“Itu dia, Porchemy-san!”
“Dialah yang mencuri uang kami!”
Porchemy:”apa?”
Luffy menangis begitu melihat Ace,”A-ace!”
Ace menatap Porchemy, matanya berkilat marah. Dia melompat dan mengayunkan tongkat pipa besinya, tetapi Porchemy adalah orang dewasa, dan beribu-ribu kali lebih kuat darinya. Dengan mudah dia berhasil menangkap Ace hanya dengan satu tangan.
Porchemy:”kau membuat ini menjadi lebih mudah dengan datang kesini sendiri! Teman kecilmu itu benar-benar membuat kami susah”
Luffy:”Ace!”
Ace:”l-lepaskan aku.....Sabo!”
Sabo melompat dibelakang Porchemy dan memukul kepalanya dengan pipa besi, Porchemy melepaskan Ace.
Ace berusaha berdiri, Sabo tampak berusaha kuat, tetapi ketakutan jelas terpancar dari kedua matanya.
Luffy:”Ace! Sabo!”
Darah segar mengalir dari dahi Porchemy,”tadi itu sakit. Hei!”. Dia membalikkan badannya, menatap kearah Sabo. Dia tersenyum sinis,”apa kau tahu apa yang akan terjadi jika kau membuat masalah dengan para orang dewasa?!”
Ace berhasil berdiri, dia menghentakkan pipa besinya ketanah, “aku akan melawanmu! Sabo, cepat tolong dia!”
Sabo mengangguk. “Dia punya pedang! berhati-hatilah!”
Ace melompat tinggi, dia menjadikan bahu Porchemy sebagai pijakan, dan melayangkan pukulan ke wajahnya, tetapi Porchemy menahan serangannya dengan pedang besarnya.
Sementara itu Sabo dengan kecepatan luar biasa mencuri sebuah belati dari para anak buah Porchemy. Sementara Porchemy sibuk melawan Ace, Sabo sudah berhasil membebaskan Luffy dan membopongnya keluar,”Ayo, Ace!”
Ace tidak bergerak dari tempatnya,”pergilah duluan!”
Sabo menengok kebelakang, ”jangan bodoh! cepatlah!”
Ace:”ketika aku datang untuk menghadapis seseorang, aku tidak akan lari!”
Porchemy melotot,”apa katamu?! Dasar bocah sok!”
Sabo:”jangan lakukan! dia bukan seperti para preman di kota!”
Porchemy:”kau benar sekali! Baiklah, cukup main-mainnya! itu adalah uang kami, cepat kembalikan kepada kami, bocah!”
Porchemy mengacungkan ujung pedangnya kewajah Ace, Ace menangkisnya sekuat tenaga.
Ace:”kami punya rencana yang lebih baik dengan uang itu!”
Porchemy:”ap—...apa katamu barusan?!”
Sabo:”tunggu sebentar!”
Sabo menjatuhkan Luffy begitu saja, dan berlari mendekati Ace. Dia berusaha berbicara sepelan mungkin, agar tidak terdengar oleh Porchemy dan yang lain,” kau ceroboh sekali! Kenapa kau selalu seperti ini?!”
Ace:”aku tidak akan lari!”
Porchemy:”berhenti bicara omong kosong!”
Porchemy mengayunkan pedangnya, memotong ujung tongkat pipa besi Ace, dan menggores sedikit dahinya. Porchemy menyeringai,”jika aku dikalahkan oleh seorang anak kecil, maka aku akan berhenti menjadi bajak laut!”
Ace dan Sabo melompat bersamaan kearah Porchemy,”kalau begitu akan kami pastikan kau berhenti jadi bajak laut!”
Pertarungan sengit dua orang anak kecil melawan seorang bajak laut dewasa pun terjadi...
Kemudian, pada malam hari...
Porchemy tergeletak tidak berdaya dilantai, seseorang melangkah mendekatinya, ternyata Kapten Bluejam bersama beberapa orang anak buahnya.
Bluejam:”aku sudah dengar ceritanya, Porchemy. Memalukan sekali”
“kau benar-benar dikalahkan oleh para anak kecil itu?”
Porchemy mengangkat kepalanya dengan susah payah,”maafkan aku, kapten Bluejam... uangnya...”
Bluejam menarik pelatuk pistolnya dan mengarahkannya ke kepala Porchemy,”jangan melihat kearahku! Aku tidak sudi melihat wajahmu!”
Suara tembakan menggema di udara malam hari...
Bluejam:”nah, sekarang siapa yang akan mendapatkan uangku kembali? Jangan bilang kalau kita akan membiarkan masalah ini begitu saja”
“tentu saja tidak. Kita akan segera merebutnya kembali”
Sementara itu, didalam hutan...
Suara tangisan Luffy terdengar begitu keras, sementara Ace sedang sibuk memperbaiki pipa besinya.
Sabo:”kau punya kebiasaan buruk, Ace! ketika berhadapan dengan bajak laut asli maka yang terbaik adalah lari! Kenapa sih kau begitu inginnya mati?”
Ace mengacuhkan Sabo, dia sibuk memperhatikan pipa besinya,”sepertinya ada yang kurang. Aku lebih suka punyaku yang dulu”
Sabo menghela nafas,”kita sudah membuat kesalahan besar. Kelompok Bluejam tidak akan pernah memaafkan kita. Mereka pasti akan mencari kita!”
Luffy: (masih menangis, ingus dan air mata menetes-netes dari wajahnya) “tadi mengerikan sekali! Aku pikir aku akan mati!!”
Ace turun dari atas batu dan menghentakkan ujung pipa besinya ketanah,”AAARRRGGGH!!! Kau berisik sekali! Diam! Berhenti menangis! Aku tidak suka penakut atau orang yang cengeng!”
Luffy mingkem, dia langsung berhenti menangis. Ace dan Sabo heran dengan reaksi Luffy.
Luffy:”t-terima kasih!”
Ace dan Sabo: (masih heran, pandang-pandangan satu sama lain)
Luffy:”kalian... (air matanya jatuh lagi) Kalian sudah menyelamatkanku!”
Ace kesal melihat Luffy menangis lagi,”KAUUU...!!!”
Sabo:”sudahlah, dia hanya merasa bersyukur saja”
Luffy berusaha keras agar tidak menangis lagi. Ace memandangnya dengan kesal,”kenapa kau tidak langsung mengatakan semuanya pada mereka? Mereka adalah orang-orang yang akan membunuh wanita atau anak-anak tanpa pandang bulu!”
Luffy:”kupikir jika aku mengatakannya pada mereka... kau tidak akan mau menjadi temanku”
Ace:”itu jauh lebih baik daripada mati kan?! Kenapa sih kau sebegitu inginnya jadi temanku??”
Luffy:”soalnya...”
Ace:”bukannya selama ini aku selalu menjahilimu dan membuatmu susah? Kenapa kau terus mengikutiku sampai sejauh ini?”
Luffy:”soalnya... Soalnya aku tidak punya siapapun lagi yang bisa kupercaya! Aku tidak bisa kembali ke desa Windmill dan aku tidak suka perompak gunung! Kalau aku tidak mengikutimu, maka aku akan sendirian! Sendirian dan kesepian itu jauh lebih menyakitkan daripada mendapat luka!”
Ace terdiam, wajahnya terlihat sepertinya dia merasa sedikit bersalah.
Ace:”memangnya dimana kedua orang tuamu?”
Luffy:”aku hanya punya kakek”
Ace:”............”(suaranya melembut) ”jadi kau akan merasa lebih tenang jika aku ada disisimu?”
Luffy: (mengangguk) “he-eh”
Ace:”akan terasa sulit tanpaku?”
Luffy:”he-eh”
Ace terdiam, baru kali ini didalam hidupnya ada seseorang yang menganggapnya begitu berarti. Dia teringat bagaimana orang-orang bersikap kasar dan mengancam akan membunuhnya hanya karena ayahnya adalah sang raja bajak laut Gold D Roger. Bagi Ace, hanya hidup saja sudah terasa sulit dan menyakitkan bagi dirinya.
Ace:”apa kau ingin agar aku tetap hidup?”
Luffy:”tentu saja!”
Ace:”begitu”
Ace berbalik memunggungi Luffy,”tapi aku tidak suka anak manja sepertimu”
Luffy melompat turun,”aku tidak manja! Aku ini kuat!”
Ace:”kuat?! Apanya yang kuat!! Kau menangis seperti anak perempuan!”
Luffy:”apa kau pernah dipukul pakai stik berduri? Aku ini baru 7 tahun!! Ketika aku seumur denganmu – 10 tahun, aku tidak akan menangis dan menjadi kuat!”
Ace:”aku bahkan tidak menangis saat umurku 7 tahun, bodoh! Jangan samakan aku denganmu!”
Sabo berdiri diantara keduanya dan memisahkan mereka,”oke, cukup!”
Sabo:”hei, ngomong-ngomong,aku punya sedikit masalah sekarang”
Luffy:”apa? masalah?”
Sabo:”Bluejam dan yang lain pasti akan berusaha membunuh kita bertiga, iya kan?”
Ace:”ya, pasti”
Sabo:”hutan tempat aku tinggal selama ini dekat dengan markas mereka – teluk bajak laut! Bagaimana jika seandainya mereka menemukan dan menyerangku disaat aku sedang tertidur?”
Ace:”kau akan mati”
Luffy:”ya, kau akan mati”
Sabo:”benar. Itulah kenapa aku butuh bantuan kalian”
Mereka menyusun suatu rencana.
Keesokan paginya, di rumah Dadan...
Dogra menganga karena terkejut, melihat kondisi Ace dan Luffy yang tubuhnya penuh luka dan balutan perban. Magra juga sama terkejutnya,tetapi dia terkejut bukan karena melihat kondisi dua bocah itu, tetapi terkejut karena tiba-tiba anak kecilnya bertambah satu! (eheheheh...)
Dogra:”whoa! bos! bos! Ada masalah gawat!!”
Dadan:”hmm? Ini masih pagi, ada masalah apa...Whoa! Ada apa ini?!”
Dadan mulai menghitung para bocah-bocah yang tertidur dilantai dengan lelapnya, “1,2...hah? 1,2....hah?”
Dadan benar-benar tampak bingung, siapa bocah laki-laki ditengah yang hanya kelihatan kaki dan topinya?? Dadan terus menerus menghitung ulang, memastikan bahwa dia belum terkena amnesia.
Dadan:”Ace, Luffy....hah? Ace, Luffy......hah? Ace, Luffy...hah? Ace....Luffy.....haah?? (yihaaa...terus ja sebut bulak-balik...) ACE!! LUFFY!! SIAPA BOCAH INI??!!!”
Luffy terbangun dengan wajah masih mengantuk,”siapanya siapa...?”, Pluk! Dia lalu jatuh tertidur lagi.
Ace juga terbangun,”ini kan masih pagi – kau terlalu berisik!”. Sama seperti Luffy, dia juga tidur lagi.
Dan Sabo? dia hanya duduk sebentar, lalu tertidur lagi, ahahahaha....
”bagaimana bisa tiba-tiba ada satu anak lagi?!”
“Siapa kau ini?!”
Sabo bangun lagi dan mengucek-ucek matanya,”apa yang kalian maksud aku?(tersenyum lebar) Aku Sabo! Hei, kau pasti Dadan!”
Dadan:”Sabo? Aku pernah dengar namamu sebelumnya!”
Sabo: (tersenyum dengan riang) “oh ya? Kalau begitu ini akan jadi lebih mudah! Terima kasih karena telah menjagaku mulai dari hari ini!”
Dadan:”menjaga? Jangan bilang kau ingin tinggal disini juga...”
Sabo--> kentut!
Dadan:”jangan menjawabku dengan cara kentut seperti itu!”
Sabo tertawa, dan tanpa sengaja kentut lagi.
Dadan:”jangan bercanda! Aku dengar kau ini bocah yang tidak berguna juga”
Sabo:”oh ya? kudengar kau wanita tua yang tidak berguna juga! (kentut lagi!)”
Dadan:”itu informasi yang tidak penting! Aku tidak mau mengurus satu anak lagi!”
Sabo:”tapi aku dengar kau wanita tua tidak berguna yang baik karena kau tidak pernah menolak permintaan seseorang”
Dadan:”eh?”
Sabo:”kudengar katanya kau itu wanita tua tidak berguna yang sangat gentleman!”
Dadan:”gentleman? Aku ini wanita! Bukan seseorang dengan kelamin ganda!”
Sabo: (masih cengar-cengir)
Dadan akhirnya kalah dengan senyum polos Sabo,”Ace, Luffy, Sabo! Kalian semua boleh tinggal disini! Tapi kalian semua harus bekerja!”
Sabo tertawa senang, “terima kasih, Dadan!”
Ketiga bocah-bocah nakal itu berlari keluar rumah dan menuju kedalam hutan.
Dadan:”hei, Luffy! Kau tetap disini untuk mencuci baju dan bersih-bersih rumah!!”
Luffy berbalik dan menjulurkan lidahnya,”ogah ah!”, lalu berbalik lagi untuk mengejar Ace dan Sabo. Dadan, Doran dan Magra hanya bisa pasrah menghadapi anak-anak nakal itu.
Sabo mendadak berhenti berlari, Luffy menabrak punggungnya dan terjatuh.
Sabo:”aku lupa memberitahu mereka”
Sabo berbalik dan berteriak kearah Dadan,”hei, Dadan! Ketika kami pergi, kelompok Bluejam mungkin akan datang kemari jadi berhati-hatilah!”
Dogra:”kelompok Bluejam mungkin kesini? kenapa?”
Sabo:”karena kami menghajar beberapa anak buahnya! Dadaaahh!”
Dadan, Dogra dan Magra menganga lebar,”APAAA??!!!”
Luffy, Ace dan Sabo melanjutkan perjalanannya.
Sabo:”Dadan benar-benar wanita tua tidak berguna yang sangat perhatian!”
Ace:”tapi tetap saja dia itu wanita tua yang tidak berguna!”
Luffy:”dan lagi dia adalah perompak gunung dan wajahnya juga sangat menakutkan!”
Sabo:”sekarang apa yang akan kita lakukan?”
Ace:”pertama-tama...”
Luffy:”kita makaaannn!!!!”
Ace memalingkan muka dengan kesal, Sabo tertawa,”oke, ayo kita makan!”
Ace dan Sabo berhasil menangkap seekor ikan raksasa, mereka langsung membakarnya dan memakannya di tepi sungai. Sementara Luffy duduk tidak jauh dari mereka, air liurnya tampak menetes-netes.
Sabo:”Luffy, jadi kau pemakan buah iblis?”
Luffy:”he-eh!”
Sabo:”tidak heran kalau kau tidak bisa berenang. Baiklah, kau bisa makan yang ini juga”
Sabo melemparkan bagian ekor kepada Luffy, yang dengan senang hati menangkapnya.
Ace:”kau terlalu baik, Sabo”
Sabo:”nggak pa- pa kan?”
Sabo berdiri dan mendekati Luffy,”jadi, buah apa yang kau makan?”
Luffy:”gomu-gomu!”
Sabo:”gomu-gomu? karet?!”
Luffy melempar ekor ikannya dan memakannya dalam sekali telan,”benar sekali!”
Ace mengorek-ngorek giginya dengan tulang ikan,”sebagai ganti hilangnya kemampuan berenangmu, tubuhmu berubah jadi karet? payah sekali!”
Luffy:”sama sekali gak payah! Aku bisa menggunakan banyak sekali jurus-jurus kuat!”
Ace berbaring membelakangi Luffy,”iya,iya. Bagus,bagus. Kau ini suka bicara omong kosong, padahal menangkap ikan saja tidak bisa”
Luffy berusaha mendekati Ace, tetapi dia tidak bisa maju lagi karena Sabo menarik pipinya.
Sabo:”tubuhmu benar-benar melar seperti karet! menarik sekali!”
Luffy:”tubuhku ini bukan mainan!”
Sabo melepaskan pipi Luffy, membuat Luffy terjungkir ke depan.
Sabo:”ahahaha. Tapi karet bisa melar, mengembang dan menyusut, jadi...mungkin itu akan berguna disaat kau bertarung!”
Luffy tampak senang dan bersemangat karena dipuji,”benarkah?! oh iya,sebenarnya aku sudah memikirkan satu jurus. Aku menyebutnya Gomu-gomu ballon! Dengan jurus itu aku bisa memantulkan meriam dan yang lainnya!”
Sabo:”wow! Apa kau bisa menunjukkannya padaku sekarang?”
Luffy:”oke, akan kulakukan hanya untukmu! (melirik kearah Ace) Ace tidak boleh melihatnya. Jangan lihat!”
Luffy menghirup napas panjang dan mulai mengembungkan tubuhnya seperti balon.
Sabo tampak kagum,”apa? Apa ini? Luar biasa! Tubuhmu jadi besar dan semakin besar!”
Ace yang sedari tadi tiduran mulai penasaran dan melirik dengan sebelah matanya.
Luffy: (menutup mulut agar udara yang dihirupnya tidak keluar) “lihat?! keren kan?!”
Luffy melompat-lompat dengan semangat.
Sabo: (bergumam dalam hati) yah, sebenernya gak keren sih...
Niat iseng Ace muncul, dia bangun dan langsung menendang Luffy layaknya bola sepak,”ini latihan yang bagus setelah makan!”
Luffy melambung tinggi diudara,”apa yang kau lakukaaannn?!”
Ace:”Sabo, tendang balik!”
Sabo tampak terkejut, dia agak ragu sesaat,”eh...oke”
Dia lalu melompat dan menendang Luffy kearah Ace.
Luffy:”hentikaaann!”
Ace:”ini nih jurus hebat yang bisa menangkal meriam?”
Luffy:”berhentiiii!”
Ace melompat tinggi,”kalau gitu, kenapa kau tidak menangkal tendanganku?”
Ace menendang Luffy sekuat tenaga, bocah itu memantul mengenai batu,dan terjatuh ditengah-tengah sungai. Para pemakan buah iblis tidak bisa berenang, otomatis Luffy pun tenggelam. Ace dan Sabo menjerit panik. Tiba-tiba muncul seekot buaya raksasa yang muncul dan langsung menelan Luffy bulat-bulat! (kecuali topinya)
Ace dan Sabo:”AAAAAHHHHHH!!!!”
Buaya itu langsung kembali kedalam air.
Ace dan Sabo:”tunggu! kau tidak bisa makan dan kabur begitu saja!”
Buaya itu mengeram marah dan muncul kembali di permukaan. Ace dan Sabo melompat kearah buaya itu,”kurang ajar!”. Mereka melemparkan pipa besi mereka untuk mengganjal mulut buaya itu.
Ace dan Sabo:”TERIMA INIIIIIII!!!”
(ahaha...satu kakak jahil, satu kakak baik hati, dan satu adik bodoh...tapi mereka tetap saling melindungi satu sama lain)
Ketiga bocah itu berjalan pulang sambil menenteng seekor buaya besar diatas kepala mereka. Luffy tampak kesal dan bersungut-sungut.
Sabo:”yah, apa yang bisa kukatakan? Lupakan saja yang tadi itu”
Luffy:”Enak saja! Aku tadi hampir dimakan tauk!”
Ace:”jangan marah. Kau bisa makan daging buaya sepuasnya untuk makan malam nanti” (Ace bener-bener tau cara membujuk Luffy)
Luffy tersenyum senang mendengarnya,”kalau begitu kalian aku maafkan”
Sabo:”semudah itu?”
Luffy:”aku ingin makan buayanya sekarang. Aku tidak bisa menunggu sampai makan malam”
Sabo:”ace! aku mau memeriksa sesuatu dulu. Bisakah kau ikut bersamaku?”
Tak lama kemudian. mereka bertiga sudah sampai di rumah pohon,mengintip dari balik semak-semak, dengan dedaunan dan bunga-bunga menempel diatas kepala mereka. Disana sudah ada beberapa lelaki dewasa yang sedang memeriksa tempat itu.
Sabo:”syukurlah kita sudah memindahkan tabungan bajak laut kita”
Ace:”ya. Apa kau mau memeriksa Gray terminal juga?”
Sabo:”ya,oke. (menengok kearah Luffy) Kenapa kau belum pulang kerumah juga?”
Luffy berdiri dan berteriak marah,”gak mau!”. Ace menariknya dan berusaha membekap mulutnya.
Sabo:”dia tidak mau mendengarkan siapapun”
Di Gray Terminal, beberapa orang lelaki sibuk bertanya pada para penghuni disana mengenai mereka bertiga.
Sabo:”para berandalan dari kota dan anggota Bluejam ada dimana-mana. Mereka benar-benar serius!”
Ace:”aku yakin si Bluejam itu pasti sudah frustasi”
Luffy:..........(keberatan beban karena menggendong Ace dan Sabo sekaligus)
Salah seorang lelaki dibelakang mereka memperhatikan mereka dan membandingkan dengan gambar selebaran yang dibagi-bagikan,”oi! Anak-anak yang kalian cari ada disini!”
Ketiga bocah itu terjatuh saking terkejutnya. Orang-orang dewasa mengejar mereka,mereka berlari sekuat tenaga, dan berhasil lolos.
Sabo bersender pada pohon, kelelahan,”aku tidak percaya mereka bekerja sama dengan para penghuni Gray Terminal. Lebih baik kita bersembunyi sementara waktu sampai keadaan kembali tenang”
Ace:”siapa peduli? Kita tinggal lawan saja jika mereka menemukan kita”
Sabo:”memang benar, tapi lebih baik kalau kita menghindari masalah sebisa mungkin”
Luffy:”aku setuju dengan Sabo!”
Ace:”kau diam saja!”
Malam pun tiba, di rumah Dadan...
Dadan dan para anak buahnya berkumpul di ruang tengah.
“Bluejam... anak-anak itu sudah memilih lawan yang salah!”
“Aku yakin mereka akan menemukan tempat ini dan datang kemari tidak lama lagi!”
Magra:”tidak mungkin kita bisa mengalahkan mereka...”
Dogra:”mungkin inilah akhir dari Dadan Family! Apakah aku harus mengucapkan perpisahan dengan kehidupan perompak gunung yang rendah – tapi – manis ini?”
“lebih baik kita berhenti menjalani usaha ini daripada tewas dibantai!”
Dadan yang sedari tadi hanya mendengarkan saja mulai merasa marah, dia mengepalkan tinjunya kelantai dan berdiri,” ‘kita tidak bisa mengalahkan mereka’? ‘bukan urusan kita’? Kalian semua ini benar-benar memalukan! Apa kalian tidak punya harga diri sebagai perompak gunung?!”
Semua anak buah Dadan memandang Boss-nya dengan kagum.
Dadan:”Mudah saja! Jika mereka datang, kita serahkan saja Ace dan dua bocah yang lainnya kepada mereka!”
“Tapi bos, bagaimana cara kita menjelaskan semuanya kepada Garp?!”
“Terlebih lagi, Bluejam bukanlah orang yang akan merasa puas meskipun kita telah menyerahkan anak-anak itu padanya!”
Dadan:”k-kalau begitu...”
Para anak buahnya bertanya serentak,”kalau begitu?”
Dadan:”kita berpura-pura saja tidak tahu apa-apa! Ayo, kita coba sekarang! Kita harus melatihnya!”
Dadan mengubah suaranya menjadi berat, dia bertindak seolah-olah dia adalah Bluejam,”hei kalian, apakah Ace dan Sabo ada disini? Cepat katakan!”
Semua anak buah Dadan (termasuk anjingnya), tampak berkeringat, melirik kearah samping dan mengerucutkan bibirnya,”a-aku tidak tahu....”, lalu mereka bersiul- siul dengan gugup (ahahaha..persis seperti Luffy!)
Dadan tampak shock dan putus asa,”kalian pembohong yang payah!”
Salah seorang anak buah Dadan yang sedang berjaga diluar berteriak,”bos! Bos! Ace dan dua bocah yang lain sudah kembali!”
Dadan para anak buahnya keluar, terlongo-longo melihat hasil tangkapan ketiga bocah itu. Ace berjalan didepan, dengan wajah masam seperti biasa. Sabo berjalan dibelakangnya, tersenyum lebar sampai kau bisa melihat giginya yang bolong. Dan Luffy berjalan paling belakang, mulutnya mengeluarkan liur, tampak tidak sabar untuk mencicipi hasil buruannya.
Seperti itulah, mereka bertiga hidup bersama-sama. Makan bersama, tidur bersama, berlatih bersama, dan melawan preman serta bajak laut yang menantang mereka bersama-sama. Kira-kira masalah apa lagi yang akan mereka timbulkan?
BERSAMBUNG ... ... ...
0 komentar:
EMOTICON :
Posting Komentar