Sherry:”memaksa pintu gerbang untuk tertutup? Jadi kau ini memang penyihir Fairy Tail...”
Lucy:”Pertarungan dimulai sekarang!”
Sherry:”Tapi jangan lupa aku bisa mengontrol apapun spirit yang kau keluarkan”
Lucy mengeluarkan salah satu kunci peraknya,”kita lihat saja. Aku punya banyak sekali spirit yang kuat!”
Lucy menggunakan kuncinya, dan memanggil.......ehm...Plue keluar...
Sherry:”wah, lucu sekali.... ini juga bisa disebut ‘cinta’”
Lucy:”Apa sih yang sebenarnya kau bicarakan?!”
Sherry:”akan kutunjukkan padamu”
Sherry mengendalikan Plue dengan sihirnya, sebuah tulisan hitam ‘iblis’ muncul di kening Plue dan matanya bercahaya pink.
Lucy:”Plue?”
Plue berbalik kearah Lucy.
Lucy:”Tidak mungkin!”
Plue mulai melompat dan memukuli kaki Lucy! Sayangnya hal itu gak da efeknya sama sekali (mengingat Plue adalah spirit terlemah, fungsinya hanya untuk peliharaan saja, selain itu...ya gak da gunanya)
Sherry tampak terkejut,”apa-apaan...”. Lucy tersenyum penuh kemenangan,”kena kau!”. Lucy memecutkan cambuknya kearah Sherry, tetapi Sherry berhasil menghindarinya.
Sherry:”Kurang ajar, ternyata spirit itu tidak ada gunanya!”
Lucy:”Tentu saja! Aku dengan sengaja memanggil spirit lemah keluar, jadi sihirmu sekarang tidak ada gunanya!”
Lucy memecut Sherry sekali lagi, yang mampu dia hindari dengan baik. Plue masih sibuk memukul-mukuli kaki Lucy, Sherry yang tampak kesal akhirnya menghapus pengaruh sihirnya. Plue tersadar dan benar-benar ketakutan, dia membungkuk berkali-kali tanda permohonan maaf pada Lucy.
Lucy:”sudah tidak pa-pa. Lebih baik sekarang kau kembali, oke?”
Sherry tampak masih murka, sekarang dia mengendalikan batu disekitarnya, dan membuat boneka batu berukuran raksasa!
Lucy: (tampak panik) “Tunggu sebentar...apa aku punya spirit yang bisa menghancurkan makhluk sebesar ini?”
Patung batu itu mulai meninju kearah Lucy, dengan sekuat tenaga ia berusaha menghindari dan melarikan diri dari boneka batu itu.
Lucy:”ini gawat, gawat, gawat!”
Sherry mengendalikan boneka batu itu dari atas kepalanya,”jangan biarkan dia lari, boneka batu! Tangkap gadis kecil itu!”
Lucy berteriak sambil berlari,”siapa yang kau panggil gadis kecil?! Aku ini seumuran denganmu tauk!!”
Lucy mengangkat kunci spiritnya sambil terus berlari,”em, spirit mana yang bisa kugunakan? Spirit yang bisa kugunakan...”
Lucy terus berlari sampai ke ujung tebing, boneka batu mengangkat sebelah kakinya tinggi-tinggi dan berusaha menginjak Lucy (yang tentu saja gak kena). Tetapi hantaman kaki itu menyebabkan ujung tebing retak.
Lucy: (ketakutan) “hei, tunggu...ini...tebing!!!”
Ujung tebing itu pun akhirnya terjatuh...bersama dengan Lucy diatasnya. Dia mendarat diatas pasir di tepi pantai. Sherry memerintahkan boneka batunya untuk ikut melompat. Lucy berhasil berdiri dan berlari sebelum boneka batu itu benar-benar membuatnya menjadi gepeng. Lucy terus berlari sampai kebatas tepi air laut.
Lucy:”laut...aku bisa memanggil Aquarius disini, tapi...”
Dibelakang, Sherry dan boneka batunya berjalan mendekat,”kau sudah tidak bisa lari kemana-mana!”
Lucy:”air tidak bisa menghancurkan batu...dan Aquarius seperti biasa akan menyapuku juga...(tampak menyadari sesuatu) Menyapuku juga?”
Lucy sepertinya mendapatkan suatu ide.
Sherry tertawa,”sekarang, sudah waktunya kau diratakan! ooh..itu juga disebut ‘cinta’!”
Lucy melompat menghindari pukulan boneka batu,”menyapuku juga...itu dia!”
Lucy mengeluarkan salah satu kunci emasnya, mencelupkan ujungnya ke air laut, dan memanggil Aquarius keluar.
Sherry:”Aquarius?! Kau punya spirit sekuat itu?”
Lucy menunjuk kearah Sherry,”lawan kita adalah wanita itu! Kau benci wanita seperti dia, iya kan? Kalahkan dia!”
Aquarius mendelik tajam kearah Lucy dan mendesis kesal.
Lucy:”Sikap burukmu itu masih belum berubah juga ya?! Berhenti protes dan lakukan sajalah!”
Aquarius:”kau masih tetap cerewet seperti biasanya. Itulah sebabnya kenapa sampai sekarang kau masih belum punya pacar”
Lucy:”AAAAARRGGHH!!!! Sudah hentikan!!”
Sherry menggunakan sihirnya untuk mengontrol Aquarius, mata Aquarius berubah warna jadi pink berkilau.
Aquarius:”haahh?!”
Sherry:”sekarang Aquarius akan melakukan apapun yang kuperintahkan. Silahkan kau kirim dia kembali sekarang”
Lucy:”Nggak! Dia adalah kartu as-ku!”
Sherry:”Kalau begitu akan kuhancurkan kau dengan kekuatan laut! Aquarius, singkirkan wanita ini dari hadapanku!”
Aquarius:”HAAAHHH??!!”
Aquarius mengeluarkan kekuatan airnya, dengan tampang yang jauh lebih mengerikan daripada sebelum-sebelumnya,”aku memang berencana akan melakukannya sedari tadi!”
Dia menciptakan ombak yang sangaattt...tinggi, yang menyapu Lucy....dan juga Sherry!! (mwahahahahaha...). Tornado air laut super duper besar berputar-putar di tepi pantai. Aquarius tersenyum sinis, warna matanya sudah kembali normal,”lagipula siapa yang butuh ‘penutupan paksa’ ? Aku akan menutup gerbangnya sendiri, terima kasih...bo~doh”. Aquarius menghilang, dia kembali dengan kemauannya sendiri.
Lucy dan Sherry terkapar di tepi pantai. Lucy berhasil bangkit dan berdiri, tetapi tampaknya dia masih pusing karena ulah Aquarius, dia tidak bisa berdiri tegak, matanya tampak berputar-putar.
Lucy:”Aquarius akan menyapu baik itu musuh maupun kawan dengan kekuatan ombaknya”
Sherry juga tampak seperti orang celeng,”hee..?? aku ceroboh...tapi dia tidak berhasil mengalahkan boneka batuku kan?”
Lucy:”memangnya kenapa?”
Mereka berdua saling bertubrukan dan pukul-memukul seperti anak kecil. Lucy memejamkan matanya dan memukul Sherry sekuat tenaga,”bagaimana dengan yang ini?”
Lengannya tepat mengenai leher Sherry, membuatnya terpental cukup jauh.
Sherry:”aku...kalah?”
Lucy:”bagaimana? Aku ini penyihir Fairy Tail juga,kau tahu!”
Boneka batu jatuh berhamburan ,kembali ke bentuk aslinya.
Sherry: (dengan gaya yang sangat dramatik) “meskipun api kehidupanku akan segera padam... sama sekali tidak ada kebohongan di dalam cintaku kepada Reitei-sama”
Lucy:”kau tidak akan mati, ratu drama”
Sherry:”Angelica...balaskan dendamku...”
Dari balik tebing, melompatlah Angelica, sang tikus raksasa yang bisa terbang. Lucy:”Tunggu! Jadi dia itu bukan boneka?”
Lucy mendadak terjatuh, sepertinya dia sudah kehabisan tenaga karena terlalu banyak memanggil spirit keluar,”oh tidak! Aku tidak bisa menggerakkan kakiku...”
Angelica semakin dekat dengan Lucy, Lucy menjerit panik. Tiba-tiba saja, bayangan seseorang melintas dan menebas tikus terbang raksasa jelek itu, yah...siapa lagi kalau bukan Erza! Angelica berhasil dikalahkan hanya dengan sekali tebas.
Lucy sangat senang,”Erza...”, tapi nyalinya langsung ciut seketika melihat wajah menyeramkam Erza (jauh lebih seram dari Aquarius)
Lucy:”...nyonya”
Wajah Lucy langsung pucat, dia baru ingat mereka kan memang melanggar sudah peraturan.
Erza:”Lucy, kau tahu kenapa aku disini, iya kan?”
Lucy:”untuk membawa kami kembali...”
Lucy mencoba bersikap ceria,”benar begitu kaaannn???”, tapi hatinya kembali ciut, karena Erza sama sekali tidak bereaksi. Sementara itu, dibalik semak-semak, pria berambut hijau bertopeng (yang ada dikuil bersama Lyon) mengintip mereka, dan tertawa sendiri.
Happy terbang diatas langit,”Lucy! Syukurlah! Kau sela...”. Wajah Happy langsung pucat ketika melihat orang yang berdiri di depan Lucy, dia langsung putar arah dan terbang melarikan diri dari Erza. (dan Erza hanya membutuhkan waktu kurang dari sedetik untuk menangkapnya,hahahaha...)
Erza:”dimana Natsu?”
Lucy:”tolong,dengarkan! Kami minta maaf pergi tanpa izin, tapi pulau ini benar-benar dalam masalah sekarang! Ada orang-orang jahat yang mencoba untuk membangkitkan monster yang terkurung didalam es, dan para penduduk desa menderita karena mantra mereka itu! Pokoknya, ini masalah gawat! Kami ingin menyelamatkan mereka bagaimanapun caranya...”
Erza berkata dengan suara datar,”aku tidak perduli”
Lucy:”s-setidaknya biarkan kami menyelesaikan pekerjaan kami terlebih dahulu!”
Erza mengarahkan ujung pedangnya keleher Lucy,”kau salah sangka, Lucy. Kalian sudah mengkhianati master. Jangan pikir kalian bisa lolos dari ini”
Lucy: dia benar-benar menakutkan!
Gray sudah sadar dari pingsannya. Dia terbangun didalam tenda kecil berisi peti-peti, guci, dan beberapa barang lainnya.
Gray:”dimana aku?”
Gray beranjak berdiri dan keluar dari dalam tenda. Diluar juga terdapat beberapa tenda lagi, sepertinya tempat ini adalah pos darurat atau semacamnya. Seorang gadis (salah satu penduduk desa) menghampiri Gray,”syukurlah, kau sudah sadar”
Gray:”dimana ini?”
“ini adalah area penyimpanan yang berada sedikit jauh dari desa. Desanya sudah dihancurkan kemarin malam, jadi kami semua berlindung disini”
Gray:”desanya sudah hancur?”
Gray teringat memang kemarin malam Lyon menyuruh anak buahnya untuk menghancurkan seisi desa, tetapi dia tidak menduga bahwa Lyon benar-benar akan melakukannya. Gray berjengit memegangi lukanya, sepertinya masih terasa sakit.
“Tapi untunglah ada Nona Lucy dan Tuan Natsu, tidak ada satupun dari kami yang terluka, jadi paling tidak kami merasa berterima kasih untuk itu”
Gray:”apa mereka juga ada disini?”
“Ya. Mereka minta tolong untuk mengantarkanmu ke tenda mereka jika kau sudah sadar”
Gray:”begitu”
Gadis itu menunjuk ke salah satu tenda,”mereka menunggu di dalam tenda besar itu”
Gray masuk ke dalam tenda yang tadi ditunjukkan gadis itu, daaann...didalam sudah menunggu Erza (dengan tampang sangarnya), beserta Lucy dan Happy yang diikat disampingnya.
Erza:”kau terlambat, Gray”
Gray: (langsung beku ditempat) “Erza?! Lucy, Happy?”
Erza:”Aku sudah dengar semuanya dari Lucy. Bukankah seharusnya kau menghentikan Natsu? Aku kehabisan kata-kata”
Gray:”dimana Natsu?”
Erza:”Justru itu yang aku mau cari tahu”
Lucy:”Seharusnya dia ada didesa bertarung dengan para anak buah Reitei, tapi ketika kami periksa, tidak ada siapapun disana. Aku yakin kalau Natsu pasti akan baik-baik saja, dan Erza memintaku untuk membawanya ketempatmu, Gray”
Happy:”aku mencari dari udara, kemudian akhirnya kami menemukan tempat ini (lebih tepatnya dia dipaksa terbang oleh Erza, diikat kayak layangan)”
Erza:”Gray, kita akan pergi mencari Natsu. Ketika kita menemukannya, kita akan kembali ke Guild”
Gray:”apa yang kau katakan, Erza? Kalau kau sudah dengar apa yang terjadi, semestinya kau pasti tahu masalah apa yang sedang terjadi di pulau ini!”
Erza:”lalu memangnya kenapa?”
Gray memandangi Erza, tidak percaya dengan sikap ketidak peduliannya ini.
Sementara itu...
Natsu berjalan kearah kuil bulan di tengah hutan, sambil mengucek-ngucek matanya,”sial...padahal aku baru saja punya ide bagus, eh malah ketiduran” (begitulah Natsu, setiap kali dia memakai otaknya untuk berpikir, dia pasti bakalan kecapean)
Natsu berdiri di depan pintu masuk kuil, “baiklah, kita mulai saja!”
Erza:”Aku datang kesini untuk menjemput para pelanggar peraturan. Hanya itu saja”
Gray:”Kau sudah melihat seperti apa kondisi para penduduk desa kan?”
Erza:”sudah”
Gray:”dan kau akan membiarkan saja mereka seperti itu?”
Erza:”permintaan mereka sudah disebarkan ke seluruh Guild. Bukankah akan lebih baik menyerahkan urusan ini ke Guild lain yang akan mengerjakan tugas ini dengan benar?”
Gray:”Ternyata aku sudah salah menilaimu, Erza!”
Erza menoleh dengan mata penuh amarah,”apa katamu?”
Happy panik,”beraninya kau berkata seperti itu pada penyihir besar Erza!”
Lucy:”penyihir besar?”
Erza mengeluarkan sebilah pedang dengan sihirnya,”jadi kau berniat untuk melanggar peraturan Guild juga?”
Erza mengarahkan ujung pedangnya kearah leher Gray,”kau tidak akan bisa lolos dari ini”
Gray menahan ujung pedang Erza dengan sebelah tangannya, menurunkannya hingga menyentuh lambang Fairy Tail yang terukir di dadanya. Mereka berdua melotot satu sama lain, sementara Lucy ketakutan di pojok tenda.
Gray:”lakukan apa yang harus kau lakukan! Inilah jalan yang sudah kupilih, inilah yang harus kulakukan”
Erza menggertakkan giginya dengan kesal, tetapi dia tidak berkata apa-apa. Gray melepaskan pedang Erza, dan berjalan melewatinya.
Gray:”aku akan menyelesaikan ini. Jika kau berniat untuk memotongku, lakukan saja”
Gray keluar dari tenda, meninggalkan Erza yang tampak gemetar karena menahan amarahnya. Erza lalu berbalik menatap Lucy dan Happy, yang langsung ketakutan setengah mati.
Lucy:”hei, Erza, tenanglah!”
Happy:”Gray hanya sedang tidak senang karena sudah dikalahkan oleh teman lamanya!”
Erza menebaskan pedangnya kepada Lucy dan Happy....untuk membuka ikatan tali mereka.
Erza:”Situasi ini sungguh tidak bisa diterima. Jadi kita akan terus melanjutkan misi ini sampai masalahnya selesai”
Lucy dan Happy berseru riang,”Erza!”
Tetapi rupanya Erza masih marah, dia mendelik kesal,”jangan salah sangka, kalian tetap akan dihukum”
kegembiraan Lucy dan Happy mendadak sirna,”aye....”
Lyon:”jadi kau satu-satunya yang tersisa, Toby?”
Toby kembali ke kuil, menghadap Lyon (tentu saja dia tidak cerita bahwa sebenarnya dia kalah oleh jurusnya sendiri)
Lyon:”Kurang ajar,Fairy Tail...boleh juga”
Lalu muncullah si lelaki bertopeng dan berambut hijau,”kebangkitan kembali Deliora kemungkinan akan gagal kalau seperti ini terus”
Lyon:”jadi kau disini, Zalty...”
Zalty:”Deliora akan bangkit kembali saat kita sinari dengan kekuatan sihir dari cahaya bulan malam ini. Tetapi jika upacara Moon Drip sampai terganggu, maka Deliora akan tetap beku didalam es selama-lamanya. Dan satu lagi, Titania sudah bergabung dengan pasukan musuh”
Lyon:”informasimu sangat akurat, seperti biasa. Tapi aku tidak akan bisa dikalahkan”
Zalty:”itu sangat melegakan untuk didengar. Baiklah, memang sudah agak lama sekali, tapi mungkin aku juga akan terjun langsung kedalam pertempuran”
Toby:”tunggu, jadi kau juga bisa bertempur?!”
Zalty:”ya. Aku tahu sedikit tentang sihir yang hilang (Lost magic)...”
Lyon:”Kau benar-benar menakutkan”
Tiba-tiba seisi kuil bergucang hebat,bergoyang-goyang kekanan dan kekiri.
Toby:”Gempa bumi?!”
Lyon:”ini...”
Toby:”Kuil ini akan runtuh!”
Ternyata Natsu sedang beraksi di bawah, dia dengan membabi buta menghancurkan pilar-pilar penyangga bangunan kuil,membuat kuil itu miring kesamping kiri. Dia lalu mengeluarkan semburan api besar dari mulutnya kearah atas, api itu menembus sampai ke lantai tempat Lyon berada.
Lyon:”Apa-apaan ini?”
Zalty melihat kearah bawah melalui lubang yang dibuat Natsu,”Dia benar-benar tidak membuang-buang waktu... lihat, dia ada dibawah”
Lyon dan Toby ikut melihat kearah bawah lubang, terlihatlah Natsu, beberapa lantai dibawah, di tengah-tengah lubang yang berlapis-lapis.
Natsu tertawa puas,”sebenarnya aku ingin menghancurkan semuanya sebelum kalian menemukanku. Tapi ternyata reruntuhan ini lebih sulit untuk dihancurkan daripada dugaanku”
Lyon melotot,”apa yang sedang kau lakukan?”
Natsu:”menjatuhkan bangunan ini! Jadi cahaya bulan tidak akan bisa mengenai monster yang ada di ruang bawah tanah!”
Lyon:”kurang ajar! Berani sekali kau? Terkutuk kalian, Fairy Tail!”
Toby tampak masih belum mengerti kenapa Natsu mau sampai repot-repot menghancurkan kuil ini,”entahlah...aku masih belum mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi...”
Zalty:”dia sedang mencoba untuk memiringkan reruntuhan ini. Dengan menghancurkan setengah dari seluruh pilar penyangga yang menahan reruntuhan ini, dia bisa memiringkan bangunan ini sehingga cahaya bulan tidak akan bisa mengenai Deliora (karena cahaya moon drip hanya bisa lurus saja). Aku yakin, itulah rencananya. Berlawanan dari wajahnya, ternyata dia itu cukup pintar.”
Natsu mengeluarkan semburan api dari kedua kakinya, dia melayang beberapa senti di udara,”sudah cukup basa-basinya!”
Lyon:”Semburan api di kaki?”
Toby:”Dia bisa mengeluarkan api dari semua anggota tubuhnya!”
Natsu terbang melesat keatas, dan menyundul Lyon dengan sekuat tenaga. Tetapi ‘sosok’ Lyon yang ditubruk Natsu berubah menjadi patung es dan hancur berkeping-keping.
Natsu:”hah? Palsu?”
Lyon membuat sekumpulan elang dari es,”kau tidak akan bisa menghindar diudara!”.
Natsu menyemburkan api dari mulutnya, menjadikannya sebagai daya dorong untuk menghindari elang-elang es itu, dia lalu menyemburkan pilar api melalui kakinya kearah Lyon. Lyon menunduk dan melompat untuk menghindarinya,”benar-benar sihir yang berantakan...”.
Natsu mendarat dilantai dengan kedua tangannya, lalu menyemburkan api sekali lagi dari mulutnya. Lyon yang sedang melayang diudara tidak punya kesempatan untuk menghindarinya, lalu Zalty mengarahkan telapak tangannya kearah Natsu, tiba-tiba lantai tempat pijakan Natsu meleleh dan membentuk sebuah lubang, Natsu pun terjatuh kedalamnya.
Zalty:”Sepertinya kau sedang beruntung, Reitei-sama” (tapi gak dengan Toby, dia gosong terkena salah satu semburan api Natsu)
Lyon:”apa yang tadi kau lakukan?”
Zalty:”apanya?”
Lyon:”jangan pura-pura tidak tahu. Sihirmu kan yang telah menciptakan lubang di lantai itu!”
Zalty:”Ah, Reitei-sama...penglihatanmu memang sungguh jeli. Tapi, tolong pahamilah. Aku tidak bisa kehilanganmu sebelum Deliora benar-benar dibangkitkan”
Lyon tampak tersinggung,”jadi kau ingin bilang bahwa tadi aku pasti akan kalah jika aku terkena api itu?”. Lyon membekukan seluruh lantai dan tembok ruangan itu.
Lyon:”pergilah. Aku akan mengalahkannya sendirian. Akulah satu-satunya dan hanya satu-satunya penyihir yang bisa mengalahkan Deliora. Reitei Lyon! Kau sudah menghinaku dengan mengatakan bahwa aku tidak mampu untuk menghadapi orang seperti dia”
Zalty:”oh, ya ampun...”
Natsu berpegangan pada tepi lubang,”mengalahkan Deliora?”
Sementara itu...
Gray dan yang lain sedang dalam perjalanan menuju ke kuil.
Lucy:”mengalahkan Deliora? Jadi itu tujuannya?”
Natsu:”tapi bukankah monster itu sudah setengah dikalahkan, iya kan? Jadi kau ingin mengeluarkan monster itu dari dalam es hanya supaya kau bisa bertarung dengannya? Kau itu benar-benar tolol”
Lyon:”Ini semua agar aku bisa melampaui Ul. Jadi aku bisa terus melanjutkan mimpiku!”
Lyon menciptakan beberapa elang es lagi, Natsu dengan cekatan menghindari serangannya,”kalau begitu kenapa kau tidak menantang Ul saja langsung?”
Lyon:”kau tidak mendengarkan? Ul itu sudah mati!”
Natsu ingat Gray pernah bilang bahwa Ul mengorbankan nyawanya untuk menyegel Deliora.
Natsu:”Jadi dia sekarang sudah mati?”
Lyon:”itu benar...dan itu semua adalah salah Gray”
Lyon menciptakan seekor elang es tepat dibelakang Natsu, dan Natsu tidak punya waktu untuk menghindarinya. Natsu melindungi dirinya dengan kedua tangannya, kedua lengannya sedikit lecet,”aku tidak tahu apa yang sudah terjadi di masa lalu. Tapi apa yang kau coba lakukan saat ini sudah membuat banyak orang menderita. Aku akan membuatmu membuka matamu! Dengan api panasku ini!”
Gray:”Tujuan utama Lyon adalah untuk melampaui Ul. Sekarang setelah Ul tiada, dia ingin bertarung melawan Deliora, musuh yang tidak mampu dibunuh oleh Ul, dengan tujuan untuk melampaui dirinya”
Lucy:”Aku mengerti. Jadi hanya itulah satu-satunya cara untuk melampaui seseorang yang sudah tidak ada didunia ini lagi”
Happy:”Aye...”
Gray:”Tidak...dia...Lyon sama sekali tidak tahu”
Lucy:”eh?”
Gray:”Memang benar Ul sudah tidak lagi bersama kami. Tapi...Ul masih...hidup!”
Lucy, Erza dan Happy tampak terkejut dengan perkataan Gray barusan.
BERSAMBUNG... ... ...
0 komentar:
EMOTICON :
Posting Komentar