Pages

Selasa, 02 Juni 2015

One Piece - episode 512-

Di suatu pulau di Grand Line, para kru buggy menangis ketika mereka bertemu kapten mereka yang ternyata masih hidup. Bahkan Richie si singa ikut menangis, walaupun itu karena dia lapar dan ingin makan onigiri. Buggy dan krunya langsung berpelukan layaknya teletubbies. 




Alvida berdecak tak percaya, dan berkata bukankah mereka semua sudah berniat untuk melupakan Buggy? Mohji dan Cabaji kaget dan menyuruh Alvida diam. 



Alvida memuji kemampuan Buggy karena dia bisa membawa begitu banyak orang dari Impel Down sebagai anak buah barunya. Buggy bertanya apa Alvida ingin melihat sesuatu yang lebih hebat, lalu memberikan gelang yang didapatnya dari Luffy sewaktu mereka bertemu di Impel Down. (Gelang itu adalah peta untuk harta karun Kapten John. Untung Nami gak sadar kalau itu peta)


Alvida lalu memberitahukan soal surat kabar baru yang memuat foto Luffy didalamnya. Buggy kaget ketika membacanya, apalagi mengenai Rayleigh yang pergi bersama-sama dengan Luffy. Dia bahkan salah sangka dan menganggap bahwa Rayleigh adalah pamannya Luffy. 

Mr.3 datang dan memberitahu Buggy bahwa dia mendapatkan surat dari Pemerintahan Dunia. Buggy ketakutan dan panik, tapi dia sok berani dan berkata dia ingin membacanya. Mr 3 yang gak sabaran langsung membuka dan membaca surat itu. 


"Ini! Sungguh tak bisa dipercaya..." kata Mr 3 terkejut. 

"Jangan membacanya!" kata Buggy kesal.


Sementara itu, di Sabaody Archipelago...

Beberapa kelompok bandit mengincar kapal milik team Straw hat, karena kapal itu bisa dijual mahal ke angkatan laut. Duval dan kawan-kawannya yang sudah berjanji melindungi kapal Luffy, ada disana. Para bandit itu membujuk kawanan Duval untuk bekerja sama dan saling bagi hasil. 

Duval awalnya hanya diam, lalu tersenyum lebar, "Kau bilang aku tampan ya?"


"Aku tak pernah mengatakan itu! Cepat serahkan kapal itu, bodoh!"

Duval lompat dan menendang para bandit itu. Anak buahnya bergerak cepat dan mengepung mereka. 

"Dengar ya, kalian semua! Aku si tampan Duval...tak akan membiarkan siapapun menjadi lebih tampan dariku...maksudku, tak kan kubiarkan kalian menyentuh kapal itu sedikitpun! Selama aku masih hidup kalian  tak akan bisa menyentuh kapal itu! Aku akan melindungi wanita yang ada di pulau ini!  Ah, aku salah bicara lagi! Kalian tak akan bisa menyentuh kapal itu! Benarkan, anak buahku?"


"Tentu saja, tampan!" Sahut semua anak buah Duval. 
Para bandit itu lari. Camie yang juga ada disana melambaikan tangan ke Duval dan berseru betapa kerennya dia. Duval senang dan mengira ketampanannya membuat para gadis tak bisa menahan diri. Dia berbalik dan bicara ke Camie, hanya untuk dicuekin (ᗒᗜᗕ)՛̵̖


Tak lama kemudian, tiba tiba Kuma muncul dan membuat semua orang disana ketakutan. Shaky memberitahu mereka untuk tidak panik karena Kuma sudah pernah datang kesini sebelumnya untuk berbicara dengan Rayleigh, jadi kemungkinan Kuma sekarang ada di pihak mereka. 




Sementara itu, di kerajaan Alabasta...

Pell dan Chaka baru saja kembali sehabis mengusir bajak laut dari pelabuhan. Rupanya aktivitas para bajak laut meningkat setelah kematian Shirohige. Cobra berharap seandainya semua bajak laut seperti Luffy. Pell bertanya tentang berita yang ada di surat kabar. Igaram menjawab Vivi sudah melihatnya. Dia awalnya tampak senang, lalu kemudian bingung.

Didalamnya, Vivi masih terus menatap foto Luffy di surat kabar. Dia merasa sepertinya ada suatu maksud tertentu yang ingin Luffy sampaikan melalui tatto di lengannya, tapi dia sama sekali tak bisa mengerti.



Sementara itu, di suatu pulau entah dimana...

Para penduduk tampak agak sedikit ketakutan, sambil memandang Crocodile yang sedang sibuk membaca surat kabarnya. Crocodile berkata ini sudah sekitar 3 minggu sehabis perang, dan hampir kehilangan nyawa. Sekarang, apalagi yang si topi jerami dan kawan-kawannya ingin lakukan? Daz yang berdiri disampingnya berkata mungkin mereka ingin melakukan sesuatu yang gila lagi. Crocodile tersenyum dan berkata lukanya sudah jauh lebih baik, jadi dia ingin pergi ke New World, dan mengajak Daz untuk ikut bersamanya.


Berita tentang Luffy sudah menyebar ke seluruh tempat di dunia, seperti kampung halaman Luffy, Nami, Zorro, dll. Dadan dan anak buahnya pergi ke rumah pohon Ace sambil membawa surat kabar, memberitahu Ace bahwa adiknya baik-baik saja, jadi dia bisa beristirahat dengan tenang sekarang.



Sementara itu, Luffy yang berada di dalam kapal milik Kuja meminta maaf karena menyebabkan perjalanannya jadi lebih lama. Para gadis yang mengelilingi Luffy dan terus menerus menyentuh dan mencubit kulitnya berkata bahwa mereka sudah terbiasa perjalanan jauh, dan sekarang mereka sedang sibuk menjaga Luffy, karena kapten mereka bahkan tidak sanggup untuk melihat wajahnya Luffy. Luffy menatap langit-langit dan bertanya- tanya apakah teman-temannya bisa mengerti pesannya. Rayleigh meyakinkan Luffy bahwa mereka pasti mengerti, meskipun dia tahu ada seseorang yang otaknya sangat tumpul di dalam grupnya Luffy, tapi Rayleigh yakin mereka akan baik-baik saja. (Tebak siapa si otak tumpul ini).



Chopper yang pertama muncul. Dia sedang terbang di atas burung besar ketika membaca surat kabar, dan dia langsung mengerti maksud Luffy. Selanjutnya Robin yang ada di dalam kereta, Sanji yang di pulau Kamabakka, Ussop di pulau Boin, mereka semua langsung mengerti pesan Luffy.





Di pulau atas langit Weatheria, Nami sedang berusaha kabur lagi ketika dia dikejutkan oleh Haredas yang berkata semua akses menuju terminal balon sudah ditutup, jadi tidak ada jalan kabur lagi bagi Nami. Dia menunjuk ke arah kotak posnya yang didalamnya ada surat kabar baru, dan Nami langsung mengambil dan membacanya. Seperti yang lain, Nami juga langsung mengerti, walaupun dia mengeluh betapa egoisnya luffy, padahal dia sangat mengkhawatirkannya, dan bertanya-tanya apakah Luffy juga memikirkan mereka.


Di pulau Karakuri, Franky yang terkena ledakan terlempar kembali ke rumah si kakek dan anak kecil yang menyelamatkannya pertama kali. Dia membaca surat kabar dan menggumam bahwa dia mengerti, sebelum dia berbalik dan membuat kaget si kakek dan anak kecil itu dengan wajahnya yang rusak karena ledakan.



Brook yang masih diculik dan dikurung juga mengerti maksud Luffy. Yang terakhir muncul adalah Zorro, yang masih berada di Kerajaan Shikkekaru bersama Perona yang terus mengomelinya. Ketika Zorro mengusirnya, Perona berkata sayang sekali, padahal dia membawa surat kabar yang berisi berita tentang Luffy di dalamnya. Zorro yang terluka parah langsung bangkit dan menunjukkan wajah seram, seolah dia ingin menelan Perona hidup-hidup.




Gadis itu menyuruh Zorro tenang. Perona lalu membantu memegangi surat kabarnya sementara Zorro tiduran di tangga. Perona mengeluh berapa lama lagi dia harus melakukan ini, karena tangannya sudah pegal. Zorro berkata sebentar lagi, Luffy tidak biasanya melakukan hal seperti ini, jadi pasti ada petunjuk rahasia disini!


“Aku tak peduli dengan itu, cepatlah!” Rengek Perona, tangannya tampak gemetaran karena pegal. Zorro menggeram dan memicingkan matanya, berusaha mengerti pesan Luffy, tapi sia-sia.  Yap, dialah si otak tumpul di grup Topi Jerami.


BERSAMBUNG ... ... ...