Pages

Selasa, 03 Januari 2012

One Piece - episode 506 -

Di pulau Kurainaga, Grandline...(reruntuhan kerajaan Shikkearu)

Zorro dan Perona bertemu dengan sekelompok baboon yang membawa berbagai macam senjata. Baboon-baboon itu saling berbicara satu sama lain. Salah satu baboon yang berbadan paling besar maju menyerang Zorro dengan pedang yang dibawanya.

Gerakan baboon itu sangat lincah. Dia tidak hanya mampu menggunakan pedang dengan baik memakai kedua tangannya, tetapi juga kedua kakinya! Zorro terdorong mundur kebelakang. Dia lalu menggunakan jurus aliran tiga pedang, cakar banteng iblis, dan berhasil mengalahkan baboon itu.

Baboon-baboon yang lain, yang melihat temannya kalah, malah bersorak kegirangan, seolah-olah sedari tadi mereka sudah tidak sabar untuk mencabik – cabik Zorro dengan tangan mereka sendiri. Dan sepertinya itu memang benar. Mereka maju mengerubungi Zorro, menyerangnya dengan berbagai senjata yang mereka bawa. Mereka memang baboon, tetapi mereka sangat tahu bagaimana cara menggunakan senjata, layaknya manusia.

Kali ini Zorro menggunakan jurus aliran tiga pedang, angin topan naga.

Topan buatan Zorro berhasil melempar beberapa baboon, tetapi jumlah mereka sangat banyak, dan mereka benar-benar tangguh. Mereka terus menerus menyerang Zorro, bahkan serangan mereka tepat mengenai luka Zorro yang memang masih belum sembuh (luka yang dia dapat sewaktu ‘membuat perjanjian’ dengan Kuma).

Zorro kewalahan, pandangannya mulai kabur. Dia bahkan sama sekali tidak mampu menghindar saat salah satu baboon memukulnya dengan palu kayu besar dan membuatnya terlempar dan menabrak salib kayu besar dengan sangat keras.

Para baboon tampaknya masih belum puas. Zorro terduduk, dia tahu saat ini dia tidak akan mampu menghadapi mereka semua. Zorro melirik pedang hitam miliknya yang terlempar tidak jauh dari posisinya sekarang (dua pedang yang lain terlempar entah dimana). Dia lalu memejamkan matanya. Ketika dia membuka matanya lagi, para baboon itu diam tak bergerak.

Mereka semua tampak pucat ketakutan. Terdengar suara langkah kaki seseorang. Para baboon itu berbalik. Dari dalam kabut, tampak bayangan seseorang, yang membawa salib besar dibelakang punggungnya. Para baboon itu mendesis ketakutan, dan berlarian pergi.

Zorro juga tampak gelisah. “perasaan ini....”

Orang itu semakin mendekat.

Perona:”orang itu...!”

Zorro:”kau...!”

Perona:”taka no me...Mihawk!” (yaaayyyy~...mihawk!!)

Sementara itu...di South Blue, Kerajaan Torino...

Chopper menangis ketakutan. Dia terikat diatas sebuah kuali besar dengan air mendidih didalamnya.

Chopper:”jangan memasakku di tungku panas ini!”

Salah seorang penduduk berkata dengan riang, “kita berhasil menangkap rakun itu lagi!”

Chopper:”sudah kubilang aku bukan rakun!”

Air dari kuali mendidih dan mengenai pantat Chopper. Chopper menjerit-jerit kepanasan.

“ayah, dia bilang dia bukan seekor rakun”

“jangan bodoh, seekor rakun tak akan bisa berbicara!”

Chopper:”aku bisa berbicara! Kau harus mendengarkan apa yang dikatakan anak itu! Aku adalah rusa dan aku bisa berbicara seperti manusia. Dan aku juga seorang dokter!”

Sang ayah menoleh kepada Chopper, “dasar bodoh! Mana ada rakun yang bisa berbicara!”

“ayah, lihatlah dia bisa berbicara!”

Sang ayah akhirnya menyadarinya, dan melepaskan Chopper.

Bukan hanya itu, dia juga mengobati luka bakar Chopper dengan semacam krim. Dan ajaibnya, luka bakar itu langsung sembuh!

Chopper:”hebat!”

“ini adalah krim untuk luka bakar. Kami membuat banyak obat-obatan dari tumbuhan”

Chopper:”jadi kau masih memiliki obat yang lain? Tolong perlihatkan padaku”

“kami sedang kehabisan persediaan obat itu sekarang”

“tumbuhan obat yang kami pakai berasal dari pohon besar yang tumbuh disana. Tapi beberapa tahun yang lalu burung-burung raksasa itu membuat sarang disana, dan mereka menghalangi kami untuk mengambil tumbuhan obat itu”

“persediaan obat kami hampir habis dan itu menyebabkan banyak orang terserang penyakit”

Chopper memeriksa salah satu penduduk yang sedang sakit. Dia menyadari bahwa nyawa orang itu berada didalam bahaya jika tidak segera diobati.

Para penduduk memutuskan untuk menyerang para burung demi mengambil bahan obat-obatan mereka. Chopper meminta mereka untuk tidak menggunakan kekerasan. Dia menawarkan diri untuk ‘bernegosiasi’ dengan para burung itu, karena dia bisa mengerti bahasa binatang.


Chopper memanjat pohon raksasa itu. Dia teringat pada anak burung yang dia selamatkan sebelumnya.

Chopper:”aku sudah terbiasa dengan bahasa mereka. Burung-burung itu pasti akan mengerti”

Tanpa Chopper ketahui, ternyata beberapa penduduk desa mengikutinya dibelakang. Sepertinya mereka ragu burung-burung itu akan mau mendengarkan Chopper.

Chopper sampai disalah satu dahan. Seekor burung menghampirinya. Chopper menyapanya dengan riang. Sementara itu, para penduduk mengintip dengan penuh kecemasan.

Chopper:”aku datang kemari untuk berbicara denganmu. Para manusia yang tinggal digunung sedang dalam masalah!”

Burung itu menjawabnya.

Chopper:”kau bilang, tak akan membiarkan mereka mengambil harta karun?! Apa maksudmu?”

Burung itu langsung menyerang Chopper. Burung-burung lain juga berdatangan dan ikut menyerangnya. Chopper memakan satu rumble ball dan menahan serangan burung itu dengan arm point.

Chopper:”apa maksud kalian dengan harta karun? Kenapa kalian begitu membenci manusia?!”

Para penduduk maju melindungi Chopper dan mengarahkan tombak mereka kearah burung-burung. Para burung mulai tampak marah dan beterbangan di langit. Salah seorang penduduk menembakkan ujung tombaknya kesalah satu burung. Tetapi, Chopper justru maju melompat, dia membiarkan dirinya sendiri yang kena ledakan ujung tombak itu, dan terpental jatuh kebawah.

Chopper menangis, “ya ampun! Baik manusia maupun binatang, keduanya tak ada yang mau mengalah! Siaaalll!!”

Tetapi, seekor burung melesat terbang dan menyelamatkan Chopper. Diatas punggung burung itu, ada seekor bayi burung. Sepertinya ia adalah induk dari anak burung yang pernah diselamatkan oleh Chopper.

Burung itu terbang menuju tempat teman-temannya dan para penduduk berkumpul.

Chopper:”semuanya! Tolong dengarkan aku!”

Burung yang membawa Chopper juga ikut berbicara (dalam bahasa burung tentunya). Dia berkomunikasi dengan teman-temannya, mereka tampak berdebat. Burung yang membawa Chopper berteriak marah, teman-temannya akhirnya diam dan menundukkan wajahnya. Burung itu lalu merentangjan sayapnya lebar-lebar, yang lain juga ikut melakukan hal yang sama. Chopper tertawa riang. “syukurlah!” (sepertinya para burung itu sudah mengerti dan mau menerima manusia sebagai teman mereka)

Rupanya burung-burung itu menyukai benda-benda bercahaya (seperti harta karun), dan mengumpulkan banyak dari seluruh dunia. Tetapi dulu para manusia pernah datang mengacaukan sarang mereka dan mengambil semua harta itu. Itulah sebabnya mereka tidak pernah membiarkan manusia mendekati sarang mereka lagi.

Para burung mengantarkan Chopper dan para penduduk pulang kembali ke desa mereka. Mereka bahkan membawakan tanaman obat untuk para penduduk yang sakit.

Chopper, yang tampak kelelahan, meminta penduduk desa mengoleskan krim obat lagi padanya jika sudah selesai dibuat, dan diapun jatuh pingsan.

Chopper sudah sadar, luka-lukanya sudah diperban dan sudah tidak terasa sakit lagi.

Chopper keluar dari kamarnya. Para penduduk dan para burung sudah berteman akrab sekarang. Para burung bahkan membiarkan anak-anak desa main perosotan di leher mereka. Salah seorang penduduk juga dengan senang hati menyerahkan piala emas miliknya sebagai ucapan terima kasih. Chopper tertawa senang, “kalian semua sudah akrab sekali ya!”

Burung pembawa berita datang, dan menjatuhkan satu gulungan kora pada Chopper. Chopper mengucapkan terima kasih, lalu membaca koran itu. Tiba-tiba, matanya terbelalak karena terkejut.


Di tempat lain, sebuah pulau langit mini, Wheateria...

Sang navigator cantik kita tampak berpeluh keringat, karena sedang mencangkuli tanah. Tiga kakek pengendali cuaca duduk dengan santai didekatnya.

“ya ampun, kau harus mengerahkan seluruh tenagamu! Jangan malas-malas seperti itu, gadis muda!”

Nami:”aku tidak akan melakukannya!! Yang ingin kupelajari adalah ilmu tentang cuaca! Bukan mencangkul tanah seperti ini!! Apa kalian mengerti?!”

“jangan salah, itu juga merupakan bagian dari ilmu cuaca. Ini adalah lahan cuaca dimana bola cuaca bisa tumbuh. Dan lahan ini memang harus dikerjakan oleh tangan manusia.”

Nami:”sial! Seharusnya dia mengatakan itu padaku”

Burung pembawa berita datang dan menjatuhkan gulungan koran pada kakek berjubah orange. Kakek itu langsung membacanya untuk melihat perkiraan cuaca besok. Nami yang sepertinya melihat sesuatu di koran itu langsung merebutnya dan membacanya. Dia menunjukkan reaksi terkejut sama seperti Chopper.


Di Grandline, pulau Boin...

Ussop sepertinya sama sekali tidak bisa mengendalikan keinginan makannya. Dia terus memakan makanan yang berlimpah di pulau itu dan bertambah gemuk!

Ussop:”apa kau suka dengan bentuk tubuhku?”

Heracles:”sebaiknya kau berhenti memakan itu! Usoppun!”

Heracles menyentuh perut Ussop yang bergelambir dan bergoyang-goyang seperti jelly. “ini sama sekali tidak berotot. Kau terlalu gemuk! Kau harus segera mengatur pola makanmu!”

Ussop memukul Heracles dengan gaya pesumo. “yang penting aku bisa menjadi lebih kuat!”.

Ussop melanjutkan makannya. Heracles tampak putus asa. “dia tak mendengarkan ucapanku...”

Terdengar suara burung pembawa berita. Ussop langsung melompat, menggunakan Heracles sebagai pijakan, dan berteriak, “ayam panggang!”

Heracles menendang Ussop, “jangan makan burung itu!!”. Burung pembawa berita menjatuhkan satu gulungan koran dan langsung buru-buru pergi.

Di pulau Momoiro, Kerajaan Kamabakka...

Umm...Sanji...memakai gaun pink, higheels pink, bulu mata palsu, lipstik...berlarian dengan gaya menjijikkan imut bersama para....waria yang lain di tepi pantai.

Mereka lalu beristirahat duduk-duduk diatas bebatuan karang. Burung pembawa berita datang (yaiks, burungnya banci juga!)

Sanji: (dengan suara lemah gemulai) “oh, Tori-san! Terima kasih! Bagaimana ramalan bintangku hari ini ya...”

Tiba-tiba matanya membelalak lebar, tangannya gemetaran, dan Sanji berkeringat, banyak sekali...sampai-sampai keringat itu melunturkan bulu mata palsu dan seluruh make-upnya.

Sanji: (dengan suara ngebass laki-laki) “APA-APAAN SEMUA INI?!!”

East Blue, Tequila Wolf...

Salah seorang anggota revolusioner memakaian sebuah jubah hangat pada Robin. Robin tersenyum lega melihat para revolusioner membebaskan para budak disana.

Robin:”terima kasih. Kenapa kau bisa mengetahui namaku?”

“semua anggota pasukan revolusioner sudah mengenal anda. Bisakah anda mempercayai kami, dan ikut bersama kami?”

Robin:”maafkan aku, tapi aku harus segera menemui teman-temanku”

“baiklah, itu sangat disayangkan sekali”

Orang itu hendak beranjak pergi, tetapi dia teringat sesuatu.

“apakah yang anda maksud dengan teman-teman itu adalah kru topi jerami? Kami memiliki beberapa informasi tentang mereka”

Robin:”?”

“saya akan mengatakannya jika anda tak berkeberatan”

Robin:”baiklah. Aku sangat ingin mendengarnya!”

Di pulau salju, Bulgimore, laboratorium Dr.Vegapunk...

Franky:”energi colaku sudah penuh! Aku merasakan energi cola mengalir keseluruh tubuhku! Tak bisa dipercaya, aku bisa melihat binatang mekanik itu di laboraturium ini. Beruang kutub mekanik...dia memukulku! Dan aku terlempar ke sebuah pendingin yang didalamnya banyak berisi energi cola! Lalu aku mengalahkannya! Cerita yang sangat keren!”

Sebuah mesin berbunyi dan mengeluarkan sebuah kertas dari dalamnya, seperti mesin fax.

Di pulau kekeringan Namakura, Harahetania (atau Hungeria)...

Brook bersenandung dengan suara mengerikan dan menuliskan not-not lagu dengan sangat cepat diatas kertas. Para penduduk desa mendengarkan dari balik pintu.

“suara mengerikan apa yang kita dengar itu! Satan-sama pasti sedang melakukan ritual mengerikan untuk mengutuk para suku tangan panjang itu!”

Tiba-tiba Brook berhenti bersenandung dan terdiam tidak bergerak.

Brook:”aku kehilangan konsentrasi”

Dia lalu berteriak dengan suara yang lebih menyeramkan dari yang tadi.

“sungguh terasa mencekam!”

Brook melakukan lelucon 45 derajatnya, tapi dia malah melakukan 60 derajat, dan terjatuh.

Brook:”aku benar-benar mengalami kemunduran! Apa ini adalah hukuman karena aku sudah terlalu banyak melihat celama dalam?”

Tiba-tiba mata Brook tertuju pada selembar koran yang tercampur diantara kertas-kertas notnya dilantai.

Kita kembali lagi ke Zorro...

Zorro dengan susah payah berjuang keras untuk berdiri.

Mihawk:”sebaiknya kau hentikan itu, Roronoa Zorro. Tubuhmu sudah mencapai batasnya. Apa kau pikir bisa mengalahkanku? Yang bahkan tak bisa mengalahkan baboon-baboon itu!”

Zorro:”apa yang kau lakukan di tempat seperti ini?!”

Mihawk:”aku sudah lama menempati kastil tua itu. Apa yang kau lakukan ditempat ini?”

Zorro:”aku diterbangkan oleh salah satu anggota sichibukai kalian yang bernama Kuma itu!”

Mihawk:”jadi begitu. Itulah mengapa topi jerami datang ke Marineford bersama orang yang berbeda.”

Zorro:”kau bertemu dengan Luffy?! Bagaimana keadaannya?! Apa dia baik-baik saja?!”

Mihawk:”dia mungkin masih hidup. Namun dia pasti menderita guncangan jiwa yang luar biasa”

Zorro:”apa yang terjadi?”

Mihawk:”dia...telah kehilangan kakaknya.”

Ditempat lain, para anggota topi jerami yang juga mendengar dan melihat berita yang sama tampak terkejut dan tidak percaya.

Zorro:”a...apa kau bilang?”

Mihawk:”Hiken no Ace...mati didepan mata topi jerami”



BERSAMBUNG... ... ...

0 komentar:

:f :D :x B-) b-( :@ x( :? ;;) :-B :| :)) :(( =(( :s :-j :-p

Posting Komentar