Hancock terlihat sedikit kesal. “Rayleigh!
Apa maksud perkataanmu itu...”. tapi Luffy segera menghentikan Hancock.
“kukira ada sesuatu yang harus kau
dan teman-temanmu ketahui” kata Rayleigh.
Jinbei berpendapat hal yang paling
penting sekarang adalah menyembuhkan kondisi Luffy terlebih dahulu.
Luffy menggertakkan giginya. “tapi,
teman-temanku...”
Rayleigh berkata kemungkinan besar
teman-teman Luffy pasti akan berusaha kembali ke Pulau Sabaody, mengingat
berita tentang Luffy sudah menyebar luas ke seluruh dunia.
“oleh karena itu, aku harus segera
menemui mereka... aku sudah berjanji.... untuk bertemu kembali di pulau Sabaody”
Rayleigh menatap mata Luffy yang
penuh tekad. Pria tua itu tersenyum. “lalu, inilah pilihan kedua untukmu”
Luffy tampak terkejut (lagi).
***
Sementara itu, di pulau langit, pulau
cuaca Wheateria
Haredashi, si peneliti cuaca yang ‘menampung’ Nami, ngos-ngosan menyusuri jalan mendaki
bersama seorang teman penelitinya. Mereka membicarakan bagaimana Nami kabur
setelah berhasil mencuri ‘beberapa’ barang dan satu kendaraan balon terbang
milik para peneliti. Sayangnya, pelariannya gagal karena Nami tidak tahu
bagaimana cara mengendarai balon terbang itu. Haredashi tidak mengerti kenapa
Nami tiba-tiba berbuat seperti itu.
Sekarang Nami dikurung di penjara
bola transparan, para peneliti memelototinya dari luar.
“keluarkan aku!” Nami memukul-mukul
dinding penjara balon. “aku akan mengembalikan semua yang kucuri! Aku harus
meninggalkan tempat ini sekarang juga! Ayolah, keluarkan aku dari tempat ini!
oh, ya! Haredashi-san! Panggil Haredashi-san! Tolonglah!”
Para peneliti menggeram dan
memiringkan badannya ke samping.
“kami tak akan membiarkanmu keluar
dari sini! Kami tak tahu apa yang akan kau perbuat selanjutnya!”
“bagaimana kalau kita hukum saja
gadis ini?!”
“alasan apa yang akan kau buat lagi?!”
“dasar kucing pencuri!!”
Dari jauh, Haredashi berseru. “oyoy!oyoy,
oyoyoyoyoyoyoyo!”
“oh, Haredashi...”
“oyoy!oyoy!oyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyo”
ketika sampai tepat didepan Nami, dia memiringkan badan dan kepalanya. “gadis
muda”
“kau terlalu berlebihan!” komentar
Nami.
“sepertinya kau kembali mengamuk lagi
ya”. Haredashi mengeluarkan simpul tali favoritnya (yang kalau dibuka simpulnya
keluar angin). “ini pasti akan membantu. Baiklah ayo kita lihat. Ini adalah
tali simpul pengatur cuaca!”
Sebelum dia sempat melepas simpulnya,
Nami meninju pria tua itu sekuat tenaga, hingga dia terhempas dan satu giginya
copot. “sudah kubilang lepaskan aku!! Apa yang kau lakukan tadi?! Aku sedang
terburu-buru!”
Para peneliti panik melihat ‘kekejaman’
Nami, mereka bahkan memanggilnya setan, hahahaha...
Haredashi bertanya kenapa Nami
berubah seperti ini dan mendadak ingin pergi ke dunia bawah? Bukankah dia
sendiri yang bilang ingin belajar lebih banyak tentang cuaca disini?
Nami menunjuk ke tas ransel yang
penuh berisi barang curiannya. Sebuah surat kabar terselip di kantong bagian
samping. “surat kabar itu.”
“surat kabar?” Haredashi mengambil
dan membacanya.
“orang yang bernama Luffy dalam surat
kabar itu adalah kapten kapal kami.”
“apa?!”
“.......setelah terpisah dengan
teman-temannya....Luffy....bertarung sendirian dalam peperangan itu... dia
bertarung dalam peperangan besar itu untuk menyelamatkan Ace.”
Nami mulai sesengukan, air mata
mengalir menuruni kedua pipinya.
“namun akhirnya dia melihat Ace
terbunuh didepan matanya. Dan aku tak tahu... bagaimana perasaannya saat ini!
aku telah berjanji pada Luffy... untuk bertemu kembali di tempat itu!”
Para peneliti kembali panik, kali ini
karena mereka melihat Nami menangis.
“aku takut dia tak bisa mengendalikan
dirinya. Aku ingin berada di sampingnya disaat dia sedih!”
Nami membungkuk dan menangis semakin
kencang, membuat para peneliti berlarian kesana kemari karena panik.
“cepatlah keluarkan dia!”
“kita memang benar-benar kejam telah
membuat seorang gadis menangis!”
Tepat disaat gemboknya sudah dibuka,
Nami berlari secepat kilat, mengambil ransel penuh barang curiannya....berikut
Haredashi...
Nami nyengir sambil melambaikan
tangan kepada para peneliti yang baru ngeh kalau mereka ditipu lagi.
Nami memohon pada Haredashi untuk
membawanya turun ke bawah, dimana saja boleh.
Nami terus berlari sambil menghindari
kejaran para peneliti cuaca. Tanpa dia sadari air matanya kembali mengalir.
“oh? Gadis muda. Hentikan tangisan
palsumu itu” kata Haredashi.
Nami memukulnya. “diam kau!”
***
Sementara itu.... di pulau salju
tempat kelahiran Vegapunk, pulau masa depan Bulgimore.
Kitton, anak kecil yang menyelamatkan
Franky berlari panik menuju tempat kakeknya berada, sambil berteriak “hentai! Hentai!
Hentai!!”
“ada apa, Kitton?”
“paman itu kembali menjadi orang lain
lagi! dia terlihat begitu menakutkan!”
Franky berteriak dari arah lorong. “Dimana
kapalnyaaaa??!!”
Kakek Kitton dengan santai kembali
mengelap senapannya. “Kau pasti menaruh benda aneh lagi ya di perutnya itu?
seperti jus habanero atau soda kimchi?”
“tidak! Aku tidak melakukannya!”
Franky membobol atap dan melompat
turun ke bawah. “pak tua! Aku harus segera bertemu dengan temanku! Berikan aku
kapal...sebuah kapal untuk keluar dari pulau ini!”
“kapal? Tidak. Aku tak bisa”
“haaahhh?”
Kakek Kitton menjelaskan pada Franky
bahwa di pulau ini tak ada seorang pun yang memiliki kapal. Persediaan diantar
setiap bulan ke pulau itu dengan kapal milik angkatan laut. Sayangnya, kapal
itu baru saja berlabuh minggu lalu, yang berarti Franky harus menunggu tiga
minggu lagi. lagipula, pulau ini dikelilingi oleh dinding es yang tebal, untuk
bisa masuk atau keluar pula harus memakai kapal khusus pemecah es.
Kitton, yang bersembunyi di belakang
punggung kakeknya, meminta Franky untuk tenang dan mengajaknya minum teh
bersama.
Franky mengangkat cangkir tehnya dan
menghirup aromanya dalam-dalam. “hmm! Good smell....flavor!”
Mereka bertiga dengan santai
menyeruput teh masing-masing.
Suasana hening......
Kemudian Franky berdiri dan
membalikkan meja dengan kesal. “tak ada waktu lagi untuk minum teh!! Aku harus
keluar dari pulau ini apapun yang terjadi!! Bocah itu memerlukan
bantuanku...dan apa yang kulakukan sekarang?! sial!!”
Melihat kesungguhan Franky, kakek
kitton tanpa sengaja mengatakan dia ingat bahwa ada kapal pemecah es di
laboratorium Vegapunk.
***
Alarm berbunyi di laboratorium
Vegapunk, para angkatan laut yang bermarkas disana segera bertindak.
Franky berlari di sepanjang lorong
sambil dikejar para angkatan laut. Rupanya alarm menyala setelah dia
menghancurkan sistem keamanannya.
Franky berhenti dan bersiap membidik
para angkatan laut dengan meriam tangannya, tapi dia berhenti ketika teringat
yang dikatakan kakek Kitton padanya.
Para penduduk pulau menganggap
laboratorium Vegapunk adalah harta karun yang sangat berharga. Sekarang setelah
ia menjadi ketua ilmuwan di angkatan laut, mereka semua sangat bangga padanya.
Kakek Kitton bahkan menjelaskan pada Franky tentang gunung salju berbentuk aneh
yang ada di tengah-tengah pulau. Rupanya itu semacam sistem pemanas raksasa
yang berfungsi untuk menghangatkan seluruh pulau. Vegapunk bahkan merubah
hewan-hewan di gunung menjadi robot untuk membantunya menyelesaikan benda itu.
namun sayang, karena kekurangan teknologi dan biaya, Vegapunk tak bisa
mewujudkan impiannya itu, dan membuatnya sangat sedih karena ia tak bisa
membantu para penduduk pulau. Tapi sebenarnya para penduduk sudah cukup bahagia
melihatnya melakukan itu semua demi mereka.
Franky, yang gampang terharu tentu
saja menangis sampai ingusan.
Kakek Kitton berkata mereka semua
selalu menunggu kepulangan Vegapunk. Karena itu, dia meminta Franky untuk tidak
menyentuh tombol penghancur yang ada di dalam laboratorium.
Franky bersembunyi disalah satu
ruangan yang penuh dengan kertas berisi rancangan benda-benda aneh dan juga buku-buku
tebal. Franky memeriksa satu dari kertas rancangan yang bertumpuk di atas meja.
“ini benar-benar super jenius! Aku tak
percaya dia merancangnya saat masih kecil. disini ada banyak sekali rancangan
yang bahkan tak terpikirkan oleh seorangpun di dunia ini. bagaimanapun juga,
sebagai seorang teknisi aku tak boleh menyentuhnya”
Ketika hendak keluar ruangan, Franky
melihat sebuah tombol hitam besar dengan lambang tengkorak. Ada tulisan DANGER
diatasnya.
“oh, lambang bajak laut!” seru
Franky.
Dia menekan tombolnya. Dan, BOOM!
........seluruh laboratorium
meledak.....
Brilliant.
Kitton, Kakeknya, serta para penduduk
lain berteriak histeris.
Sebelum masuk ke dalam, Franky sempat
bertanya pada mereka. “apa aku boleh bertanya satu hal pada kalian? Jika aku
menyentuh tombol itu... apakah itu akan menjadi kesalahan untukku?”
“TENTU SAJA!!” teriak Kitton dan
kakeknya sambil memandang laboratorium Vegapunk yang sekarang hancur
berkeping-keping.
‘kecelakaan’ yang terjadi di pulau masa depan ini, akan
menjadi mimpi buruk bagi pulau Bulgimore.
0 komentar:
EMOTICON :
Posting Komentar