Pages

Selasa, 13 Maret 2012

Fairy Tail - episode 24 -

Happy panik mengingatkan Natsu waktu pengaktifan jupiter tinggal sebentar lagi! Totomaru menyemburkan api berwarna biru kepada Natsu. Natsu memakannya dan berkomentar bahwa api itu terasa dingin, baru pertama kali ia mencoba api dengan rasa seperti itu.

Totomaru awalnya terkejut, tetapi ia menyadari bahwa Natsu ternyata adalah si dragon slayer yang sering dibicarakan orang itu. Dia berkata jika mereka berdua sama-sama dalam keadaan yang tidak menguntungkan, karena itu berarti api sama-sama tidak mempan terhadap mereka berdua. Natsu menjadi geram melihat kesombongan Totomaru.

Natsu mengambil ancang-ancang untuk melakukan jurus nafas naga api, Totomaru segera bersiap untuk mengendalikan api itu. Tapi ternyata yang disemburkan Natsu bukanlah api, melainkan air ludah alias JIGONG (jorrrroooookkkkssss.....!!!)

Waktu pengaktifan Jupiter tinggal dua menit lagi. happy semakin panik dan terbang kesana kemari. Totomaru kesal karena Natsu mempermainkan dirinya. Dia mengeluarkan api berwarna orange dengan sihirnya. Natsu bermaksud untuk memakan api itu seperti sebelumnya, tetapi....ternyata api itu adalah api yang baunya seperti kain pel yang basah kena susu basi (intinya adalah, baunya : busuuukkkkk....bangetttt). Natsu yang penciumannya lebih tajam dari manusia normal langsung berguling-guling dilantai karena tak tahan mencium bau busuk yang menyengat hidungnya.

Happy berusaha mengingatkan Natsu mengenai situasi gawat yang sedang mereka hadapi sekarang. Tetapi Natsu yang sudah terbakar amarah sama sekali tidak mendengarkan. Dia berusaha menendang Totomaru, tetapi pria dengan gaya samurai itu menghindar dengan mudah. Totomaru berkata jika Natsu ingin bertarung tanpa sihir, maka Totomaru yang lebih unggul karena dia memiliki katana. Mereka bertarung imbang selama beberapa saat, lalu Natsu menendang katana Totomaru sehingga katana itu terpental dan menancap di bola lacryma raksasa.

Totomaru :”sayang sekali. Goresan seperti itu tidak akan mampu menghancurkan lacryma sebesar itu.”

Natsu:”oh, begitu ya?”

Natsu menyelimuti kedua kepalan tangannya dengan api dan berusaha memukuli Totomaru yang terus menerus menghindar. Totomaru mengeluh sepertinya Natsu masih belum mengerti. Dia mengendalikan api Natsu dengan sihirnya sehingga tangan Natsu meninju wajahnya sendiri. Dengan tangan yang masih tetap menempel diwajahnya, Natsu menyemburkan api mengenai wajah Totomaru. Totomaru tidak menyangka Natsu bisa melukai dirinya dengan cara seperti itu.

Sementara itu...

Mirajane yang masih menyamar menjadi Lucy mengintip keluar jendela. Para anggota Fairy Tail yang lain masih sibuk melawan pasukan bayangan Jose.

Natsu juga masih sibuk...melawan Totomaru. Dia membesarkan api yang ada di dua kepalan tinjunya. Totomaru berkata cara yang sama tidak akan mempan padanya. Dia lalu bermaksud mengendalikan lagi api Natsu dengan sihirnya, namun Natsu dengan tenaga monsternya, mengendalikan api itu hingga makin membesar. Totomaru terkejut dan heran, karena sihirnya tidak berfungsi! Natsu melemparkan api berukuran raksasa itu kearah Totomaru, namun meleset? Ups...ternyata tidak meleset, sebab yang diincar Natsu bukanlah Totomaru, melainkan pangkal katana Totomaru yang menancap di lacryma raksasa. Natsu menekan pedang itu dengan apinya. Tepat di sisa detik terakhir, bola lacryma raksasa itupun hancur, jupiter tidak jadi meledak! Yeeiii....

Para anggota Fairy Tail yang lain bersorak senang melihatnya.

Tempat pertarungan Natsu dan Totomaru hancur berantakan.

Natsu:”hei kau, api tidak akan pernah mematuhi orang-orang yang menyuruh mereka melakukan apa yang harus dilakukan. Api hanya akan menanggapi tekad dari hatimu.”

Dengan batalnya pengaktifan jupiter, pada Fairy Tail memperoleh semangat bertarung mereka kembali.

Jose dengan santai menyuruh anak buahnya untuk membangkitkan sang raksasa (huh?)

Natsu bermaksud untuk menghabisi Totomaru, ketika tiba-tiba lantai berguncang hebat.

Seluruh bangunan guild Phantom berguncang. Keempat pilarnya bergerak memisahkan diri, bangunan utamanya juga mulai terpecah menjadi beberapa bagian.

Natsu yang mabuk kendaraan, tentu saja langsung jatuh tak berdaya.

Woooo....guild Phantom berubah jadi robot sihir raksasa!! (gundam?? Nyahahahaha.....)

Para pasukan bayangan kembali menyerang. Cana memerintahkan yang lain untuk tetap fokus pada pertarungan, Natsu pasti akan menemukan cara untuk menghentikan raksasa itu!

Wakaba tampak cemas. “memang, tapi....”

Macao:”Natsu ada didalam kendaraan yang bergerak....”

Tiba-tiba, entah mengapa, para anggota Fairy Tail mendadak jadi kehilangan semangat dan harapan mereka, wkwkwk.... hopeless deh..

Happy mengguncang-guncangkan tubuh Natsu yang lemas. Totomaru menghampirinya. “kau mabuk kendaraan ya? Karena sekarang kau tidak bisa memakan api lagi dalam kondisimu yang seperti ini...aku akan membakarmu sampai garing dengan mantra terkuatku!”

Namun tiba-tiba, tangan dan tubuh Totomaru diselimuti bunga es yang makin lama makin tebal dan menyebar!

Tiba-tiba Elfman muncul entah dari mana. “jika kau adalah laki-laki, terbanglah hingga ke surga dan menjadi bintang!”. Yup....Totomaru telah diterbangkan hingga ke surga dengan bantuan tangan monster Elfman, sang lelaki sejati dari Fairy Tail (katanya...).

Gray tentu saja juga ada disana, dia mengeluhkan betapa payahnya Natsu. Natsu sekarang sudah bisa berdiri lagi karena bangunan itu sudah berhenti bergerak. Happy memutuskan untuk melihat keadaan diluar.

Tangan gundam Phantom secara perlahan menulis lingkaran sihir raksasa diudara. Mirajane mengenali lingkaran sihir itu adalah Abyss Break, salah satu dari mantra yang terlarang. Loke berkata mereka dalam masalah jika terkena lingkaran sihir yang sebesar itu. Bukan hanya mereka saja, seluruh Magnolia bisa ikut hancur jika terkena!

Happy menjelaskan semua yang ia dengan tadi kepada Natsu, Gray dan Elfman. Gray berkata mereka tidak punya pilihan lain selain berpencar dan mencari sumber energi raksasa ini.

Cana bertanya pada Mira berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi mantra itu untuk aktif? Mira berkata kurang lebih sepuluh menit. Mereka harus mencari cara untuk menghancurkan sumber energinya.

Cana:”para pria yang ada didalam juga pasti memiliki kesimpulan yang sama seperti kita”

Mira:”Natsu bukan satu-satunya yang ada disana?”

Cana:”Gray dan Elfman”

Mira terkejut.”ELFMAN??!! kenapa?!”

Cana:”kenapa? Dia yang mau kok...”

Mira:”itu sia-sia. Elfman kan gak bisa bertarung! Kau kan tahu itu, Cana!”

Cana;”dia bisa bertarung. Dia bertarung bersama-sama dengan kita sebelumnya, ingat?”

Mira:”bertarung dengan ‘ikan kecil’ itu lain soal, tetapi kalau melawan para elit mereka...dengan kekuatannya yang sekarang, Elfman...”

Cana;”hei, Mira... ketika peristiwa itu terjadi, kau, Elfman, dan diriku sendiri... semuanya merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Tetapi bagaimanapun, dengan caranya sendiri, inilah bagaimana dia bisa terus maju kedepan. Kau seharusnya sudah menyadarinya sekarang.”

Mira menunduk, kesedihan tampak jelas dimatanya. Dia bergumam, Elfman...maju kedepan...Mira memejamkan matanya dan bisa melihat sosok Lisanna yang tersenyum riang padanya. Mira membulatkan tekadnya.

Dengan masih menggunakan wujud Lucy, Mira berjalan keluar. Yang lain berusaha untuk menghentikannya. Mira merentangkan tangannya dan berbicara menggunakan suara Lucy. “kau mencari aku kan? Hentikan penyeranganmu ke guild sekarang juga!”

Tetapi Jose sama sekali tidak tertipu, dia dari sejak awal sudah tahu Lucy tidak ada disana, karena itulah dia berusaha mengaktifkan Jupiter dan Abyss Break. Mira menunduk, dia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa berguna untuk teman-temannya.

Sementara itu...

Sang lelaki sejati dari Fairy Tail, Elfman, berlari disepanjang koridor sambil meneriakkan kata-kata khasnya tentang lelaki sejati dan semacamnya. Dia tidak sadar jika salah satu petak ubin yang dia injak berubah menjadi sebuah mata. Ternyata itu adalah salah satu dari 4 elemen, Monsieur Sol sang pengendali tanah.

Sebuah lingkaran sihir terbentuk dibawah kaki Mira. Lingkaran sihir itu menariknya kebawah. Detik selanjutnya, Mira tiba-tiba sudah ada di genggaman tangan gundam Phantom.

Elfman mengubah sebelah tangannya menjadi tangan monster. Sol meledeknya, apakah hanya sebelah tangan saja sudah cukup? Sepertinya rumor itu benar.

Elfman kesal dan langsung meninju Sol, tetapi sang lelaki super lentur itu berkelit.

Sol:”kau punya seorang adik perempuan kan?”

Ekspresi wajah Elfman langsung berubah. Sol membuat badai pasir dengan sihirnya. Berpindah kebelakang, lalu menghancur leburkan lantai yang dipijak oleh Elfman. Dengan kecepatan luar biasa, Sol menembus tanah lalu melilit tubuh Elfman dengan badannya yang lentur. Elfman berusaha melepaskan diri tapi sia-sia. Lalu Sol menendang wajah Elfman.

Sol:”ngomong-ngomong, apakah kau gagal melakukan Take Over seluruh badan lalu kehilangan kendali?”

Elfman:”diam kau!”

Elfman melompat dan menerjang Sol lagi. tapi dengan liciknya Sol membuat patung tanah berbentuk Lisanna, sehingga Elfman menjadi tak berkutik.

Sol:”tolong maafkan aku. Tapi ketika kau menginjakku sebelumnya, aku melihat tragedi yang ada di ingatanmu.”

Elfman tampak gemetaran.

Sol:”kau punya adik yang sangat manis. Ada dimanakah dia sekarang? Oh, aku sungguh kasar sekali. Dia dikubur didalam tanah yang dingin dan gelap. Oh...malang sekali. Kenapa kau melakukan hal sekejam itu?”

Tiba-tiba mata patung itu terbuka dan membisikkan nama Elfman. Elfman berteriak dan bermaksud melakukan sihir Take Over seluruh badan. Sol dengan santai mengelus-elus kumisnya. “non, non, non... kau seharusnya tidak melakukan itu. Semenjak kau gagal melakukan Take Over seluruh tubuh, apakah kau sudah lupa apa yang terjadi jika kau kehilangan kendali?”

Sol menciptakan lebih banyak lagi patung Lisanna, mengelilingi Elfman. Elfman membatalkan sihirnya dan berlutut lemas dilantai. Elfam berkata jika Sol memang lelaki, hadapilah ia seperti layaknya lelaki! Sol langsung marah mendengarnya, ia menghilangkan semua patung tanah liat Lisanna. Dia berkata orang seperti Elfman tidak pantas berbicara seperti itu, apalagi ia adalah orang yang telah membunuh adiknya sendiri!

Sol menciptakan tangan batu raksasa. Pukulan itu sampai menghancurkan tembok hingga Mira yang ada diluar bisa melihat Elfman dengan jelas. Mira menjerit memanggil nama Elfman. Elfman kebingungan, kenapa kakaknya bisa ada disana?

Sol bertanya, itukah penyihir yang dulu pernah ditakuti, Mirajane-sama? Semua kekuatan sihirnya sudah hilang. Malang sekali, dan salah siapakah itu? Dia sedang dihukum karena mencoba menipu kami. Sebentar lagi ia akan dihancurkan.

Sol menggunakan sihir penyegelan, Merci la Vie pada Elfman. Elfman menjerit kesakitan.....

Di alam bawah sadarnya, Elfman melihat dirinya sendiri, dirinya sewaktu masih kecil, menangis didepan sebuah makam. Tak lama kemudian, Lisanna datang. Elfman mencoba memeluknya, tetapi Lisanna langsung berlari menembus tubuhnya, seolah-olah sama sekali tidak melihatnya. Lisanna menghibur Elfman kecil yang menangis didepan makam burung parkitnya. Elfman berkata semua ini adalah kesalahannya.

Lisanna:”ini bukan salahmu, Elf-niichan. Semua makhluk hidup pasti akan mati.”

Elfman:”semua makhluk hidup... akan mati?”

Lisanna:”benar. Itu tidak bisa dihindari. Tapi selama kau terus mengingatnya, maka ia akan terus hidup didalam hatimu selama-lamanya.”

Tetapi Elfman kecil malah membentak Lisanna sambil mendorongnya menjauh, lalu pergi. Hal itu membuat Lisanna sedih dan ia menangis. Mira ternyata juga ada didekat sana, ia hanya bisa menggumam pelan melihat tingkah laku adiknya.

Kabut menjadi semakin tebal, lalu pemandangan berubah.....

Lisanna sudah agak dewasa sekarang, dia sedang memarahi Natsu dan Happy yang lagi-lagi bertengkar. Lalu Elfman dan Mira datang menjemput Lisanna, karena sudah waktunya mereka pergi bekerja.

Lisanna:”tapi bukannya kita baru saja kembali?”

Elfman:”ini S-class loh. Kita akan pergi untuk membantu kakak”

Natsu:”i-itu tidak adil! Apa-apaan!”

Happy:”memangnya pekerjaannya seperti apa?”

Mira:”Emergency Subjugation, kami akan mengalahkan raja dari semua monster, The Beast. Natsu, kau juga mau ikut? Ini akan jadi pengalaman yang bagus.”

Elfman:”serius? Aku menolak ide itu. Laki-laki harus melindungi keluarganya seorang diri!”

Natsu:”aw, jangan egois begitu! Ajak aku juga!”

Elfman dewasa mencoba melarang mereka pergi, atau paling tidak ajak Natsu bersama mereka. Pemandangan tiba-tiba berubah lagi... Sebuah kota terbakar dan hancur berantakan.

Di dunia nyata, tubuh Elfman diselimuti lapisan batu tebal, sebentar lagi lapisan itu juga akan menutupi wajahnya. Mirajane berteriak memanggil namanya.

Di alam bawah sadarnya, Elfman memandangi kota yang habis dilalap api dari kejauhan. Terdengar suara Mira memanggil namanya. Elfman menoleh, lalu melihat sesosok monster besar menggeram dan merayap perlahan kearah Mirajane.

Ya... monster itu adalah Elfman, yang kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Lisanna datang menghampiri Mirajane, dia berkata dia sudah mengevakuasi para penduduk kota... tapi apa yang terjadi?

Mira:”lari, Lisanna! Aku kurang berhati-hati. karena ingin melindungiku, Elfman mencoba mantra Take Over pada The Beast.”

Lisanna:”maksudmu...?”

Mira:”bagaimanapun, kekuatan sihirnya terlalu hebat. Elfman kehilangan kesadarannya!”

Lisanna:”tidak mungkin! Apa yang akan terjadi pada Elf-niichan?”

Mira:”jika dia tidak sadar sesegera mungkin... tubuhnya akan diambil alih oleh The Beast!”

Lisanna berjalan perlahan mendekati Elfman.

Mira:”lisanna! Apa yang ingin kau lakukan?!”

Lisanna:”Elf-niichan, ada apa? Ini adikmu, Lisanna... apa kau juga lupa pada Mira-nee?”

Elfman menggeram perlahan dan memiringkan kepalanya. Lisanna tersenyum. “kau tidak mungkin lupa pada kami, iya kan Elf-niichan? Karena baik Lisanna dan Mira-nee sayang pada Elf-niichan”

Monster Elfman memicingkan kedua matanya. Dibelakangnya, Elfman yang satu lagi berteriak , meminta Lisanna untuk lari, sebab itu sia-sia saja!

Monster Elfman menggeram keras dan mengangkat sebelah tangannya. Lisanna tetap tak beranjak dari tempatnya. Ia merentangkan tangannya. “ayo, kita pulang kerumah, Elf-niichan.”

Dan.... semuanya terjadi sangat cepat. Elfman yang berubah menjadi monster, mengayunkan tangannya dengan kencang dan memukul Lisanna sehingga gadis malang itu terpental dan terjatuh dari ketinggian yang mematikan. Mirajane yang sudah terluka tak bisa melakukan apa-apa untuk menyelamatkan adiknya itu.

Pemandangannya kembali berubah...

Hujan turun dengan deras, Elfman dan Mira ada di depan sebuah makam. Elfman menangis, ia berkata semua ini adalah salahnya.

Mira:”ini bukan salahmu. Lisanna dulu pernah mengatakannya kan? ‘semua makhluk hidup pasti akan mati’. Lisanna akan hidup didalam hati kita selama-lamanya. Iya kan?”

Elfman:”N.. nee-chan”

Mira:”jadi... kita akan berusaha untuk tetap hidup! Untuk Lisanna juga!”

Di dunia nyata...

Elfman yang sudah hampir sepenuhnya menjadi batu menangis. Dia membuka matanya begitu mendengar suara kakaknya memanggil dirinya.

Mira:”Elfman, bertahanlah! Aku tidak mau... kehilanganmu juga!”

Elfman:”kenapa... aku sudah berjanji tidak akan membuat kakakku menangis lagi! lalu, kenapa sekarang kau menangis?!”

Elfman mengerahkan seluruh tenaganya, dia berhasil melepaskan diri dari balutan batu Sol. Mira melihat semua itu dari luar. Ia langsung menyadari apa yang akan dilakukan Elfman. Mira berteriak memohon agar ia tidak melakukannya. Tetapi Elfman sudah tidak perduli lagi, ia benar-benar marah sekarang.

Elfman:”siapa yang membuatnya menangis?!”

Sinar terang menyelimuti tubuh Elfman, dia menggunakan sihir Take Over seluruh badan dan berubah menjadi The Beast, sosok monster yang sama ketika peristiwa mengerikan itu terjadi. Apa yang akan terjadi selanjutnya??

BERSAMBUNG... ... ...

0 komentar:

:f :D :x B-) b-( :@ x( :? ;;) :-B :| :)) :(( =(( :s :-j :-p

Posting Komentar