Pages

Kamis, 19 Desember 2013

One Piece - Episode 508 -

Luffy kelihatan sangat terkejut, semua orang menatapnya.
Hancock terlihat sedikit kesal. “Rayleigh! Apa maksud perkataanmu itu...”. tapi Luffy segera menghentikan Hancock.
“kukira ada sesuatu yang harus kau dan teman-temanmu ketahui” kata Rayleigh.


Jinbei berpendapat hal yang paling penting sekarang adalah menyembuhkan kondisi Luffy terlebih dahulu.
Luffy menggertakkan giginya. “tapi, teman-temanku...”
Rayleigh berkata kemungkinan besar teman-teman Luffy pasti akan berusaha kembali ke Pulau Sabaody, mengingat berita tentang Luffy sudah menyebar luas ke seluruh dunia.
“oleh karena itu, aku harus segera menemui mereka... aku sudah berjanji.... untuk bertemu kembali di pulau Sabaody”
Rayleigh menatap mata Luffy yang penuh tekad. Pria tua itu tersenyum. “lalu, inilah pilihan kedua untukmu”
Luffy tampak terkejut (lagi).



***

Sementara itu, di pulau langit, pulau cuaca Wheateria
Haredashi, si peneliti cuaca yang ‘menampung’  Nami, ngos-ngosan menyusuri jalan mendaki bersama seorang teman penelitinya. Mereka membicarakan bagaimana Nami kabur setelah berhasil mencuri ‘beberapa’ barang dan satu kendaraan balon terbang milik para peneliti. Sayangnya, pelariannya gagal karena Nami tidak tahu bagaimana cara mengendarai balon terbang itu. Haredashi tidak mengerti kenapa Nami tiba-tiba berbuat seperti itu.
Sekarang Nami dikurung di penjara bola transparan, para peneliti memelototinya dari luar.
“keluarkan aku!” Nami memukul-mukul dinding penjara balon. “aku akan mengembalikan semua yang kucuri! Aku harus meninggalkan tempat ini sekarang juga! Ayolah, keluarkan aku dari tempat ini! oh, ya! Haredashi-san! Panggil Haredashi-san! Tolonglah!”

 
 
Para peneliti menggeram dan memiringkan badannya ke samping.
“kami tak akan membiarkanmu keluar dari sini! Kami tak tahu apa yang akan kau perbuat selanjutnya!”
“bagaimana kalau kita hukum saja gadis ini?!”
“alasan apa yang akan kau buat lagi?!”
“dasar kucing pencuri!!”

 
 
Dari jauh, Haredashi berseru. “oyoy!oyoy, oyoyoyoyoyoyoyo!”
“oh, Haredashi...”
“oyoy!oyoy!oyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyoyo” ketika sampai tepat didepan Nami, dia memiringkan badan dan kepalanya. “gadis muda”
“kau terlalu berlebihan!” komentar Nami.

 
 
“sepertinya kau kembali mengamuk lagi ya”. Haredashi mengeluarkan simpul tali favoritnya (yang kalau dibuka simpulnya keluar angin). “ini pasti akan membantu. Baiklah ayo kita lihat. Ini adalah tali simpul pengatur cuaca!”

 
 
Sebelum dia sempat melepas simpulnya, Nami meninju pria tua itu sekuat tenaga, hingga dia terhempas dan satu giginya copot. “sudah kubilang lepaskan aku!! Apa yang kau lakukan tadi?! Aku sedang terburu-buru!”

 
 
 
 
Para peneliti panik melihat ‘kekejaman’ Nami, mereka bahkan memanggilnya setan, hahahaha...
Haredashi bertanya kenapa Nami berubah seperti ini dan mendadak ingin pergi ke dunia bawah? Bukankah dia sendiri yang bilang ingin belajar lebih banyak tentang cuaca disini?
Nami menunjuk ke tas ransel yang penuh berisi barang curiannya. Sebuah surat kabar terselip di kantong bagian samping. “surat kabar itu.”

 

 
 
 
 
“surat kabar?” Haredashi mengambil dan membacanya.
“orang yang bernama Luffy dalam surat kabar itu adalah kapten kapal kami.”
“apa?!”
“.......setelah terpisah dengan teman-temannya....Luffy....bertarung sendirian dalam peperangan itu... dia bertarung dalam peperangan besar itu untuk menyelamatkan Ace.”
Nami mulai sesengukan, air mata mengalir menuruni kedua pipinya.

 
 
“namun akhirnya dia melihat Ace terbunuh didepan matanya. Dan aku tak tahu... bagaimana perasaannya saat ini! aku telah berjanji pada Luffy... untuk bertemu kembali di tempat itu!”
Para peneliti kembali panik, kali ini karena mereka melihat Nami menangis.
“aku takut dia tak bisa mengendalikan dirinya. Aku ingin berada di sampingnya disaat dia sedih!”
Nami membungkuk dan menangis semakin kencang, membuat para peneliti berlarian kesana kemari karena panik.

 
 
 
 
“cepatlah keluarkan dia!”
“kita memang benar-benar kejam telah membuat seorang gadis menangis!”
Tepat disaat gemboknya sudah dibuka, Nami berlari secepat kilat, mengambil ransel penuh barang curiannya....berikut Haredashi...

 
 
 
 
Nami nyengir sambil melambaikan tangan kepada para peneliti yang baru ngeh kalau mereka ditipu lagi.
Nami memohon pada Haredashi untuk membawanya turun ke bawah, dimana saja boleh.
Nami terus berlari sambil menghindari kejaran para peneliti cuaca. Tanpa dia sadari air matanya kembali mengalir.

 
 
“oh? Gadis muda. Hentikan tangisan palsumu itu” kata Haredashi.
Nami memukulnya. “diam kau!”

 
 
***
Sementara itu.... di pulau salju tempat kelahiran Vegapunk, pulau masa depan Bulgimore.
Kitton, anak kecil yang menyelamatkan Franky berlari panik menuju tempat kakeknya berada, sambil berteriak “hentai! Hentai! Hentai!!”
“ada apa, Kitton?”
“paman itu kembali menjadi orang lain lagi! dia terlihat begitu menakutkan!”
Franky berteriak dari arah lorong. “Dimana kapalnyaaaa??!!”
Kakek Kitton dengan santai kembali mengelap senapannya. “Kau pasti menaruh benda aneh lagi ya di perutnya itu? seperti jus habanero atau soda kimchi?”
“tidak! Aku tidak melakukannya!”
Franky membobol atap dan melompat turun ke bawah. “pak tua! Aku harus segera bertemu dengan temanku! Berikan aku kapal...sebuah kapal untuk keluar dari pulau ini!”
“kapal? Tidak. Aku tak bisa”
“haaahhh?”
Kakek Kitton menjelaskan pada Franky bahwa di pulau ini tak ada seorang pun yang memiliki kapal. Persediaan diantar setiap bulan ke pulau itu dengan kapal milik angkatan laut. Sayangnya, kapal itu baru saja berlabuh minggu lalu, yang berarti Franky harus menunggu tiga minggu lagi. lagipula, pulau ini dikelilingi oleh dinding es yang tebal, untuk bisa masuk atau keluar pula harus memakai kapal khusus pemecah es.

 
 
Kitton, yang bersembunyi di belakang punggung kakeknya, meminta Franky untuk tenang dan mengajaknya minum teh bersama.
Franky mengangkat cangkir tehnya dan menghirup aromanya dalam-dalam. “hmm! Good smell....flavor!”

 
 
Mereka bertiga dengan santai menyeruput teh masing-masing.
Suasana hening......

 
 

Kemudian Franky berdiri dan membalikkan meja dengan kesal. “tak ada waktu lagi untuk minum teh!! Aku harus keluar dari pulau ini apapun yang terjadi!! Bocah itu memerlukan bantuanku...dan apa yang kulakukan sekarang?! sial!!”
Melihat kesungguhan Franky, kakek kitton tanpa sengaja mengatakan dia ingat bahwa ada kapal pemecah es di laboratorium Vegapunk.

***

Alarm berbunyi di laboratorium Vegapunk, para angkatan laut yang bermarkas disana segera bertindak.
Franky berlari di sepanjang lorong sambil dikejar para angkatan laut. Rupanya alarm menyala setelah dia menghancurkan sistem keamanannya.

 
 
Franky berhenti dan bersiap membidik para angkatan laut dengan meriam tangannya, tapi dia berhenti ketika teringat yang dikatakan kakek Kitton padanya.
Para penduduk pulau menganggap laboratorium Vegapunk adalah harta karun yang sangat berharga. Sekarang setelah ia menjadi ketua ilmuwan di angkatan laut, mereka semua sangat bangga padanya. Kakek Kitton bahkan menjelaskan pada Franky tentang gunung salju berbentuk aneh yang ada di tengah-tengah pulau. Rupanya itu semacam sistem pemanas raksasa yang berfungsi untuk menghangatkan seluruh pulau. Vegapunk bahkan merubah hewan-hewan di gunung menjadi robot untuk membantunya menyelesaikan benda itu. namun sayang, karena kekurangan teknologi dan biaya, Vegapunk tak bisa mewujudkan impiannya itu, dan membuatnya sangat sedih karena ia tak bisa membantu para penduduk pulau. Tapi sebenarnya para penduduk sudah cukup bahagia melihatnya melakukan itu semua demi mereka.

 
 
Franky, yang gampang terharu tentu saja menangis sampai ingusan.
Kakek Kitton berkata mereka semua selalu menunggu kepulangan Vegapunk. Karena itu, dia meminta Franky untuk tidak menyentuh tombol penghancur yang ada di dalam laboratorium.
Franky bersembunyi disalah satu ruangan yang penuh dengan kertas berisi rancangan benda-benda aneh dan juga buku-buku tebal. Franky memeriksa satu dari kertas rancangan yang bertumpuk di atas meja.
“ini benar-benar super jenius! Aku tak percaya dia merancangnya saat masih kecil. disini ada banyak sekali rancangan yang bahkan tak terpikirkan oleh seorangpun di dunia ini. bagaimanapun juga, sebagai seorang teknisi aku tak boleh menyentuhnya”

 
 
Ketika hendak keluar ruangan, Franky melihat sebuah tombol hitam besar dengan lambang tengkorak. Ada tulisan DANGER diatasnya.
“oh, lambang bajak laut!” seru Franky.

 
 
Dia menekan tombolnya. Dan, BOOM!
........seluruh laboratorium meledak.....

 
 
Brilliant.
Kitton, Kakeknya, serta para penduduk lain berteriak histeris.
Sebelum masuk ke dalam, Franky sempat bertanya pada mereka. “apa aku boleh bertanya satu hal pada kalian? Jika aku menyentuh tombol itu... apakah itu akan menjadi kesalahan untukku?”
“TENTU SAJA!!” teriak Kitton dan kakeknya sambil memandang laboratorium Vegapunk yang sekarang hancur berkeping-keping.
‘kecelakaan’  yang terjadi di pulau masa depan ini, akan menjadi mimpi buruk bagi pulau Bulgimore.


0 komentar:

:f :D :x B-) b-( :@ x( :? ;;) :-B :| :)) :(( =(( :s :-j :-p

Posting Komentar