“Kita mendapat banyak uang dari laki-laki itu”
“Persis seperti apa yang Porchemy-san bilang. Begitu kita beritahu pedagang serakah itu bahwa benda itu adalah harta karun dari Grand Line, matanya langsung terbelalak dan dia langsung membayar kita!”
“Padahal benda itu kan cuma sampah yang kita pungut di tepi pantai”
“Baguslah kita menjualnya kepada orang tolol yang tidak pernah sekalipun berlayar kelaut lepas. Yah, kita juga belum pernah sih...”
Ace mendengar percakapan mereka dari balik tembok, dia melirik kearah kantung uang mereka, dan berlari mengejar dua lelaki itu.
Luffy tampak terperangah,”tempat apa ini?”
tempat yang dilihat Luffy sekarang berada di sebelah utara gunung Corvo. Asap terus-menerus mengepul dari gunungan sampah-sampah itu. Orang-orang yang tinggal disana adalah para pelanggar hukum yang diusir dari kerajaan (tempat tinggal para noble, terletak tidak jauh dari tempat itu, dan dikelilingi oleh tembok yang tinggi). Singkatnya, tempat ini adalah daerah tanpa hukum. Ditambah dengan tidak adanya dokter disana, kejahatan dan penyakit semakin merajalela. Tempat ini disebut dengan Gray Terminal (terminal abu-abu).
Luffy mencari Ace kesana kemari, sementara Ace malah ‘sibuk’ menghajar dua lelaki tadi.
Beberapa orang sedang sibuk mengais-ngais sampah di Gray Terminal. Salah seorang dari mereka menemukan sebuah kalung mutiara,”aku menemukan harta!”. Pemulung yang lain berusaha merebut kalung itu, mereka saling hajar dan tendang. Seorang laki-laki pendek berhasil merebut kalung itu dan kabur, dia lalu bertubrukan dengan Luffy yang sedang mencari Ace.
“minggir nak!”
Luffy: (bengong)
“cepatlah! Kalau kau tidak segera minggir...”
Laki-laki itu mengacungkan belatinya kearah Luffy, lalu dari belakang terdengar suara teman-temannya yang mengejarnya. Lelaki itu menggumam kesal dan berlari melewati Luffy.
Luffy mencari Ace kesana kemari, memanjati tumpukan-tumpukan sampah yang tidak henti-hentinya mengeluarkan kepulan asap. Luffy melihat kearah kejauhan, tampak Ace berlari keluar menuju hutan membawa sebuah kantung berwarna coklat.
Didalam hutan diantara Gunung Corvo dan Gray Terminal, ada sebuah pohon raksasa yang menjulang tinggi. Ace berlari kearah pohon itu, dia mendongak keatas,”Sabo! Sabo, apa kau disana?”
Diatas pohon, ada seorang anak lelaki, seumuran Ace, berambut pirang dan mengenakan topi tinggi,”oh, Ace!”
Ace:”maaf, aku terlambat”
Sabo:”kau lelet sekali! Aku sudah selesai melakukan ‘pekerjaan’ di kota”
Ace:”benarkah? sebenarnya, aku juga sih”
Mereka menunjukkan ‘hasil’ masing-masing, dua kantung penuh uang, perhiasan dan emas! Sabo tampak terkejut dengan kantung milik Ace,”luar biasa! kau dapat hasil lebih banyak dariku! jumlah harta yang sangat banyak! Darimana kau mendapatkannya?”
Ace:”aku mencurinya dari para preman didekat gerbang utama”
Sabo mengitung jumlah uang yang didapatkan Ace,”sial...lagi-lagi kau mengalahkan aku”
Ace:”tidak masalah siapa yang menang, ya kan? Kita akan menggunakan ‘simpanan bajak laut’ ini bersama-sama suatu hari nanti. Sudah lima tahun kita mengumpulkan ini semua, ya kan?”
Rupanya selama ini mereka mencuri dari penjahat atau bajak laut dan mengumpulkan hasilnya di salah satu batang pohon besar itu, sebagai modal untuk impian mereka kelak.Hmm...mirip sama masa lalu Nami ya?
Ace:”kita sudah bekerja keras”
Sabo tersenyum dan mengangguk,”tentu saja!”
Sabo berdiri dan memandang jauh kelaut lepas,”untuk pergi meninggalkan East Blue dan menuju kedunia yang sama sekali tidak kita ketahui....aku merasa sangat bersemangat hanya dengan membayangkannya saja!”
Ace:”cepat tutup kotak penyimpanannya. Bisa saja ada yang sedang mengawasi kita saat ini”
Sabo:”kira-kira berapa ya biaya untuk membeli sebuah kapal bajak laut?”
Ace:”entahlah...ratusan atau ribuan, atau mungkin milyaran...berapapun itu, kita masih punya cukup waktu untuk mengumpulkannya”
Tiba-tiba terdengar suara Luffy berteriak kencang,”KAPAL BAJAK LAUT??!!”
Ace dan Sabo terkejut bukan main, Sabo dengan refleks langsung menutup kotak penyimpanannya. Luffy melambai-lambai dari bawah pohon,”apa kalian ingin menjadi bajak laut?! Aku juga!!”
Wajah Ace dan Sabo langsung pucat pasi, mereka saling melihat satu sama lain dan mengangguk, lalu keduanya langsung memanjat turun dengan kecepatan luar biasa, berlari kearah Luffy yang cengar-cengir, dan memukul kepalanya dengan keras, “DIAM KAU!!”
Luffy:”Ace! Jadi kau pergi kesini setiap hari?”
Ace dan Sabo mengikat Luffy di pohon.
Ace:”diam”
Sabo:”jadi ini orang bernama Luffy yang sering kau ceritakan padaku”
Luffy tampak senang,”jadi kau sering cerita tentang aku?”
Ace:”ya,aku curhat padanya tentang betapa keras kepalanya kau!”
Sabo:”dan juga tentang bagaimana kau tidak pernah berpikir dulu sebelum bertindak!”
Luffy:”ahahahaha....begitu ya!”
Sabo:”apa dia tidak sadar kalau kita sedang menghinanya?”
Ace:”akhirnya dia bisa sampai kemari. Padahal aku sudah sengaja melewati jalur yang tidak bisa ditempuh oleh ‘orang biasa’...”
Luffy:”hei kau! Apa kau temannya Ace? Jadi temanku juga ya!”
Sabo:”tutup mulutmu! dan berhenti memanggilku ‘kau’!”
Luffy:”lalu, siapa namamu?”
Sabo:”Sa....tidak akan kuberitahu! (melirik kearah Ace) Inilah sebabnya aku ingin kau tinggal disini saja! Pulang pergi dan berlatih di gunung setiap hari hanya akan membuat masalah saja! Apa yang akan kita lakukan sekarang?”
Ace:”sekarang dia sudah tahu rahasia kita...aku yakin dia akan memberitahu semua orang jika kita bebaskan dia”
Luffy: (cengar-cengir)
Ace: (memasang tampang seram) “ayo kita bunuh dia”
Sabo: (ikut memasang tampang seram dan mengangguk) “baik. Ayo kita lakukan”
Wajah Luffy langsung pucat pasi mendengarnya, dia lalu berteriak kencaaannggg....sekali, membuat Ace dan Sabo panik.
Luffy: (menangis sambil meronta-ronta)”JANGAN BUNUH AKUUUU!!! SESEORANG SELAMATKAN AKUUU!!! AKU TIDAK MAU MATIIII!!!”
Sabo berusaha menutup mulut Luffy,”dasar bodoh! Diamlah!”
Ace:”Sabo! cepat lakukan!”
Sabo:”kenapa harus aku?! Kau saja!”
Ace:”aku kan belum pernah membunuh siapapun sebelumnya!!”
Sabo:”apalagi aku!! Aku bahkan tidak tahu cara melakukannya!!”
Luffy:”tolong jangan lemparkan aku kedalam air!”
Ace:”benar juga! sungai!”
Sabo:”kenapa dia memberitahu kita?”
Ace:”karena dia bodoh!”
Luffy:”seseorang tolong akuuuuu~!”
Ace & Sabo:”DIAMLAH!!”
Luffy terdiam sejenak....lalu dia menangis lagi,”aku tidak mau matiiii!!”
Suara teriakan Luffy terdengar sampai di luar hutan, di ujung Gray Terminal. Beberapa orang lelaki terhenti mendengar teriakan itu.
“aku mendengar suara dari dalam hutan. Suara anak kecil!”
Sabo:”gawat! Seseorang datang!”
Ace:”pertama-tama, kita lepas dia dulu!”
Luffy langsung merasa senang karena akan dilepaskan.
Ace:”kalau kita tidak segera pergi dari sini, mereka akan menemukan harta kita!”
Para lelaki itu berjalan memasuki hutan. Seorang lelaki besar dan berambut biru berkata,”Dua bocah itu sangat terkenal didaerah sini...Ace dan Sabo.Kau sangat yakin...Ace-lah yang mencuri uangmu kan?”
Rupanya mereka adalah anggota bajak laut Bluejam, laki-laki berambut biru itu bernama Porchemy.
“Ya...kami merasa sangat malu. Bisa lengah seperti itu”
Luffy, Ace dan Sabo bersembunyi dibalik semak-semak sambil sesekali mengintip.
Ace:”sial, para preman itu ternyata anak buah Bluejam?”
Sabo:”preman? Maksudmu orang-orang yang kau curi uangnya tadi?”
Ace dan Sabo tampak ketakutan, Sabo bercerita betapa kejamnya orang bernama Porchemy itu. Para bajak laut itu semakin mendekat, Ace dan Sabo menurunkan kepala mereka agar tidak terlihat. Sabo menengok kesamping, dan terkejut,”hah? Kemana dia pergi?”.
Luffy yang tadi ikut bersembunyi disamping Sabo tiba-tiba menghilang. Wajah Ace dan Sabo mendadak pucat, mereka melihat kearah depan, dan Luffy ternyata sudah tertangkap oleh Porchemy!! (wkwkwkw)
Luffy meronta-ronta,”lepaskan aku! Apa yang kau lakukan?!”
Ace & Sabo: (terbelalak) “bagaimana caranya dia bisa tertangkap??!!!”
Luffy berusaha melepaskan diri dari genggaman Porchemy.
Porchemy:”siapa anak ini?”
Luffy:”tolong aku! AACCEEEEE!!!!”
Ace & Sabo: (kaget setengah mati)
Luffy masih meronta-ronta dan memanggil-manggil nama Ace.
Ace:”si bodoh itu! Dia meneriakkan namaku!!”
Porchemy:”apa kau tadi bilang Ace?”
Luffy:”ya, lalu?”
Porchemy:”jadi kau kenal Ace?”
Luffy:”dia adalah temanku! oh, tapi barusan dia ingin membunuhku sih...”
Ace mengintip dari balik semak dengan geram,”dia tidak pernah bisa diam!”
Porchemy:”kalau begitu aku mau tanya...hari ini Ace sudah mencuri uang dari kami dan kabur...kau pasti tahu dimana dia sekarang, ya kan?”
Luffy terdiam dan mengatupkan mulutnya.
Ace:”gawat! Mereka akan mengambil semua harta kita! Si bodoh itu lebih baik tidak bilang apa-apa pada mereka!”
Porchemy:”hei! Jawab aku!”
Luffy berbohong dengan wajah yang super duper tidak meyakinkan,”entahlah...”
Porchemy:”ketahuan sekali bohongnya!!”
Porchemy dan teman-temannya membawa Luffy yang masih meronta-ronta keluar dari hutan, menuju ke Gray Terminal.
Luffy diikat (lagi) di tiang didalam sebuah gubuk.
Porchemy memukulnya dengan menggunakan palu kayu berukuran raksasa. Tetapi karena tubuh Luffy adalah karet, tentu saja itu sama sekali tidak ada pengaruhnya.
Sementara itu, Ace dan Sabo sedang sibuk memindahkan semua harta mereka ke tempat yang lebih aman. Mereka berdua yakin cepat atau lambat Luffy yang cengeng itu pasti akan memberitahukan segalanya pada Porchemy.
Kali ini Luffy digantung terikat, Porchemy memakai sarung tangan berdurinya.
Porchemy:”dengar bocah! Uang yang dicuri oleh temanmu Ace...adalah uang milik kelompok kami! Dan kau pasti tahu dimana dia menyembunyikannya! Aku akan membuatmu memberitahukannya padaku!”
Porchemy mengacungkan sarung tangan berdurinya pada Luffy. Luffy tampak ketakutan, tetapi dia berteriak dengan lantang,” TIDAK AKAN!!”
Porchemy mendorong Luffy kebelakang, bocah kecil itu terayun kebelakang dan kedepan. Lalu.....Bugh!! Porchemy memukul wajah Luffy dengan sarung tangan berdurinya, kru Bluejam yang lain menutup mata karena mereka tidak sanggup melihatnya.
Porchemy:”kau tidak seharusnya membuat bajak laut marah! Kapten kami, Bluejam, beribu kali lebih kejam dari ini!”
Luffy tampak gemetaran, dia berusaha keras menahan tangisnya. Dia lalu meronta-ronta dan berteriak.
Luffy:”aaaaaaa!!!! Sakiiiittt!!! Aku takuuuuttt!!! Seseorang tolong akuuuuu!!!”
Porchemy terus menerus memukul Luffy tanpa ampun, dan memerintahkan anak buahnya untuk mencari Ace dan Sabo.
Anak buah Bluejam bertanya pada para penghuni Gray Terminal mengenai Ace dan Sabo, tetapi mereka malah balik dipalak (dasar payah...).
Sabo ternyata ada disekitar situ, dia menggumam sendiri,”mereka masih tidak tahu dimana kami berada?! Padahal kupikir kami sudah ketahuan sekarang...”
Sabo berpikir sejenak, lalu dia teringat sesuatu,”tidak mungkin!”
Ace sudah selesai memindahkan semua harta mereka ke tempat yang aman. Dia lalu teringat pada Luffy, dan bertanya-tanya apa yang terjadi padanya?. Sabo datang dengan terengah-engah,”Ace!”
Ace:”sabo! ada apa? Apakah mereka sudah pergi ke markas lama kita untuk mencari uangnya?”
Sabo:”tidak...belum...mereka masih belum tahu dimana kita berada!”
Ace:”apa maksudmu?”
Sabo:”si Luffy itu....masih belum memberitahu mereka apapun!”
Ace: (tampak benar-benar terkejut)
Sabo:”aku yakin dia pasti sedang disiksa sekarang...padahal kukira dia akan langsung memberitahukan semuanya karena dia bodoh dan cengeng...aku benar-benar tidak mengerti! kalau dibiarkan saja, dia akan...”
Sementara itu, sang kapten bajal laut, Bluejam, sudah mulai tidak sabar menanti Porchemy kembali dengan uang miliknya.
Porchemy masih memukuli Luffy, tetapi sekarang Luffy sudah berhenti berteriak. Salah seorang anak buah Porchemy memintanya untuk berhenti.
“Dia sekarang bahkan tidak punya tenaga untuk berteriak! mungkin dia tidak akan pernah memberitahu kita apapun, dan sejujurnya, hal ini benar-benar kejam sampai aku tidak sanggup untuk melihatnya! Kita lepaskan saja dia!”
Porchemy menendang anak buahnya itu,”jika kau punya waktu untuk melindungi anak ini, lebih baik kau pergi mencari Ace dan Sabo! Hidup kita sekarang dalam bahaya, tidakkah kalian mengerti?! Waktu kita untuk mencari uang itu dan mengembalikannya pada kapten Bluejam sudah lama habis!”
Porchemy kembali memukuli Luffy lagi.
Beberapa penghuni Gray terminal mengintip dari luar.
“anak malang....apa lebih baik kita panggil polisi dari kota saja?”
“percuma saja, hukum di kota tidak akan berlaku disini. Apalagi, orang itu adalah anggota bajak laut Bluejam, Mereka dibayar oleh para noble! Tidak peduli kejahatan macam apa yang mereka lakukan, sekalipun mereka membunuh seseorang, mereka tidak akan ditangkap!
Luffy masih tidak mau mengatakan apapun meskipun sekujur badannya sudah berlumuran darah. Porchemy sudah habis kesabarannya.
Porchemy:”BERITAHU AKU!!”
Luffy: (menahan tangis) “tidak mau...tidak mau! Aku tidak akan memberitahumu!”
Porchemy terdiam cukup lama, dia lalu melepaskan sarung tangan berdurinya,”baiklah. Aku tidak perduli lagi!”
Porchemy mengambil sebuah pedang yang cukup besar, dan menyeretnya kehadapan Luffy,”mati”
Tepat ketika mengayunkan pedangnya keleher Luffy, Ace dan Sabo menerobos masuk,”HENTIKAAANNNN!!!”
BERSAMBUNG... ... ...
0 komentar:
EMOTICON :
Posting Komentar