Gray:”monster ini..masih hidup”
Natsu: (memutar-mutar lengannya) “baiklah kalau begitu! kita tinggal hancurkan saja kan monster ini?!”
Gray terkejut mendengarnya, tanpa diduga, dia langsung memukul natsu hingga jatuh.
Happy: (kaget) “dia memukulnya!”
Lucy:”memang itu tidak seperti biasanya, tapi...”
Natsu: (tampak marah sambil memegangi pipinya) “hei! kenapa kau lakukan itu?!”
Gray:”penyihir api tidak boleh mendekati benda itu!! jika es-nya meleleh, lalu monster itu bebas, maka tidak ada satupun yang akan sanggup untuk menghentikannya!!”
Natsu:”apa? memangnya es itu akan meleleh dengan sebegitu mudahnya?” (bener juga, biar bagaimanapun itu kan es segel, mana mungkin bisa mencair dengan mudah)
Gray: (terdiam sejenak) “tidak...”
Lucy: (mendekati Gray, tampak khawatir) “apa kau tidak apa-apa?”
Natsu:”hei, akulah yang kena pukul!! dasar kau (Lucy) barbar!” (wkwkwk)
Gray:”guruku, Ul, membungkus monster ini dengan menggunakan mantra pelindung es. Ini adalah es yang tidak bisa meleleh. Tidak peduli sihir api apapun yang kau gunakan, kau tidak mungkin melelehkan es ini. Jika mereka sudah tahu ini tidak bisa dilelehkan, lalu kenapa dipindahkan kesini?”
Lucy:”aku juga tidak tahu, tetapi mungkin mereka sedang berusaha melelehkannya?”
Gray:”TAPI, APA ALASANNYA?!”
Lucy: (ketakutan) “m-mana kutahu...”
Gray:”ada sesuatu yang tidak benar disini. Siapa yang membawa Deliora kesini, dan apa tujuannya?”
Natsu:”yah, sebenarnya masalah ini tidak terlalu rumit. Kita kejar saja orang-orang yang tadi”
Lucy:”ya..”
Gray:”jangan...kita tunggu disini”
Happy:”kenapa?”
Gray:”kita tunggu sampai bulan muncul”
Natsu:”bulaaannnn??? tapi ini kan masih siang!! tidak mungkin, tidak mau! aku bisa mati karena bosan!”
Lucy:”gray, apa yang sebenarnya ingin kau katakan?”
Gray:”aku pikir kutukan di pulau ini dan juga Deliora berkaitan dengan bulan aneh itu. Lagipula orang-orang itu juga bilang, ‘sebentar lagi kita akan selesai mengumpulkan cahaya bulan’”
Lucy:”aku mengerti. Aku juga penasaran apa yang akan terjadi dan apa tujuan mereka”
Natsu:”tidak bisa! aku akan mengejar mereka!”
beberapa menit kemudian...Natsu sudah tertidur dengan lelapnya, wkwkwkw...
Lucy:”cepat sekali...”
Happy:”aye!”
Lucy duduk disamping Natsu yang sedang tidur siang.
Lucy:”laki-laki ini benar-benar hidup hanya berdasarkan insting saja...”
Happy: (mengangguk) “aye, begitulah Natsu”
Lucy:”aku iri padanya”
Lucy melihat kearah Gray yang duduk agak jauh dari mereka, dia tampak sedang serius berpikir.
Gray mengingat masa lalunya ketika dia masih bersama dengan gurunya.
Sementara itu Lucy mengeluh pada Happy kalau dia mulai bosan. Lucy lalu mengeluarkan salah satu kunci spiritnya, dan memanggil spirit Lyra. keluarlah sesosok gadis periang yang membawa sebuah harpa.
Lucy:”hai, Lyra!”
Lyra:”kenapa sih kau tidak lebih sering memanggilku? aku kan ingin bisa lebih berguna untukmu! Lucy, kau kejam!”
Lucy:”kejam? tapi aku kan hanya bisa memanggilmu tiga kali dalam satu bulan!”
Lyra:”eeehh? benarkah??”
Happy:”tambah lagi satu orang aneh disini”
Lyra:”jadi, lagu apa yang kau ingin aku mainkan hari ini?”
Lucy:”apa saja boleh...terserah kau saja”
Happy:”aku mau lagu yang ada ikannya!”
Lyra: (mengacungkan jempolnya) “kalau begitu aku akan mainkan lagu yang terlintas dipikiranku saja!”
Lucy:”Lyra sangat mahir bernyanyi”
Happy:”Mira juga mahir menyanyi, dia menyanyikan lagu yang ada ikannya untukku”
Lyra mulai memainkan harpanya, terdengar suara alunan nada yang lembut dan indah. Happy dan Lucy, bahkan Natsu yang sedang tertidur, tampak terbuai mendengar permainan harpa dan suara nyanyian Lyra yang indah.
Kata-kata yang terlahir...
Kata-kata yang menghilang...
Kata-kata yang hidup didalam dirimu...
Disaat waktu terhenti, akan berubah menjadi keberanian...
Sekarang, melangkahlah...
Kau akan menjadi lebih kuat dibandingkan dirimu yang dulu.
Janganlah kalah lagi. Percayalah pada kata-kata waktu itu.
Gray yang ikut mendengarkan lagu itu, perlahan-lahan meneteskan air matanya.
Lucy:”hei...Gray?”
Gray:”apa?”
Happy:”kau menangis?”
Lucy:”Lyra memang punya kemampuan untuk menyanyikan lagu yang paling sesuai dengan isi hati seseorang”
Happy:”Gray menangis”
Gray:”bukan, aku tidak menangis!”
Lucy:”Lyra, nyanyikanlah lagu yang lebih ceria!”
Lyra:”oh! kau harusnya memberitahuku sejak awal”
Gray:”sekarang kalau kupikir-pikir, bagaimana jika ada seseorang yang mendengar kita? diamlah”
Ketika malam tiba...
Lucy dan Happy tertidur, Natsu juga masih belum bangun, hanya Gray saja yang tidak tidur. Dinding gua tiba-tiba mulai berguncang. Lucy, Happy dan Natsu terbangun.
Lucy:”suara apa itu?”
Natsu:”apa sudah malam?!”
sebuah lingkaran sihir dan cahaya berwarna ungu muncul diatap gua, tepat diatas Deliora.
Gray:”cahaya ungu! Ini cahaya dari bulan!”
Cahaya ungu itu terus-menerus menerangi Deliora. Natsu dan yang lain memutuskan untuk mencari sumber cahaya itu, mereka menaiki tangga keatas, mereka terus naik sampai keatap kuil. diatap kuil, ada sekelompok orang yang memakai pakaian aneh, berdiri membentuk lingkaran, mengelilingi ‘pilar’ cahaya ungu, sambil membaca mantra. Mereka seolah-olah seperti ‘menyedot’ cahaya dari bulan.
Natsu:”mereka benar-benar mengumpulkan cahaya bulan”
Lucy:”apa yang mereka coba lakukan dengan menyinari Deliora?”
Lyra yang muncul entah darimana, tiba-tiba sudah ada disamping Lucy.
Lyra:”itu adalah mantra dalam bahasa Belianese...Moon Drip!”
Lucy: (terkejut) “tunggu, kau masih disini?”
Lyra:”aku mengerti, jadi begitu rupanya”
Lucy:”apa? apa maksudmu?”
Lyra:”mereka menggunakan Moon Drip untuk membangkitkan kembali monster itu!”
Gray:”apa? kau pasti bercanda! Iced Shell itu bukan es yang bisa dicairkan!”
Lyra:”sihir yang bisa melelehkannya adalah Moon Drip. kekuatan sihir yang dikumpulkan dari bulan mampu menghancurkan sihir seperti apapun”
Gray:”orang-orang ini tidak tahu seberapa menakutkannya Deliora!”
Lyra:”aku pikir hal yang dipercaya sebagai kutukan oleh penduduk pulau ini sebenarnya adalah efek samping dari Moon Drip. Kekuatan sihir yang terkumpul dari bulan mengkontaminasi tubuh mereka. Hal itu membuktikan seberapa dahsyat kekuatan sihir ini”
Natsu bermaksud keluar dari persembunyiannya dan menghajar orang-orang itu, tetapi Lucy menyikut dagunya,”ada yang datang!”
Tampak Toby, Yuka, dan Sherry (orang-orang aneh yang dilihat Natsu dan kawan-kawan di dalam gua di episode sebelumnya) berjalan mengikuti seseorang yang memakai jubah dan topeng besi.
Sherry: (berbicara dengan orang bertopeng besi itu) “ini menyedihkan, Reitei-sama. Sepertinya ada penyusup tadi siang, tetapi kami tidak bisa menemukannya. Kalau seperti ini aku tidak mungkin bisa menunjukkan rasa CINTA ku”
Reitei:”penyusup...”
Gray:..........
Natsu:”jadi itu yang bernama Reitei”
Reitei:”apa Deliora belum selesai dibangkitkan?”
Sherry:”sepertinya, kalau tidak hari ini atau besok...”
Reitei:”akhirnya... Aku tidak ingin ada gangguan atau penyusup sama sekali”
Sherry:”ya. Orang lain yang ada dipulau ini hanyalah para penduduk desa yang ada disisi yang lain dari pulau”
Reitei:”hancurkan desa itu”
Gray sedari tadi tampak terkejut dan tidak bisa berkata apapun, dia lalu bergumam perlahan,”suara itu...tidak mungkin....” (sepertinya dia kenal)
Natsu sudah kehilangan kesabarannya, dia lalu berteriak kencang sehingga musuh bisa tahu persembunyiannya, dia bahkan mengeluarkan semburan api raksasa dari mulutnya (hehehehe)
Sherry: (melihat lambang di lengan Natsu) “tanda itu...mereka dari Fairy Tail”
Yuka:”begitu...jadi para penduduk desa meminta bantuan pada guild”
Reitei:”apa yang kalian lakukan? cepat hancurkan desanya sekarang”
Sherry, Yuka, dan Toby: (tampak terkejut dan bingung)
Reitei:”siapapun yang mengganggu atau menantangku adalah musuh”
Natsu berlari menuju kearah Reitei, namun tanpa diduga Gray juga ikut berlari dan menyusul Natsu, “aku akan menghentikan ritual gilamu ini!!”
Gray membuat duri-duri tajam dari es yang mengarah tepat ke Reitei, Reitei melompat lalu mengeluarkan jurus yang sama.
Happy:”dia juga pengguna es?”
Gray:”Lyon... “
Natsu:”hah...?”
Lucy:”Lyon??”
Gray:”kau...apa kau menyadari apa yang sedang kau lakukan sekarang?!”
Reitei alias Lyon:”sudah lama sekali, Gray?”
Gray:”apa maksud dari semua ini?”
Lyon:”aku tidak bisa percaya kau adalah penyihir yang dimintai tolong oleh para penduduk desa. Apa kau datang kesini tanpa tahu apa-apa? atau ini hanya kebetulan saja? yah, tidak masalah”
Yuka:”Reitei Lyon, kau kenal dia?”
Lyon:”pergilah sekarang. Aku yang akan menangani masalah disini”
mereka bertiga pun segera pergi menuju ke desa. Natsu berusaha mengejar mereka (sampe kesandung segala).
Gray:”berhenti Natsu! Jangan bergerak!”
Lyon mengeluarkan kabut es, membentuk sebuah bola es yang langsung menyelimuti tubuh Natsu.
Lucy:”Natsu!”
Gray:”Happy! Tolong jaga Lucy!”
Happy:”aye!”
Happy mengeluarkan sayapnya dan membawa Lucy terbang meninggalkan tempat itu. Lyon bermaksud membidik Lucy, tetapi Gray mampu menghalanginya, sementara Natsu tidak mampu melepaskan diri dari bongkahan es keras yang membungkus tubuhnya.
Lucy:”Happy, apa kau yakin mau meninggalkan Natsu disana?”
Happy:”tubuhnya tertutup oleh sihir yang mampu membekukan udara! Kalau kita terus disana maka kita akan kena juga!”
Lucy:”tapi, apa yang akan terjadi dengan Natsu?”
Happy: (menahan tangis) “jika kita semua kalah disana, maka siapa yang akan melindungi desa?!”
Lucy:..............maafkan aku...pasti berat rasanya menahan dirimu untuk tidak menolong Natsu”
Happy: (masih terisak)
Lucy:”aku yakin Natsu pasti akan baik-baik saja! kau pikir es akan mempan terhadap Salamander?”
Happy:”aye!”
sementara itu, Natsu dan Gray...
Lyon:”jadi kau sengaja mengulur waktu untuk membiarkan gadis dan kucing itu bisa melarikan diri? Tidak masalah...Sherry dan yang lain pasti akan bisa mengalahkan mereka”
Natsu:”jangan pernah meremehkan penyihir Fairy Tail!”
Gray menendang Natsu turun ke bawah kuil.
Natsu:(menggelinding turun kebawah layaknya bola) “apa yang kau lakukaaaannn????”
Lyon:”bukankah dia adalah temanmu?”
Gray:”dengan kekuatan sihirmu kau mampu meledakkan bola es itu kapan saja”
Lyon:”jadi kau hanya memastikan bahwa dia ada diluar jangkauan sihirku? Pintar juga”
Gray:”tidak usah bertingkah seperti layaknya senior lagi! kau sudah bukan murid Ul lagi!”
Lyon:”begitu pula denganmu, Gray. Karena Ul sudah tidak ada didunia ini lagi”
Gray:”dia mengorbankan nyawanya untuk menyegel Deliora! Dan kau bermaksud untuk menghancurkannya!”
Lyon:”tidak usah merubah sejarah. Kaulah yang sudah membunuh Ul! Dan kau masih hidup sampai sekarang, tanpa merasa bersalah, Gray.”
Natsu terjatuh cukup jauh dari puncak kuil, tetapi dia tidak terluka sama sekali.
Natsu:”sialan si Gray! Tidak akan kumaafkan!”
Natsu berusaha melelehkan es itu memakai apinya,tetapi tidak berhasil sama sekali. Natsu berusaha berjalan dengan susah payah menuju ke desa.
Sementara itu, di laut...
Ada sebuah kapal bajak laut yang berlayar menuju ke Pulau Galuna. Sang kapten bertanya pada seseorang dibelakangnya,”kenapa kau ingin pergi ke pulau itu, nona?”
“diam dan kemudikan saja”
Kapten:”biarkan kami sampai disini saja! tolong? Pulau Galuna adalah pulau yang dikutuk! Ada kabar yang mengatakan bahwa banyak manusia yang berubah menjadi iblis disana!”
“aku tidak peduli”
Kapten: (ketakutan setengah mati)
ternyata gadis yang ditakuti oleh kapten kapal bajak laut itu adalah Erza (siapa lagi kalau bukan dia??)
Erza:”aku pergi untuk menghukum para pelanggar peraturan. Hanya itu saja”
para bajak laut itu malah jadi terpesona dan mengagumi Erza (termasuk sang kapten), mwahahahaha....
Ritual Moon Drip masih terus berlanjut.
Lyon:"biar kukatakan sekali lagi. Kaulah yang sudah membunuh Ul. Beraninya kau menyebut-nyebut namanya!"
Lyon memukul balik Gray dengan sihir esnya, Gray terpental kebelakang dan menabrak tembok.
Gray:"L-lyon..."
Lyon:"kenapa? Apa rasa bersalah membuatmu tidak bisa membalasku? Kalau begitu menyingkirlah dari sini. Biarkan aku membangkitkan Deliora"
Gray:"tidak bisa kubiarkan!"
Oke...pertarungan dahsyat abad ini antara dua penyihir es pun dimulai. Walaupun sama-sama penyihir es, tetapi gaya tempur mereka berdua berbeda jauh. Kalau Gray ahli merubah es menjadi berbagai macam benda (benda mati tentunya, seperti pelindung, pedang, tombak,dsb), maka Lyon ahli merubah esnya menjadi benda hidup, seperti bentuk hewan (sudah tentu bisa bergerak juga).
Lyon:"menyedihkan sekali. Kau masih menggunakan dua tangan untuk mengeluarkan sihirmu?"
Gray:"karena itulah yang diajarkan Ul pada kita, kau ingat? Jika kau hanya menggunakan satu tangan, maka hasilnya akan jadi tidak sempurna dan tidak seimbang!"
Lyon:"aku ini spesial! (pake telor...hehehehe) Sudah sejak lama aku mampu melampaui kemampuan Ul!"
Gray:"jangan besar kepala!"
Lyon:"aku ragu apa kau mampu mengenaiku walaupun hanya sekali"
Pertarungan mereka berdua menyebabkan para perapal mantra Moon Drip berhamburan melarikan diri.
Semua serangan Gray sama sekali tidak mempan pada Lyon, dia bahan tidak tergores sedikitpun.
Lyon:"aku ini adalah seniormu, aku jauh lebih kuat daripada kau. Aku bisa menggunakan sihir hanya dengan satu tangan, dan kau tidak bisa. Tidak ada yang berubah. Kita berdua mungkin sudah memilih jalan yang berbeda, tetapi sebenarnya kita masih terbelenggu, membeku di masa lalu"
Lyon membentuk naga raksasa dari es.
Lyon:"karena itulah aku akan melelehkan es-nya! Untuk membuka jalan yang sudah tersegel! Tujuanku adalah Ul. Melebihi Ul adalah impianku. Tapi kau mencuri mimpi itu dariku. Aku pikir aku tidak akan pernah punya kesempatan untuk mampu melebihi Ul lagi. Tapi, ternyata masih ada satu cara. Jika aku bisa melakukan apa yang Ul tidak bisa : mengalahkan Deliora... Dengan begitu maka aku akan bisa melampaui Ul. Akhirnya aku bisa bermimpi lagi!"
Gray:"apa kau serius? Jadi itu tujuanmu? Kau seharusnya tahu seberapa menakutkannya Deliora itu!"
Lyon:.............
Gray: (gemetar ketakutan) "hentikan! Itu mustahil!"
Lyon: (tampak murka, lalu menyerang Gray lagi) "berhenti, itu mustahil, katamu? Itulah yang kami katakan padamu waktu itu...Kau seharusnya masih ingat itu. Karena kau bersikeras melawan Deliora-lah maka Ul tewas! Kau tidak punya hak menyebut nama Ul! Menghilanglah! Mati!"
BERSAMBUNG... ... ...
ini video waktu Lyra nyanyi:
0 komentar:
EMOTICON :
Posting Komentar