Pages

Senin, 05 Desember 2011

One Piece - episode 505 -

Selepas kematian Shirohige, banyak bajak laut-bajak laut baru yang mulai bermunculan satu-persatu.

Ada tiga buah kapal bajak laut yang berlayar mendekati desa Fuusha, tampaknya mereka ingin membuat kekacauan disana. Tanpa mereka sadari, ada sebuah kapal angkatan laut tepat dibelakang mereka. Kapal angkatan laut khusus dengan kepala anjing besar dianjungannya. Yup, kapal itu adalah kapal admiral angkatan laut, Monkey D Garp.

Garp meminta bola-bola meriam pada anak buahnya. Dia melempari meriam-meriam itu dengan tangan kosong, menenggelamkan kapal para bajak laut pemula itu sebelum mereka sempat berbuat apa-apa, kasihan sekali....

Di bar milik Makino, para anak buah Dadan mengintip dari balik pintu untuk melihat kedalam. Didalam, seseorang sedang minum bergelas-gelas minuman keras. Makino memintanya untuk berhenti, tetapi orang itu tetap menyodorkan gelasnya yang kosong.

Diluar, terdengar suara para penduduk menyambut kedatangan Garp. Orang itu langsung berdiri hendak keluar.

Garp berjalan masuk kedesa diiringi para anak buahnya. Para penduduk langsung mengerubuninya dan menanyai banyak pertanyaan. Apa yang terjadi dengan Luffy?

Apa yang akan terjadi pada dunia ini setelah Shirohige mati, Garp-san? Para penduduk juga mengeluhkan meningkatnya jumlah bajak laut yang berkeliaran akhir-akhir ini, itu membuat tidur mereka pun tidak tenang. Garp berkata jangan khawatir, ia sudah menenggelamkan tiga dari mereka kelaut. Garp bahkan memasang papan pengumuman bahwa desa ini dibawah perlindungan admiral angkatan laut Monkey D Garp.

Salah seorang penduduk berkata masih ada masalah lain, para bandit gunung datang kemari dan menguasai bar milik Makino.

Garp:”bandit gunung?”

Terdengar suara teriakan Makino yang tampaknya sedang berusaha menghalangi seseorang keluar dari barnya. Orang itu berdiri dihadapan Garp sambil membawa pentungan kayu besar. Orang itu tak lain adalah Dadan, dia memukul wajah Garp dengan pentungan kayunya. “berani sekali kau kembali dan menunjukkan wajahmu lagi disini?!”.

Garp terjatuh. Para anak buahnya bersiap-siap dengan senjata mereka. Garp melarang mereka menembak. “biarkan saja! Aku mengenalnya”

Dadan mencengkram kerah baju Garp dan menguncang-guncangnya. “kau ada di medan pertempuran kan...kau ada bersama mereka kan! Kenapa kau tidak menolong mereka?! Kenapa kau tidak menolong mereka?! Kenapa?! Kenapa?! Kenapa?! Kenapa?! Kenapa?!!”

Setetes air jatuh ke pipi Garp, dia tampak terkejut. Dadan ternyata menangis. “kenapa kau berdiri dan melihat saja saat Ace mati?! Apa kau lebih memilih pekerjaanmu daripada keluargamu?!”

Dadan mulai memukuli wajah Garp, tetapi pria tua itu sama sekali tidak melawan. Makino memeluk tangan Dadan dan memohon padanya untuk berhenti.

Dadan akhirnya melepaskan cengkramannya.

Makino:”apa kau tidak mengerti, dia lebih menderita daripada siapapun. Karena dia tidak bisa menolong mereka walaupun dia ada disana?!”

Garp hanya bisa terdiam sambil menundukkan wajahnya.

Dadan:”i-itu tidak benar. Itu tidak benar. Itu tidak benar! Orang yang paling menderita dari siapapun saat ini adalah Luffy!”

Para bandit gunung dan Makino mulai menangis.

Makino teringat saat dulu dia mengajari Ace bagaimana caranya berterima kasih dengan cara yang baik dan benar.

Ace:”ya, ayo kita mulai!”

Luffy memuji ucapan Ace tadi. Tapi Makino berkata kalau itu salah, seharusnya dia bilang ‘terima kasih sebelumnya’.

Luffy:”kenapa itu salah? Tadi kedengarannya keren.”

Makino:”Ace-kun ingin mempelajari ini karena dia ingin mengatakan terima kasih dengan baik...ke kapten bajak laut rambut merah yang telah menolongmu, Luffy”

Luffy:”pada Shanks?”

Ace:”ya, aku akan menjadi bajak laut saat aku bertemu dengan Akagami. Sebagai bajak laut dan kakakmu, itu adalah tugasku untuk berterima kasih padanya”

Makino meminta Ace untuk berpura-pura seandainya Shanks ada dihadapannya. Latihan berterima kasih pun...kita mulai!

Percobaan pertama:

Ace:”aku Ace. Brengsek, kau siapa?”

Makino menyilangkan kedua jarinya, “booh! Itu salah. ‘brengsek’ itu tidak baik untuk dikatakan”

Luffy mencoba untuk memberikan ilham. “apa ‘sebenarnya kau siapa?’”

Percobaan kedua:

Ace:”berikan aku namamu”

Makino:”Booh”

Luffy:”kau harus bilang, ‘kau bodoh’”

Percobaan ketiga:

Ace:”brengsek, kau siapa?”

Makino kembali menyilangkan jarinya, “booh!”

Ace tidak mau menyerah, dia mencoba lagi.

Ace:”siapa itu?”

Makino:”booh!”

Luffy:”siapa ini?”

Makino:”booh!”

Makino akhirnya tertawa geli, “hentikan! Apa kau serius?”

Ace memarahi Luffy, “kau menggangguku dengan mengucapkan hal bodoh! Pergi sana!”

Luffy malah mengajak Ace untuk pergi mengambil telur anakonda besar yang dia lihat kemarin.

Ace terlihat sangat antusias.”apa? Telur besar?!”

Tetapi Ace segera sadar dan menolaknya, dia kan saat ini sedang belajar bagaimana caranya berterima kasih yang benar.

Luffy:”aku bisa terluka jika tidak ada seseorang disana saat anakonda menemukanku! Tapi aku akan baik-baik saja jika kau ikut bersamaku! Itulah mengapa...”

Makino menangis mengingat semua itu.

Dadan:”dia sangat mencintai kakaknya!”

Tangisan Makino semakin keras, dia menutupi wajahnya dan berlari pergi. Garp masih menunduk, wajahnya tampak sangat terluka dan sedih. Sepertinya dia sendiri juga berusaha keras untuk tidak menangis.

Kepala desa menghampiri Garp dan bertanya apa yang terjadi dengan Luffy? Sebab berita di koran menyebutkan bahwa dia menghilang.

Garp:”dia melarikan diri dengan kapal selam. Angkatan laut pergi mengejarnya dengan pasukan yang ada dan mencarinya dengan rasa putus asa. Tapi mereka tidak menemukan potongan kapal apapun. Jadi mungkin dia masih hidup!”

Para penduduk desa terlihat sangat senang mendengarnya. Beberapa orang sibuk berbisik-bisik kenapa wakil admiral seperti Garp bisa mengenal bandit gunung seperti Dadan.

Dadan mengepalkan tangannya dan berbalik. “Luffy itu sangat bodoh. Tapi aku akan mendukungnya tidak peduli dia menjadi bajak laut seperti apa. Itu menghancurkan hatiku ketika aku memikirkan bagaimana apa yang dia rasakan.”

Dadan menghirup napas panjang dan menengadah, dia berteriak sekencang-kencangnya. “Luuffyy!! Kau tidak boleh kalah!!”

Sementara itu, di sebuah pulau di dunia baru...

Para anggota bajak laut Shirohige dan bajak laut Akagami berkumpul. Di ujung, ada dua buah makam yang baru dibuat. Makam Portgas D Ace dan Edward Newgate.

Jadi rupanya Sengoku memberikan ijin pada Shanks untuk membuatkan makam bagi mereka berdua.



Di tempat lain, di daerah Calm Belt, tepatnya di Pulau Wanita...

Luffy mengancurkan batu dan pepohonan, dia masih menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Ace.

Jimbei:”Luffy-kun...”

Luffy:”pergi sana! Biarkan aku sendirian!”

Jimbei:”aku tidak bisa! Aku tidak bisa hanya melihatmu melukai dirimu lagi!”

Luffy:”ini adalah tubuhku! Ini tidak ada urusannya denganmu!”

Jimbei:”kalau begitu kau tidak bisa menyalahkan Ace-san atas apa yang dia lakukan. Dia mati juga bukanlah urusanmu!”

Luffy:”kurang ajar, diam kau! Aku akan menghajarmu jika kau bicara lagi!”

Jimbei:”lakukan saja jika itu membuatmu senang! Aku juga terluka tapi aku tidak akan kalah olehmu di kondisi seperti itu!”

Luffy mengarahkan gomu-gomu no pistol pada jimbei. Jimbei menangkap lengannya dan membanting Luffy.

Luffy batuk darah lagi, dia terbaring dan tampak kehabisan napas di tanah. Jimbei duduk bersila didekatnya. Dia teringat pembicaraannya dulu dengan Ace saat masih dipenjara.

Ace:”Jimbei...saat aku pergi mengejar Teach, aku bertemu dengan adikku untuk pertama kalinya dalam tiga tahun di Kerajaan Arabasta. Dan aku merasa lega setelah melihat dia. Apa kau tahu kenapa?”

Lamunan Jimbei buyar ketika Luffy menggigit lengannya dan menempel seperti lintah. Jimbei mengaduh-aduh kesakitan dan melemparkan Luffy kearah sebuah batu besar.

Jimbei lalu mencengkeram leher Luffy, kakinya menggantung dan menendang-nendang diudara.

Jimbei:”apa kau masih belum bisa melihat dengan jelas?! Kau percaya kalau kau bisa mengatasi apapun! Dan kau tidak pernah meragukan kekuatanmu! Dan semua musuh yang tangguh, mereka mewaspadai kepercayaan dirimu! Kakakmu adalah panduan bagimu dilautan ini! aku tahu kalau kau merasa begitu kehilangan! Dan musuh yang paling tangguh di dunia menghalangi jalanmu terus-menerus!”

Luffy memejamkan matanya, dia teringat dengan musuh-musuhnya yang kuat. Smoker, Mihawk, Pacifista, dan para admiral-admiral angkatan laut tentu saja.

Jimbei:”aku tahu sekarang kau sangat menderita, Luffy! Tapi kau harus keluar dari perasaan itu! Jangan berpikiran kalau kau saja yang merasa kehilangan! Kau tidak bisa mengambil kembali apa yang sudah hilang! Apa itu saja yang kau punya?!”

Luffy akhirnya mulai membuka matanya, dia menatap wajah Jimbei, dan berhenti melawan. Tangannya terkulai lemas kesamping tubuhnya. Jimbei pun melepaskan cengkramannya. Luffy merosot ketanah.

Luffy menatap kedua telapak tangannya, dia mulai menghitung....satu persatu teman-teman yang dia miliki.

Mulai dari Zorro...lalu Nami...Ussop...Sanji, Chopper...Robin..Franky, dan Brook!

Perlahan-lahan...’bola-bola keputus-asaan’ mulai menghilang dari dalam pikiran Luffy. Dia akhirnya bisa melihat semuanya dengan lebih jelas sekarang. Luffy mulai menangis.

Luffy:”aku masih punya...aku masih punya teman! Zorro! Nami! Ussop! Sanji! Chopper! Robin! Franky! Brook! Mereka adalah teman-temanku!”

Jimbei tersenyum lega. “ya”

Luffy mengusap air matanya. “aku harus bertemu dengan mereka dikapal. Aku harus pergi! Itu butuh waktu tapi...aku tahu kalau mereka sedang menungguku!”

Jimbei kembali teringat percakapannya dengan Ace tadi.

Ace:”apa yang aku lihat disana, Jimbei, adalah...Luffy bukan lagi anak kecil lagi yang terus mengikutiku. Dia punya... ...teman-teman yang bisa dipercaya! Apapun yang terjadi dia akan baik-baik saja. Itulah kenapa aku merasa lega”

Jimbei tersenyum sendiri lalu duduk bersila didepan Luffy.

Luffy:”aku ingin bertemu mereka...aku ingin bertemu mereka!”

BERSAMBUNG... ... ...

0 komentar:

:f :D :x B-) b-( :@ x( :? ;;) :-B :| :)) :(( =(( :s :-j :-p

Posting Komentar