Pages

Kamis, 24 November 2011

Fairy Tail - episode 21 -

Natsu tampak sangat puas, karena mereka berhasil mengerjakan tugas dengan baik.

Lucy:”akulah yang sebenarnya pertama kali mengambil tugas ini. Tapi kemudian...Kenapa akhirnya semuanya ikut denganku?”

Natsu:”bukankah itu sudah jelas?”

Lucy:”sudah jelas?”

Natsu:”karena kita adalah tim terkuat Fairy Tail!”

Erza dan Gray tersenyum mendengarnya.

Happy:”Aye!”

Gray:”memang begitulah seharusnya”

Lucy tersipu senang. “yah, baiklah”

Natsu:”dengan aku, Happy, Erza dan manusia celana, tidak ada tugas yang mustahil!”

Gray:”aku bukan manusia celana”

Erza:”hm, itu membuatku tenang”

Happy:”aye!”

Lucy:”BAGAIMANA DENGANKU?!”

Natsu tertawa dan berusaha membujuk Lucy yang cemberut. “Kami hanya bercanda. Jangan menangis, Uupy!”

Lucy:”aku tidak menangis, dan jangan memanggilku Uupy!”

Anehnya, disepanjang jalan, para penduduk kota memandangi mereka dan saling berbisik-bisik. Tampaknya ada sesuatu yang sedang terjadi.

Erza dan yang lain terkejut melihat bentuk guild mereka yang tampak aneh dari kejauhan.

Guild mereka tampak porak poranda. Tiang-tiang besi hitam besar menancap di dinding dan atap guild.

Natsu dan yang lain masih tampak terperangah dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Mirajane muncul dan membisikkan kata “phantom” sambil gemetaran.

Gray:”apa tadi katamu?”

Natsu menoleh, dia tampak sangat murka. “apa tadi kau bilang Phantom?”

Mirajane membimbing Natsu dan yang lain masuk ke dalam ruang bawah tanah Fairy Tail yang sekarang diubah menjadi bar untuk sementara waktu. Para anggota Fairy Tail yang lain juga ada disana.

Makarov menyambut Natsu dan yang lain dengan wajah riang.

Natsu:”kakek, apa yang kau lakukan, bermalas-malasan disini?!”

Makarov mengabaikan Natsu. “Bagaimana, Lucy? Apakah misimu berjalan mulus?”

Lucy:”i-iya...”

Erza:”master, apakah kau tidak menyadari situasi kita saat ini?”

Natsu:”guild kita sudah diruntuhkan!”

Makarov menanggapinya dengan santai. “itu bukan sesuatu yang harus diributkan”

Gray:”apa?!”

Makarov menenggak minumannya lagi. “Phantom, hah? Hanya inikah yang sanggup dilakukan para pengecut bodoh itu? Menyerang guild ketika tidak ada siapapun disana? Siapa yang akan merasa senang dari hal itu?”

Erza:”tidak ada siapapun disana?”

Mirajane:”sepertinya penyerangan dilakukan saat malam hari”

Erza:”jadi itulah sebabnya kenapa tidak ada seorangpun yang terluka. Aku rasa itu sesuatu yang perlu kita syukuri”

Makarov:”jika mereka hanya bisa menyerang diam-diam, kita tidak perlu merisaukan mereka. Itu hanya akan membuang-buang waktu”

Natsu meninju tiang kayu disebelahnya. “Itu tidak bisa diterima! Aku tidak akan tenang sampai kita pergi dan menghancurkan mereka!”

Makarov:”pembicaraan ini selesai! Sampai ruangan utama selesai diperbaiki, kita akan mengambil misi dari sini”

Natsu masih bersikeras, Makarov membentaknya dan melayangkan tangannya, tapi bukan Natsu yang dipukul, melainkan pantat Lucy, wkwkwkw...

Makarov tertawa dan beranjak pergi. Dia bilang sih ingin ke toilet. Natsu tampak kecewa dan bertanya-tanya kenapa sepertinya Makarov sama sekali tidak terpengaruh. Mirajane berkata bahwa hal ini juga sebenarnya sulit untuk master. Apalagi menyerang secara terbuka antar guild itu dilarang oleh pihak dewan. Natsu masih tidak bisa menerimanya.

Erza:”Jika itu penawaran master...maka kita tidak punya pilihan lain”

Lucy pulang berjalan kaki kerumahnya sambil menyeret koper pink-nya. Dua orang pria yang lewat dengan kapal kecil di sungai menyapanya dan melambaikan tangan.

Plue melompat-lompat kecil didepan Lucy. Lucy masih memikirkan tentang Phantom. Dulu dia sempat bingung memutuskan apakah dia akan bergabung dengan Fairy Tail atau Phantom. Tapi sekarang dia merasa sangat bersyukur karena memilih Fairy Tail.

Lucy sudah sampai dirumahnya dan membuka pintu. Namun dia terkejut setengah mati ketika mendapat Natsu, Erza, Gray dan Happy sudah ada didalam rumahnya, dan sedang santai menikmati makan malam! Lucy berteriak dan melemparkan kopernya tepat ke wajah Natsu.

Erza dengan santai menyeruput tehnya dan menjelaskan alasannya. Kecelakaan di guild itu berarti bahwa anggota Phantom sedang ada dikota ini. Gray melanjutkan, itu berarti juga ada kemungkinan mereka mengetahui tempat tinggal masing-masing anggota Fairy Tail. Jadi, akan lebih baik kalau kita tinggal bersama dalam satu grup, begitulah kata Mira.

Lucy:”aku mengerti...”

Erza:”kau sudah menjadi gadis dewasa. Aku saja bahkan merasa sedikit tidak nyaman jika tinggal dengan Natsu dan Gray sepanjang waktu. Itulah sebabnya aku memutuskan untuk menemanimu”

Natsu yang sedari tadi merenggut mengomel. “Aku tidak kesini untuk bermain!”

Lucy bertanya kenapa harus rumahnya? Sementara itu, Happy memeriksa cucian Lucy. Plue menemukan permen loli dan langsung memakannya.

Lucy:”hei kucing, apa yang kau lakukan?! Dan Plue juga, apa yang kau makan?”

Natsu:”oh, Plue! Apa itu yang kau punya?! Bagi aku juga!”

Happy menunjukkan pakaian dalam seksi Lucy pada Erza. Wajah Erza tampak memerah karena kagum,karena Lucy ternyata memakai yang seperti itu, wkwkwk...

Tanpa malu-malu, Gray naik ketempat tidur dan meminta yang lain untuk tidak berisik karena dia mau tidur. Sementara Natsu memakan sibuk memakan permen dan gula-gula dari kotak tempat tadi Plue menemukan permen. Lucy mengeluh karena mereka semua benar-benar membuat diri mereka sendiri nyaman di rumahnya. Erza berkata bahwa Gray dan Natsu bau keringat. Karena mereka semua akan tidur dalam satu ruangan, jadi paling tidak mereka harus mandi. Natsu tidak mau, dan Gray berkata kalau ia mengantuk. Erza lalu merangkul mereka berdua.

Erza:”kalau begitu apa boleh buat. Haruskan kita semua mandi bersama-sama seperti waktu dulu?”

Lucy;”sebenarnya hubungan macam apa yang kalian bertiga punya?! (wkwkwkw)”

Sementara itu...

Levy, Jet dan Droy sedang ada diluar saat ini. Jet dan Droy berkata apa tidak apa-apa seperti ini? Bukankah lebih baik kalau Levy tinggal di asrama bersama-sama dengan Loki? Levy berkata tidak masalah, lagipula mereka ini tim kan? Hal ini tentu saja membuat Jet dan Droy sangaaaattt...bahagia. Sementara itu, tanpa mereka sadari, seorang lelaki berambut hitam panjang berantakan dan bermata merah mengamati mereka dari atas atap. Lalu laki-laki itu melompat turun dan....

Kita kembali lagi ke rumah Lucy...

Lucy sudah selesai mandi dan menyuruh Natsu untuk mandi, tapi rupanya dia sudah tertidur diatas meja. Lucy lalu bertanya apakah Gray mau mandi duluan? Tapi dia diam saja, matanya terpaku pada setumpuk lembaran kertas yang sedang dia baca. Erza tampak sangat menikmati suasana, dia hanya memakai handuk dan duduk diatas kasur Lucy. Lucy hanya bisa bengong melihatnya. Erza meminta maaf, lalu mengganti bajunya dengan piyama dengan memakai sihir Ex-quip.

Lucy masih penasaran kenapa Phantom menyerang mereka. Erza tidak tahu. Sebelum ini memang banyak pertengkaran kecil yang terjadi diantara kedua guild. Tapi tidak pernah ada serangan langsung seperti ini sebelumnya. Natsu, yang entah sejak kapan sudah bangun, kembali merengut dan menyalahkan Master yang jadi pengecut.

Gray:”kakek bukannya takut. Dia itu salah satu dari Ten Mage Saints, kau tahu?”

Lucy yang akhirnya menyadari bahwa Gray sedang membaca novel buatannya, menjerit panik dan langsung merebutnya dari tangan Gray.

Gray:”hei, aku mau tahu apa yang terjadi selanjutnya!”

Lucy:”tidak boleh! Sudah diputuskan bahwa Levy-lah yang akan pertama kali membacanya!”

Tanpa ekspresi, Erza menjulurkan tangannya kearah Lucy.

Lucy:”dan untuk apa kau gerakan tanganmu itu?!” (ahahaha)

Lucy berkata kalian barusan membicarakan Ten Mage Saints?

Erza:”itu adalah gelar yang diberikan oleh ketua dewan sihir untuk sepuluh penyihir terhebat yang ada didunia.”

Happy menambahkan bahwa Jose, master Phantom guild, juga salah satu dari mereka. Erza teringat pada Siegrain, yang juga merupakan salah satu dari Ten Mage Saints.

Natsu menggebrak meja, dia masih beranggapan bahwa Master Makarov merasa takut. Kelebihan Phantom hanyalah jumlah mereka saja.

Gray:”itu tidak benar. Master dan Mira-chan ingin menghindari pertarungan, juga karena dampaknya akan menjadi malapetaka. Itu untuk membantu menjaga kedamaian dan keseimbangan dunia dan sihirnya”

Lucy:”apa Phantom benar-benar sehebat itu?”

Natsu berkata mereka bukanlah apa-apa.

Erza:”tidak....ketika kita saling berbenturan, korban dan kerusakan pasti akan terjadi pada kedua pihak. Kekuatan serangan kita seimbang satu sama lain. Master Makarov juga sama kuatnya dengan Master Jose, karena keduanya sama-sama anggota Ten Mage Saints. Disamping itu, juga ada 4 elemen, penyihir kelas S mereka. Yang terakhir, yang paling merisaukan kita adalah ‘si besi hitam’ Gajeel. Dialah yang kucurigai sebagai dalang dibalik penyerangan guild kita. Dragon slayer besi.”

Lucy terkejut. “Dragon slayer?! Jadi ada yang lain selain Natsu? Jadi, itu berarti...dia makan besi dan menggunakannya untuk menyerang?”

Disaat bersamaan, di guild Phantom...

Seorang lelaki berambut hitam panjang berantakan duduk sendirian sambil mengunyah kepingan-kepingan besi. Seseorang berbicara padanya dan berkata bahwa dia dengar kalau Gajeel sudah menyerang Fairy Tail. Orang itu tertawa dan berkata mereka pasti sangat terkejut sekarang. Gajeel tampak kesal dan memukul orang itu dengan tangan besinya.

Gajeel:”aku sudah katakan padamu sebelumnya, jangan menggangguku ketika aku sedang makan.”

Dari lantai atas, seseorang dengan jubah aneh yang tak lain dan tak bukan adalah Jose, master Phantom, memuji kerja Gajeel. Gajeel berkata kalau hanya itu saja belum cukup. Karena itulah, ia sudah menyiapkan ‘hadiah’ lain untuk mereka.

Jose:”bagus, bagus...tetapi, pastikan ‘yang satu itu’ tetap hidup, ya?”

Keesokan paginya...

Ada banyak orang berkumpul di taman gerbang selatan Magnolia. Natsu dan yang lain berusaha menerobos kerumunan. Dan diatas pohon...Levy, Jet dan Droy tampak tidak sadarkan diri. Masing-masing tangan mereka terpasung di batang pohon dengan besi hitam. Di perut Levy, terukir simbol Phantom dengan tinta hitam. Tidak ada satu penduduk pun yang berani menolong mereka setelah melihat tanda itu.

Natsu menggeram penuh kemarahan. Tak lama kemudian, Makarov datang menghampiri mereka.

Makarov:”aku masih bisa tahan kalau tempat kita dihancurkan. Tapi tidak ada seorang ayah yang bisa tetap tenang ketika melihat anak-anaknya terluka seperti ini”

Makarov meremas tongkat sihirnya sampai hancur berkeping-keping. Dia tampak benar-benar murka sekarang. “Kita akan pergi berperang!”

Levy, Jet dan Droy dirawat di rumah sakit Magnolia. Mereka bertiga masih tidak sadarkan diri. Lucy ada disana dan mengawasi mereka.

Lucy berbicara sendiri, betapa kejamnya apa yang sudah dilakukan oleh Phantom. Lucy menoleh dan memandang guild mereka yang sekarang hancur berantakan dari balik jendela.

Lucy teringat ketika pertama kali Levy menyapanya dan bertanya tentang novel yang dibuat Lucy.

Lucy tampak depresi karena Happy tampaknya sudah memberitahukan tentang dia menulis novel pada semua orang. Levy lalu memperkenalkan dirinya pada Lucy, tentu saja dia juga memperkenalkan Jet dan Droy. Levy berkata dia suka membaca buku, tetapi payah dalam menulis. Dia bertanya apakah dia boleh membaca novel buatan Lucy jika sudah selesai? Lucy tersipu malu dan berkata dia belum siap menunjukkannya pada orang lain. Jet berkata bukankah inti dari menulis adalah memperlihatkannya kepada orang lain? Bahkan Droy berkata bukankah sering dikatakan bahwa menjadi penulis sama saja seperti memperlihatkan bokongmu kepada orang lain? (eehh...memang ada ungkapan seperti itu?!)

Levy masih berusaha memohon kepada Lucy. “tunjukkan padaku! Tunjukkan padaku! Tolooongg! Dan tentu saja, yang kumaksud bukan bokongmu... tapi aku juga tidak keberatan sih jika kau menunjukkannya padaku...” (mwahahaha)

Lucy berkata jika dia juga masih menulisnya. Levy berkata kalau begitu, jika sudah selesai, bisakah aku jadi orang yang pertama kali membacanya?

Lucy juga teringat ketika Levy berusaha begitu keras ketika tubuh dia dan yang lain tertukar. Mata Lucy mulai berkaca-kaca. “Aku tidak akan memaafkan...mereka!”

Sementara itu...

Di kota Oak, arah timur laut dari Kerajaan Fiore. Berdiri tepat ditengah-tengah kastil bersejarah adalah divisi dari guild Phantom Lord.

Semua anggota Phantom tampak sangat puas karena Gajeel berhasil menghancurkan tiga orang anggota Fairy Tail. Tiba-tiba, pintu masuk utama Guild Phantom meledak, kepulan asap hitam muncul. Bahkan para penduduk kota pun bisa melihat asap itu.

Tiga orang anggota Phantom yang ada didepan pintu terlempar dan langsung tidak sadarkan diri. Dari balik kepulan asap, Natsu, Gray, Erza, Makarov, dan masih banyak lagi anggota Fairy Tail yang lain muncul. Well, ‘tawuran’ antar guild pun tak bisa dihindari.

Fairy Tail dengan mudah menjatuhkan lawan-lawannya. Bahkan Makarov yang sudah murka langsung berubah menjadi raksasa. Para anggota Phantom mulai ketakutan, melihat seberapa ‘monsternya’ Fairy Tail.

Makarov berteriak meminta Jose untuk keluar. Sementara Erza bertanya dimana Gajeel dan anggota 4 elemen.

Sementara itu, Gajeel mengamati semuanya dari atas. Dia tampak sedikit kecewa karena Laxus dan Mystogan tidak ikut serta. Tapi dia tersenyum senang karena tampaknya situasi berjalan sesuai dengan rencana master Jose.

Sementara itu...

Lucy tampaknya habis berbelanja. Dia berjalan sendirian dan ngedumel kenapa dia ditinggal sendirian. Tiba-tiba saja, hujan turun, padahal matahari masih bersinar. Seorang wanita berkulit pucat dan berbaju biru tiba-tiba muncul.

“jatuh dengan lembut...Ya. Juvia adalah wanita hujan. Jatuh dengan lembut”

Lucy melihat gadis itu dengan heran. Gadis itu terus berjalan mendekati Lucy.

“wanita seperti apa kau ini?”

Lucy:”anuu...kau ini siapa?”

Tapi gadis aneh itu malah terus berjalan melewati Lucy, sambil terus berkata “jatuh dengan lembut...”

Lucy:”apa itu?”

Gadis itu membuka payungnya dan berkata, “tadi itu menyenangkan. Selamat tinggal”

Lucy:”jadi sebenarnya apa maksudmu??!!!”

Dan, tiba-tiba, entah dari mana asalnya, terdengar suara seorang laki-laki. “non, non, non...non, non, non! Non, non, non, non, non, non, non!”

Jalanan dibelakang Lucy menggeliat dan berubah bentuk menjadi sesosok orang. Seorang lelaki aneh berambut hijau dengan tubuh yang tampak sangat...elastis?

“dengan tiga, tiga, tujuh non, itu adalah bounjor!”

Lucy:”orang aneh yang lain muncul!”

“Juvia-sama, kau tidak seharusnya mengabaikan tugasmu”

Juvia:”Monsieur Sol”

Sol:”kacamataku, berbisik padaku...bahwa nona inilah cible (bahasa prancis, artinya target) kita yang berharga”

Juvia:”oh, jadi gadis ini?”

Lucy:”cible? target?”

Sol:”maafkan kami atas pengenalan diri yang terlambat. Namaku adalah Sol, salah satu dari 4 elemen. Orang-orang menyebutku Sol si tanah...tolong panggil aku Monsieur Sol!”

Lucy:”4 elemen? Phantom!”

Sol:”memang! Kami berdua datang untung mengundangmu atas nama Phantom Lord yang hebat!”

Lucy menggeram kesal.

Sol:”dan ini adalah wanita hujan dari 4 elemen. Orang-orang menyebutnya Juvia si lautan”

Lucy menjatuhkan belanjaannya dan menggenggam kunci sihirnya, bersiap-siap untuk menyerang. “kau lah yang melakukan itu kepada Levy-chan! Berani-beraninya– “

Tiba-tiba, sebuah bola air mengelilingi Lucy, membuatnya tidak bisa bergerak.

Sol:”non, non, non! Dengan tiga non itu, aku rasa kau salah! Menghancurkan guildmu dan menyerang Levy-sama adalah perbuatan Gajeel-sama! Meskipun itu tidak merubah faktanya bahwa semua itu adalah atas izin dari guild.”

Lucy berusaha membebaskan diri dari bola air itu, tetapi sia-sia saja.

Juvia:”Water Lock Juvia tidak pernah bisa dipatahkan”

Dan perlahan-lahan...Lucy mulai kehilangan kesadarannya.

Sol:”Très bien!”

Juvia:”jangan khawatir, Juvia tidak akan membunuhmu. Karena adalah tugas Juvia untuk membawamu kembali...Lucy Heartfilia-sama”

Dan, ditempat lain...

Natsu memakan semua api yang disemburkan para anggita Phantom. Hal itu membuat para Phantom terkejut. Natsu menyeringai dan menyemburkan api dari mulutnya. Semuanya bertarung dengan ganas.

Makarov sudah ada dilantai atas dan berkata ia menyerahkan semuanya pada Erza. Ia sendiri ingin mencari Jose dan membuat perhitungan dengannya.

Gajeel, yang masih mengamati dari atas, menyeringai ketika melihat Makarov pergi.

Gajeel:”karena yang paling menyusahkan sudah pergi...mungkin aku akan bergabung dalam keributan ini!”

Gajeel lalu tertawa dan melompat turun.

BERSAMBUNG... ... ...