Pages

Rabu, 25 Desember 2013

Happy Holidays!!! ^0^

moshi-moshi!! gak kerasa dah mo tahun 2014 yah, hahahahahahhhhh. Yaaa... i'm finally back after so long, gomenasai!

ngomong-ngomong, ada yang tahu apa itu Utaite?

Utaite (歌い手) is a Japanese term for people who cover previously released songs and post them on Nico Nico Douga under the utattemita category. The term "utaite" is unique to Nico Nico Douga singers, making it different from "kashu" (歌手), which means "singer" in general.

Dengan kata lain, Utaite adalah orang-orang yang menyanyikan lagu yang sudah pernah dirilis sebelumnya, dan memposting video mereka di Nico-Nico Douga (semacam youtube-nya japan). rata-rata mereka meng-cover lagu-lagu vocaloid. Masih ada yang belum tahu Vocaloid? TAKE A DRUG!! KILL A BEAR!! .. I mean, uhuk....just googling it if you don't know guys...

Berikut ini ada video lagu natal yang dinyanyikan oleh salah satu Utaite favorit saya.


96Neko adalah trap Utaite favorit saya :3. Her voice really amazing!

Once again, Happy holidays everyone! And keep watching anime! ^0^. Now let's sing together! Jingle bells, Jingle Bells, suzu ga naruuuuu~~~ #ditimpuktetangga

Jumat, 20 Desember 2013

One Piece - episode 509 -

Grand Line, Pulau Kurainaga. Reruntuhan Kerajaan Shikkearu.
Perona menangis karena melihat berita kematian Moria di koran.
Mihawk meletakkan gelas anggurnya. "jangan berisik. Menangislah di tempat lain"

"kau ini kejam sekali! apa kau tak melihatku sedang bersedih?! Seharusnya kau menghiburku atau membuatkanku secangkir coklat panas!! Aku adalah tamu disini!"

 
"aku tak pernah mengundangmu. Kalian sendiri yang seenaknya memasuki tempat ini. Lalu...."
Mihawk memandang foto Moria di koran. "berita inipun kurasa masih simpang siur"


"jadi benar kan Moria-sama tak mungkin mati dalam peperangan itu?!"

Mihawk tak yakin, tapi seingat dia, Moria masih hidup saat peperangan berakhir.
Zorro muncul di ambang pintu, tampak terengah-engah. Seluruh tubuhnya diperban.

 
Perona mengomelinya dan menyuruhnya beristirahat. Dia yakin Zorro tak akan mampu mengalahkan para babon itu.

"diam kau! Ini bukan urusanmu!"

"kejam sekali kau berkata seperti itu! Apa kau tak tahu, akulah yang membawamu sampai ke kastil ini?!"

Zorro berjalan tertatih ke arah Mihawk. "mata elang!"
Tapi langkahnya terhenti ketika ia hampir terjatuh. Sepertinya lukanya cukup parah.
"kenapa kau terburu-buru seperti itu?' tanya Mihawk. "bukankah kau sedang terluka"

"itu karena kau mengatakan padaku apa yang terjadi pada Luffy. Bagaimana mungkin aku tetap berada di tempat ini?! Aku bahkan tak tahu ada peperangan besar terjadi! Apa kau yakin Luffy baik-baik saja? Dimana dia sekarang?! Katakan semuanya padaku!"

"aku sudah mengatakan semuanya"

Zorro mengertakkan giginya, lalu berbalik pergi. "maaf telah mengganggumu."
Perona berusaha melarangnya pergi, sebab ia tak mungkin bisa mencapai pantai tanpa melawan para babon itu. Tapi tampaknya Zorro sama sekali tidak perduli.

"Disana ada sebuah kapal kecil" kata Mihawk. "di bagian barat kastil ini."

".............terima kasih banyak....."

***

Zorro menarik sebuah kapal kecil menuju pantai. Tapi, seperti perkataan Perona, para babon muncul dan menghadangnya. Gilanya lagi, salah satu dari babon itu sekarang bisa menggunakan tiga pedang seperti Zorro dan bahkan bisa menggunakan jurus-jurusnya!


 

Sementara di dalam kastil, Perona terus menerus menggerutu soal Zorro dan terbang bulak-balik mengelilingi Mihawk.

"jika kau mengkhawatirkannnya, kenapa kau tak segera melihatnya saja?"


"tidak akan! Kenapa juga aku harus mengkhawatirkan si bodoh itu?!"

"baiklah, kukira dia juga tak akan mati semudah itu"

"lihatlah, dia telah menderita luka parah sebelum Kuma melemparkannya ke pulau ini! Oleh karena itu, dia pasti mati jika melawan para babon itu"

Meskipun setelah semua yang ia katakan, pada akhirnya Perona tetap keluar untuk mencari Zorro. Dengan alasan ia tak mau hidup berdua saja dengan Mihawk yang dingin dan kurang ajar itu, hahahahaha.
 Namun ketika sampai di tepi pantai, ia tak bisa menemukan Zorro dimanapun.

Ternyata Zorro masih sibuk bertarung dengan para babon. Salah satu babon menempelkan ludahnya sendiri ke luka yang dibuat Zorro padanya.
"Berhentilah memainkan ludah seperti itu!" bentak Zorro. "darimana kalian mempelajari hal seperti itu?!"

 
Para babon tiba-tiba berhenti bergerak dan memandang ke arah belakang Zorro.
Zorro menengok ke belakang. "mata elang...."

"sudah cukup lama sejak kau meninggalkan kastil itu, dan kau masih belum bisa mengalahkan mereka, Roronoa?" Mihawk duduk di salah satu tembok sisa reruntuhan. Ia memandang kapal kecil miliknya yang sekarang hancur berantakan. "kapal kecil yang kuberikan itu menjadi tidak berguna ya"

"diam kau! Aku bisa menebang kayu di hutan ini dan berenang menggunakan itu" (seriously??)


"kepedulianmu terhadap temanmu memang patut dipuji. tapi mereka sangatlah kuat. Mereka adalah babon cerdas yang dipanggil Humandrill"

"Humandrill?"

"Mereka akan bertambah semakin cerdas dan kuat jika berhadapan dengan manusia. Tapi pulau ini...telah hancur sejak terjadinya perang hebat tujuh tahun yang lalu. Saat pertama kali aku menginjakkan kaki di pulau ini, masih terdapat bau busuk darah dan juga asap, mayat-mayat pun banyak berserakan di tempat ini. Para babon itu telah melihat pertempuran yang terjadi saat itu. Dan mereka tumbuh layaknya seorang manusia, mempelajari senjata dan juga menjadi seorang ksatria. Manusia memang lebih baik dalam menggunakan senjata daripada binatang. Namun saat binatang itu mempelajarinya, mereka akan menjadi sangat kuat. Mereka adalah musuh yang kuat bagi orang keras kepala sepertimu"

 

"kau sedang membicarakanku?"

"lalu siapa lagi. Matahari sudah hampir tenggelam. Kembalilah kedalam kastilku, mereka tak akan mengganggumu disana"

"jangan pernah memerintahku! Aku akan pergi ke laut!"

"....baiklah.....lakukan saja sesukamu"

meskipun terluka parah, Zorro tetap melanjutkan pertarungannya dengan para babon.


 
***

Grand Line, Pulau Namakura - Harahetania....
Para penduduk desa sedang menunggu 'Satan-sama' menyelesaikan ritualnya untuk memberikan kutukan pada para suku tangan panjang yang terus menerus menyerang desa mereka.
Brook keluar dari dalam rumah, membawa setumpuk kertas dan menyerahkannya kepada kepala desa. Kertas itu penuh berisi not-not musik. 



Tapi sang kepala desa salah mengira itu adalah jimat yang dibuatkan 'Satan-sama' guna menangkal para suku tangan panjang. Ia malah menyuruh warganya untuk menempelkan kertas-kertas itu di seluruh rumah :).

Salah satu penduduk melaporkan bahwa suku tangan panjang telah datang menyerang pada kepala desa.

"mereka telah masuk dalam jebakan kita. Suku tangan panjang itu akan berakhir hari ini!"

Brook berusaha menjelaskan kepada mereka. "seperti yang kukatakan. Kertas itu bukanlah jimat. Itu adalah sebuah nada lagu yang kubuat!"


Kepala desa berhenti tertawa, mereka semua menjerit histeris.


Seluruh penduduk langsung terduduk lemas. Mereka semua yakin tak akan mampu mengalahkan para suku tangan panjang.

"Kalian pasti bisa!"

Brook datang membawa biolanya. "Semuanya, dengarkanlah musik ini"

 
Ia mulai memainkan musik bernada semangat. Para penduduk yang mendengarkannnya tiba-tiba dipenuhi keberanian dan tenaga (wow).
Ketika tiga orang suku tangan panjang datang, mereka semua memegang senjata masing-masing dan akhirnya berhasil melindungi desa dengan kemampuan mereka sendiri (yaayy!)


Ketiga orang suku panjang itu dikurung oleh para penduduk. Mereka semua berterima kasih pada Brook.

"Yohohohoho! Tidak, aku hanya sedikit membantu kalian. Tak ada tuhan ataupun iblis yang akan menolong seseorang yang tak ingin berjuang untuk bertarung. Setelah melihat hidup kalian disini, aku sebenarnya hanya ingin memastikan, kalian semua bisa berjuang dengan kekuatan kalian sendiri"


Brook meremas gulungan koran di tangannya. dia bertekad untuk segera pergi ke tempat Luffy dan menyembuhkan sakit hati yang dirasakannya dengan musik miliknya. Meskipun.... Brook sendiri tak punya hati! (Skull joke!)

Kepala desa berkata mereka bermaksud untuk mempertontonkan para orang suku panjang yang mereka tangkap untuk mendapatkan banyak uang. Brook melarang mereka. Jika mereka melakukan hal seperti itu, maka apa bedanya mereka dengan orang-orang suku panjang yang sudah membuat mereka menderita? Ia meminta kepala desa untuk membiarkan mereka bertiga pergi.

 Kepala desa bertanya bagaimana kalau mereka menyerang lagi?

"mereka tak akan berani. Aku telah membuat 'perjanjian setan' dengan mereka" kata Brook dengan wajah seram.

 
Brook memegang dua lilin dan jongkok di depan kurungan.

"dengarkan aku, kalian bertiga. Jika kalian mengingkari janji ini dan menyerang desa ini lagi, aku akan memakan jantung kaliaaaaaann~~~!"


Ketiga orang itu menjerit ketakutan dan langsung bersujud memohon ampun. Mereka juga berterima kasih dan berjanji tak akan menyerang desa ini lagi.

"dengar, kalian semua." Kata Brook. "menghancurkan dan merampas hanya akan menimbulkan kebencian didalam hati. Jika seseorang melakukan itu pada desa kalian, pasti kalian juga akan sedih bukan. Ini bukan masalah suku atau apapun. Kita adalah manusia yang sama! Jadi bersikap baiklah pada siapapun!"

Mereka menangis dan memeluk Brook.
Sedetik kemudian, Brook sudah terikat tali, lalu mereka membawanya kabur. Sepertinya mereka berniat untuk menjadikan Brook sebagai tontonan agar mereka mendapatkan banyak uang.


"ini buruk!" kata kepala desa. "Satan-sama telah diculik! Semuanya, segera siapkan upacara untuk memanggil raja iblis selanjutnya!" (err....gak da yang mau nolongin Brook? seseorang?? siapa aja???)
Para penduduk mengiyakan. Mereka bahkan berencana untuk memanggil raja iblis lain menggunakan celana dalam mereka, dasar koplak....


Sementara itu, Brook menggumam sendiri. "Luffy-san, bernyanyilah saat kau sedih! Itulah gunanya seorang pemusik! Tunggulah aku! Aku pasti....aku pasti akan segera datang! Luffy-san...Luffy-san...Sebelum itu......TOLONGLAH AKUUUUUU!!!!"

Kamis, 19 Desember 2013

One Piece - Episode 508 -

Luffy kelihatan sangat terkejut, semua orang menatapnya.
Hancock terlihat sedikit kesal. “Rayleigh! Apa maksud perkataanmu itu...”. tapi Luffy segera menghentikan Hancock.
“kukira ada sesuatu yang harus kau dan teman-temanmu ketahui” kata Rayleigh.


Jinbei berpendapat hal yang paling penting sekarang adalah menyembuhkan kondisi Luffy terlebih dahulu.
Luffy menggertakkan giginya. “tapi, teman-temanku...”
Rayleigh berkata kemungkinan besar teman-teman Luffy pasti akan berusaha kembali ke Pulau Sabaody, mengingat berita tentang Luffy sudah menyebar luas ke seluruh dunia.
“oleh karena itu, aku harus segera menemui mereka... aku sudah berjanji.... untuk bertemu kembali di pulau Sabaody”
Rayleigh menatap mata Luffy yang penuh tekad. Pria tua itu tersenyum. “lalu, inilah pilihan kedua untukmu”
Luffy tampak terkejut (lagi).



***

Sementara itu, di pulau langit, pulau cuaca Wheateria
Haredashi, si peneliti cuaca yang ‘menampung’  Nami, ngos-ngosan menyusuri jalan mendaki bersama seorang teman penelitinya. Mereka membicarakan bagaimana Nami kabur setelah berhasil mencuri ‘beberapa’ barang dan satu kendaraan balon terbang milik para peneliti. Sayangnya, pelariannya gagal karena Nami tidak tahu bagaimana cara mengendarai balon terbang itu. Haredashi tidak mengerti kenapa Nami tiba-tiba berbuat seperti itu.
Sekarang Nami dikurung di penjara bola transparan, para peneliti memelototinya dari luar.
“keluarkan aku!” Nami memukul-mukul dinding penjara balon. “aku akan mengembalikan semua yang kucuri! Aku harus meninggalkan tempat ini sekarang juga! Ayolah, keluarkan aku dari tempat ini! oh, ya! Haredashi-san! Panggil Haredashi-san! Tolonglah!”

 
 
Para peneliti menggeram dan memiringkan badannya ke samping.
“kami tak akan membiarkanmu keluar dari sini! Kami tak tahu apa yang akan kau perbuat selanjutnya!”
“bagaimana kalau kita hukum saja gadis ini?!”
“alasan apa yang akan kau buat lagi?!”
“dasar kucing pencuri!!”

 
 
Dari jauh, Haredashi berseru. “oyoy!oyoy, oyoyoyoyoyoyoyo!”
“oh, Haredashi...”
“oyoy!oyoy!oyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyo” ketika sampai tepat didepan Nami, dia memiringkan badan dan kepalanya. “gadis muda”
“kau terlalu berlebihan!” komentar Nami.

 
 
“sepertinya kau kembali mengamuk lagi ya”. Haredashi mengeluarkan simpul tali favoritnya (yang kalau dibuka simpulnya keluar angin). “ini pasti akan membantu. Baiklah ayo kita lihat. Ini adalah tali simpul pengatur cuaca!”

 
 
Sebelum dia sempat melepas simpulnya, Nami meninju pria tua itu sekuat tenaga, hingga dia terhempas dan satu giginya copot. “sudah kubilang lepaskan aku!! Apa yang kau lakukan tadi?! Aku sedang terburu-buru!”

 
 
 
 
Para peneliti panik melihat ‘kekejaman’ Nami, mereka bahkan memanggilnya setan, hahahaha...
Haredashi bertanya kenapa Nami berubah seperti ini dan mendadak ingin pergi ke dunia bawah? Bukankah dia sendiri yang bilang ingin belajar lebih banyak tentang cuaca disini?
Nami menunjuk ke tas ransel yang penuh berisi barang curiannya. Sebuah surat kabar terselip di kantong bagian samping. “surat kabar itu.”

 

 
 
 
 
“surat kabar?” Haredashi mengambil dan membacanya.
“orang yang bernama Luffy dalam surat kabar itu adalah kapten kapal kami.”
“apa?!”
“.......setelah terpisah dengan teman-temannya....Luffy....bertarung sendirian dalam peperangan itu... dia bertarung dalam peperangan besar itu untuk menyelamatkan Ace.”
Nami mulai sesengukan, air mata mengalir menuruni kedua pipinya.

 
 
“namun akhirnya dia melihat Ace terbunuh didepan matanya. Dan aku tak tahu... bagaimana perasaannya saat ini! aku telah berjanji pada Luffy... untuk bertemu kembali di tempat itu!”
Para peneliti kembali panik, kali ini karena mereka melihat Nami menangis.
“aku takut dia tak bisa mengendalikan dirinya. Aku ingin berada di sampingnya disaat dia sedih!”
Nami membungkuk dan menangis semakin kencang, membuat para peneliti berlarian kesana kemari karena panik.

 
 
 
 
“cepatlah keluarkan dia!”
“kita memang benar-benar kejam telah membuat seorang gadis menangis!”
Tepat disaat gemboknya sudah dibuka, Nami berlari secepat kilat, mengambil ransel penuh barang curiannya....berikut Haredashi...

 
 
 
 
Nami nyengir sambil melambaikan tangan kepada para peneliti yang baru ngeh kalau mereka ditipu lagi.
Nami memohon pada Haredashi untuk membawanya turun ke bawah, dimana saja boleh.
Nami terus berlari sambil menghindari kejaran para peneliti cuaca. Tanpa dia sadari air matanya kembali mengalir.

 
 
“oh? Gadis muda. Hentikan tangisan palsumu itu” kata Haredashi.
Nami memukulnya. “diam kau!”

 
 
***
Sementara itu.... di pulau salju tempat kelahiran Vegapunk, pulau masa depan Bulgimore.
Kitton, anak kecil yang menyelamatkan Franky berlari panik menuju tempat kakeknya berada, sambil berteriak “hentai! Hentai! Hentai!!”
“ada apa, Kitton?”
“paman itu kembali menjadi orang lain lagi! dia terlihat begitu menakutkan!”
Franky berteriak dari arah lorong. “Dimana kapalnyaaaa??!!”
Kakek Kitton dengan santai kembali mengelap senapannya. “Kau pasti menaruh benda aneh lagi ya di perutnya itu? seperti jus habanero atau soda kimchi?”
“tidak! Aku tidak melakukannya!”
Franky membobol atap dan melompat turun ke bawah. “pak tua! Aku harus segera bertemu dengan temanku! Berikan aku kapal...sebuah kapal untuk keluar dari pulau ini!”
“kapal? Tidak. Aku tak bisa”
“haaahhh?”
Kakek Kitton menjelaskan pada Franky bahwa di pulau ini tak ada seorang pun yang memiliki kapal. Persediaan diantar setiap bulan ke pulau itu dengan kapal milik angkatan laut. Sayangnya, kapal itu baru saja berlabuh minggu lalu, yang berarti Franky harus menunggu tiga minggu lagi. lagipula, pulau ini dikelilingi oleh dinding es yang tebal, untuk bisa masuk atau keluar pula harus memakai kapal khusus pemecah es.

 
 
Kitton, yang bersembunyi di belakang punggung kakeknya, meminta Franky untuk tenang dan mengajaknya minum teh bersama.
Franky mengangkat cangkir tehnya dan menghirup aromanya dalam-dalam. “hmm! Good smell....flavor!”

 
 
Mereka bertiga dengan santai menyeruput teh masing-masing.
Suasana hening......

 
 

Kemudian Franky berdiri dan membalikkan meja dengan kesal. “tak ada waktu lagi untuk minum teh!! Aku harus keluar dari pulau ini apapun yang terjadi!! Bocah itu memerlukan bantuanku...dan apa yang kulakukan sekarang?! sial!!”
Melihat kesungguhan Franky, kakek kitton tanpa sengaja mengatakan dia ingat bahwa ada kapal pemecah es di laboratorium Vegapunk.

***

Alarm berbunyi di laboratorium Vegapunk, para angkatan laut yang bermarkas disana segera bertindak.
Franky berlari di sepanjang lorong sambil dikejar para angkatan laut. Rupanya alarm menyala setelah dia menghancurkan sistem keamanannya.

 
 
Franky berhenti dan bersiap membidik para angkatan laut dengan meriam tangannya, tapi dia berhenti ketika teringat yang dikatakan kakek Kitton padanya.
Para penduduk pulau menganggap laboratorium Vegapunk adalah harta karun yang sangat berharga. Sekarang setelah ia menjadi ketua ilmuwan di angkatan laut, mereka semua sangat bangga padanya. Kakek Kitton bahkan menjelaskan pada Franky tentang gunung salju berbentuk aneh yang ada di tengah-tengah pulau. Rupanya itu semacam sistem pemanas raksasa yang berfungsi untuk menghangatkan seluruh pulau. Vegapunk bahkan merubah hewan-hewan di gunung menjadi robot untuk membantunya menyelesaikan benda itu. namun sayang, karena kekurangan teknologi dan biaya, Vegapunk tak bisa mewujudkan impiannya itu, dan membuatnya sangat sedih karena ia tak bisa membantu para penduduk pulau. Tapi sebenarnya para penduduk sudah cukup bahagia melihatnya melakukan itu semua demi mereka.

 
 
Franky, yang gampang terharu tentu saja menangis sampai ingusan.
Kakek Kitton berkata mereka semua selalu menunggu kepulangan Vegapunk. Karena itu, dia meminta Franky untuk tidak menyentuh tombol penghancur yang ada di dalam laboratorium.
Franky bersembunyi disalah satu ruangan yang penuh dengan kertas berisi rancangan benda-benda aneh dan juga buku-buku tebal. Franky memeriksa satu dari kertas rancangan yang bertumpuk di atas meja.
“ini benar-benar super jenius! Aku tak percaya dia merancangnya saat masih kecil. disini ada banyak sekali rancangan yang bahkan tak terpikirkan oleh seorangpun di dunia ini. bagaimanapun juga, sebagai seorang teknisi aku tak boleh menyentuhnya”

 
 
Ketika hendak keluar ruangan, Franky melihat sebuah tombol hitam besar dengan lambang tengkorak. Ada tulisan DANGER diatasnya.
“oh, lambang bajak laut!” seru Franky.

 
 
Dia menekan tombolnya. Dan, BOOM!
........seluruh laboratorium meledak.....

 
 
Brilliant.
Kitton, Kakeknya, serta para penduduk lain berteriak histeris.
Sebelum masuk ke dalam, Franky sempat bertanya pada mereka. “apa aku boleh bertanya satu hal pada kalian? Jika aku menyentuh tombol itu... apakah itu akan menjadi kesalahan untukku?”
“TENTU SAJA!!” teriak Kitton dan kakeknya sambil memandang laboratorium Vegapunk yang sekarang hancur berkeping-keping.
‘kecelakaan’  yang terjadi di pulau masa depan ini, akan menjadi mimpi buruk bagi pulau Bulgimore.