Pages

Selasa, 13 September 2011

One Piece - episode 499 -

Ace dan Sabo berlari terbirit-birit dari dalam hutan, rupanya mereka sedang melarikan diri dari si harimau raksaka.

Sambil terus berlari, Sabo menggerutu menyalahkan Ace,”kenapa kau selalu melakukan seperti itu?! Kau selalu menyerang secara terbuka!”. Rupanya tadi Ace memukul hidung harimau itu dengan tongkat pipanya. Si harimau sama sekali tidak terluka, malah tongkat pipanya yang patah. Dan dengan santai harimau itu mengibas Ace menjauh.

Ace:”Diam! Bagaimana dengan dirimu sendiri?!”

Sementara Ace terang-terangan menyerang, Sabo lebih memilih untuk memasang jebakan, tetapi jebakan itu pun tidak ada gunanya. Pada akhirnya Sabo ‘dikibas’ juga oleh si harimau, hehehe...



Beberapa saat kemudian...

Mereka berdua akhirnya lolos dari kejaran si harimau raksasa.

Sabo:”tadi itu mengerikan! Ayo kita menaruh beberapa jamur beracun untuk umpan besok. Oh, tunggu. Dia itu besar tapi masih anggota dari keluarga kucing... itu artinya mungkin ‘matatabi’ bisa kan? (matatabi = sejenis tanaman yang disukai kucing)”

Tetapi Ace yang berjalan di depan Sabo sama sekali tidak menanggapinya. Sabo tampak kesal, dia mengeraskan suaranya,”iya kan??”. Tetapi Ace masih tetap tidak menengok.

Sabo:”aku penasaran Luffy sedang melakukan apa. Ini sudah seminggu dia meninggalkan tempat persembunyian kita. Kita harus pergi menemuinya sekarang. Kau sudah tahu dia. Mungkin latihannya terlalu berat untuk dia dan dia menangis sambil berkata ‘aku ingin pulang!’. Tidak! Mungkin dia sudah mati!”

Sabo melirik kearah Ace, tetapi Ace masih tetap diam. Sabo berhenti berjalan, Ace ikut berhenti, akhirnya dia pun menoleh kebelakang,”ada apa?”

Sabo:”apa kau tidak mengkhawatirkan Luffy? Dia itu adikmu kan!”

Ace mencibir,”berisik! Aku tidak perduli kalau dia menangis atau mati!”

Sabo:”sial! Berhentilah bersikap keras kepala seperti itu! Kau harus...”

Kata-kata Sabo terhenti karena tiba-tiba terdengar suara aneh...dan sebuah bayangan besar menutupi mereka, ternyata, sebuah pohon besar jatuh tepat kearah mereka! Kedua bocah itu panik dan buru-buru menghindar.

Sabo:”A-apa yang terjadi?”

Dari jauh, terdengar suara seseorang,”maaf, maaf! Apa kalian tidak apa-apa? Maaf!”

Dari balik asap, muncullah Luffy yang berlari sambil membawa kapak. Ace dan Sabo terkejut,”Luffy!”. Luffy menyeringai lebar, dia melompat girang,”hoaa! Ace! Sabo! Lama tidak bertemu!”. Dibelakang Luffy, muncul Naguri.

Luffy:”bagaimana kabar kalian?!”

Wajah Sabo masih tampak pucat, tetapi dia memaksakan diri untuk tertawa,”hahaha...bagaimana ya...”

Beberapa saat kemudian, di pinggiran Gray terminal...

Sabo memandangi sebuah papan yang digambari gambar harimau yang sangat jelek, lengkap dengan tulisan ‘harimau’ dibawahnya.

Sabo:”apa ini? Sebuah sasaran?”

Luffy:”oi, Sabo!”

Sabo menoleh kebelakang. Luffy nyengir, “aku akan menunjukkan hasil dari latihanku! Ini dia....”

Luffy memutar-mutar lengannya,”gomu-gomu no...pistol!”. Tangan Luffy memanjang, tetapi sayangnya dia tidak mengenai sasaran. Walaupun begitu, tinjunya sangat tepat mengenai wajah Naguri yang sedang duduk disamping api unggunnya, hehehe....

Luffy menatap Naguri,”oh tidak!”. Sabo tertawa geli,”itu mengagumkan! Seminggu yang lalu kau tidak bisa mencapai sejauh itu!”.

Naguri yang terjatuh karena pukulan Luffy berusaha bangkit dengan susah payah sambil memegangi pinggangnya, Ace yang sedari tadi berdiri disampingnya sepertinya sama sekali tidak berniat untuk menolongnya.

Ace:”pelajaran apa yang kau berikan pada dia?”

Naguri:”tidak ada. Dia hanya menebang pohon dengan kampak untukku setiap hari. Itu mungkin membantu untuk membangun tubuhnya. Biarkan aku duduk dulu.”

Naguri kembali duduk bersila disamping perapian. Ace meliriknya, dia teringat cerita Naguri bahwa dulu dia pernah bertarung melawan Gold D Roger, ayahnya.

Ace:”aku tahu kau membencinya juga, kan.”

Naguri mendongak,”membenci siapa?”

Ace:”karena dia mengalahkanmu.”

Naguri:”maksudmu Roger? Yang pasti aku merasa frustasi. Itu karena aku belum cukup kuat. Aku bersyukur bisa mengenal dia.”

Ace:”untuk seseorang yang mengalahkanmu?!”

Naguri:”benar sekali”

Naguri menatap langit, mengingat kejadian waktu itu...

Kapal milik Naguri hancur, dia bersujud di hadapan Roger.

Naguri:”kami menyerah! Kau menang! Silahkan potong kepalaku! Tapi...tolong biarkan kru-ku hidup dan sebagai gantinya ambillah kepalaku!”

Dibelakang Naguri, para anak buahnya berteriak,” kapten!!”

Naguri:”kasihanilah kami!”

Roger tersenyum, dan dia pergi begitu saja meninggalkan Naguri dan para anak buahnya.

Kembali kemasa sekarang...

Naguri:”dia orang yang mempunyai reputasi yang tinggi! Itulah mengapa aku...”

Ace:”jangan bohong! Ada lusinan orang yang membenci orang itu!”

Naguri:”apa mereka benar-benar bertarung dengan Roger? Dalam dunia bajak laut, ketika kau kalah dalam pertarungan, kau akan mati. Tetapi aku masih hidup. Katakan saja pada orang-orang yang pernah bertarung dengannya. Berpikirlah mereka berkata tentang dendam mereka karena mereka masih hidup!”

Sabo dan Luffy berjalan dengan riang menghampiri api unggun, langkah mereka terhenti ketika mendengar teriakan Ace.

Ace:”lalu bagaimana kalau Roger punya seorang anak?!”

Naguri tersenyum,”ini sangat sulit untuk anaknya. Apakah dia memilih untuk hidup normal atau sebagai bajak laut, dia akan selalu dihantui oleh nama ayahnya. Itu pasti sangat sulit untuk diterima olehnya. Jika aku jadi anaknya, aku tidak akan menjadi seorang bajak laut. Karena nama ayahnya akan merusak kehidupan anaknya sampai akhir.”

Ace marah mendengar perkataan Naguri,” ‘merusak kehidupan anaknya?!’ Berhentilah bicara omong kosong! Kau tidak tahu apa-apa! Kenapa kau tidak bertarung denganku, orang tua!”

Ace mengayunkan tongkat pipanya (yang sudah diperbaiki ,tentunya), kearah Naguri. Dengan mudah Naguri menahannya dengan palu besar miliknya.

Sabo:”Ace!”

Naguri:”sudah aku katakan, ketika kau kalah bertarung, kau akan kehilangan nyawamu...”

Ace:”aku tidak akan kalah!”

Ace berusaha menyerang Naguri, tetapi tidak ada satu serangan pun yang bisa mengenai kakek tua itu. Naguri, dengan satu ayunan, melemparkan tongkat pipa Ace. Tongkat itu melayang dan jatuh mengenai teko air yang ada diatas api unggun. Airnya tumpah dan memadamkan api.

Naguri:”aku menang!”

Ace:”sial! Lakukan apa saja yang kau suka padaku!”

Naguri:”baik, aku ingin kau ikut denganku”

Sabo dan Luffy yang sedari tadi hanya menonton tampak bingung, “eh?”

Naguri mengajak anak-anak itu melewati sebuah gua yang tembus ke jalan setapak ditepi tebing yang mengarah kelaut.

Sabo mengagumi tempat itu,”aku tidak tahu kalau disini ada teluk kecil.”

Luffy berlari disamping Naguri, dia berteriak senang,”oi! Cepat kemari! Oi! Oi! Cepat! Cepat!”

Sabo:”apa yang kau inginkan, Luffy?”

Luffy:”jangan terkejut ya!”

Ace dan Sabo tampak terperangah.

Ace:”itu adalah...”

Diatas batu karang yang sangat besar, ada sebuah kapal berukuran sedang (kira-kira seukuran Going Merry). Kapal itu tampaknya baru setengah jadi.

Luffy:”keren kan?! Itu adalah kapal bajak laut asli!”

Sabo:”kapal bajak laut?! Jadi Naguri sudah membuatnya?!”

Naguri:”ini akan memakan waktu yang lama untuk membuatnya sendirian. Apa kalian berdua mau membantuku?”

Sabo:”he?”

Ace:”membantumu?”

Naguri:”kau bilang bahwa aku boleh melakukan apa saja yang aku suka kepadamu!”

Ace tidak bisa membantah, karena dia memang berkata seperti itu tadi. Sabo mencoba protes,”t-t-tunggu dulu! Aku harus membantumu juga?!”

Naguri:”karena kau sudah ada disini”

Sabo:”TIDAK MASUK AKAL!! Kita sedang sibuk memburu harimau besar!”

Naguri:”aku bisa memberimu beberapa petunjuk untuk memburu harimau”

Sabo:”apa?! Baik, kalau begitu...”

Ace:”aku mau tanya satu hal. Apa yang akan kau lakukan dengan kapal itu?”

Naguri:”tentu saja, aku akan pergi kelaut. Untuk menemukan teman-temanku yang terpisah”

Sabo:”kelaut?”

Naguri:”ada apa? Apa orang tua tidak bisa pergi kelaut?”

Sabo:”tidak, aku tidak berkata seperti itu, tapi...”

Naguri:”itu tidak masalah seberapa lama kau meraih sebuah impian! Aku tidak perduli dengan perkataan orang, sudah kuputuskan! Aku akan pergi kelaut! Apa kau punya masalah tentang hal itu?”

Luffy tertawa,”tidak!”

Sabo:”haha...kau orang tua yang luar biasa.”

Ace berbalik dan pergi.

Sabo:”Ace!”

Ace:”janji adalah janji. Aku akan membantumu, lalu...”

Ace menatap Naguri,”...aku akan mengalahkanmu.”

Naguri tersenyum mendengarnya.

Hari-hari ‘latihan’ mereka dengan Naguri pun dimulai. Mereka bekerja keras untuk membuat kapal dan juga berlatih dengan Naguri. Musim datang dan pergi, tetapi musim semi di Gray Terminal datang terlambat.


Ace sedang sparing dengan Sabo, sementara Naguri duduk sambil mengamati mereka. Tiba-tiba saja, Luffy muncul dan mengarahkan Gomu-gomu pistolnya kearah Ace dan Sabo, tetapi sayangnya pukulannya meleset dan malah mengenai Naguri....lagi....ehehehehe....

Sabo:”oh tidak!”

Naguri memegangi pipinya,”oi Luffy! Kau melakukannya lagi!”. Luffy tertawa,”maaf!”

Naguri:”kalian hanya berpikir tentang ingin menjadi lebih kuat, tapi...kalian pikir itu sudah cukup?”

Sabo mengerutkan keningnya,”apa maksudmu? Orang yang paling kuat diantara kami akan menjadi kapten. Jadi apa yang kau pikirkan tentang hal itu?”

Luffy:”benar sekali! Satu yang bisa mengalahkan harimau!”

Naguri:”harimau, ya? Baik, pasti seorang kapten harus kuat. Tapi ada sesuatu yang lebih penting.”

Sabo:”yang lebih penting?”

Naguri:”ya, itu adalah...”

Anak-anak itu menatap Naguri, menunggu kata-kata selanjutnya dengan wajah tegang.

Naguri tersenyum lebar,”aku lupa!”. Kakek tua itu lalu tertawa terbahak-bahak. Sabo dan Luffy mencibir kesal.

Sabo:”apa? Mengecewakan sekali!”

Malam pun tiba...

Ketiga bocah itu beristirahat didalam tenda milik Naguri, tetapi rupanya Ace masih belum tidur. Dari arah teluk, terdengar suara ketukan palu. Ace bangun dan berjalan menuju teluk, rupanya Naguri sedang sibuk menyelesaikan kapalnya.

Naguri menoleh kebelakang,”oh, aku tidak tahu kalau kau ada disini, Ace-kun”

Ace:............................

Naguri:”ada apa?”

Ace:”apa yang dibutuhkan untuk menjadi kapten? Apa yang lebih penting daripada menjadi kuat?! Beritahu aku!”

Naguri terdiam sesaat, lalu dia tersenyum,”baiklah”. Dia melompat turun dan berdiri di hadapan Ace.

Naguri:”itu adalah...”

Naguri merendahkan badannya dan berbisik,”untuk mengatakan kebenaran, aku masih belum tahu”

Naguri:”aku bukanlah kapten yang baik. Tapi kru ku, mereka memanggilku ‘kapten’ sampai menit terakhir. Karena itulah, aku masih menjadi kapten dari bajak laut Naguri. Hanya dari persetujuan kru-mu lah kau bisa menjadi seorang kapten! Begitulah...”

Ace:”huh! Menggelikan sekali”

Ace berbalik dan pergi meninggalkan Naguri.

Akhirnya, kapal itu pun selesai dan siap berlayar.

Luffy:”Horee! Sudah selesai!”

Sabo:”Kita berhasil, Naguri!”

Luffy:”keren! Sangat mengagumkan!”

Naguri:”aku tidak bisa menyelesaikan ini tanpa bantuan kalian, terima kasih! Aku sangat berterima kasih!”

Sabo:”oi, Naguri, apa kau akan berlayar sekarang?”

Naguri:”ya. Tapi sebelum itu, aku harus menyelesaikan latihan kalian. Pergilah dan buru harimau besar itu!”

Ketiga bocah itu tampak gembira.

Sabo:”benarkah?!”

Ace:”aku akan membunuhnya dan mengakhiri latihan bodoh ini!”

Sabo:”yang akan membunuhnya adalah aku!”

Luffy:”jangan lupakan aku!”

Ketiga bocah itu sudah siap didepan hutan dengan senjata masing-masing.

Sabo:”dia datang!”

Harimau besar itu akhirnya muncul dan mengaum dengan keras. Sementara itu, Naguri mengawasi dari atas tebing.

Ace yang pertama kali maju. Dia melompat menghindari cakaran si harimau, dan melayangkan pukulan di hidung harimau dengan tongkat pipanya. Tetapi pukulan itu tidak berpengaruh, harimau itu mengibas Ace dengan ekornya.

Berikutnya Sabo, dia melilit leher harimau itu dengan tali pancingannya. Dia berusaha menariknya sekuat tenaga, tetapi kekuatan harimau itu jelas lebih besar. Justru dia yang tertarik kearah harimau itu, dan terlempar kembali karena sabetan tangannya.

Luffy berteriak memanggil kedua kakaknya. Harimau itu tampak murka dan berlari kearah Luffy. Luffy panik dan ketakutan, dia memejamkan matanya dan mengarahkan gomu-gomu no pistol pada si harimau. Kena sih, tetapi wajah harimau itu benar-benar keras, pukulannya sama sekali tidak berpengaruh. Luffy berteriak ketakutan, saking ketakutannya dia sama sekali tidak lari walaupun harimau itu sudah melompat dan bersiap untuk menginjaknya. Kedua kakaknya berlari kearah Luffy, dan berhasil menahan kaki harimau itu agar tidak meremukkan Luffy.

Luffy:”Ace! Sabo!”

Sabo:”berat sekali! Kekuatan yang luar biasa!”

Ace:”sial! Kita tidak cukup baik! Tapi kita tidak boleh kalah! Oi kalian, bantulah aku!”

Sabo & Luffy:”ha?”

Naguri yang sedari tadi hanya mengamati tersenyum sendiri,”oh, ini menjadi sangat menarik”

Mereka bertiga akhirnya bisa meloloskan diri dari bawah tangan si harimau. Mereka berpencar, Ace dengan Luffy berlari kearah belakang si harimau, sementara Sabo sendiri berlari kearah yang berlawanan.

Ace:”kita tidak cukup cepat tapi kita bisa melakukan itu dengan kekuatan Luffy! Sabo, tolong ya!”

Sabo:”ya!”

Sabo berhenti tepat didepan wajah si harimau,”oi, harimau! Lihat sebelah sini!”. Anak itu bahkan menepuk-nepuk bokongnya,”cium bokongku!”. Harimau itu mengaum kesal, dia mulai mengejar Sabo yang berlari sambil berteriak ketakutan.

Sementara itu, Ace dan Luffy berlari sampai di pintu masuk hutan.

Ace:”Luffy!”

Luffy:”baik!”

Luffy menempelkan tangannya pada dua buah pohon, lalu menarik badannya sendiri sejauh mungkin kebelakang.

Ace:”tarik sejauh yang kau bisa! Sabo, sebelah sini!”

Sabo masih berusaha berlari dari kejaran harimau yang marah dibelakangnya,”tidak bisa! Dia akan memakanku!”

Ace:”kau pasti bisa, Sabo! Bawa dia sejauh yang kau bisa!”

Sabo berlari sambil berteriak, dia berusaha semampunya untuk membawa harimau itu berada sedekat mungkin kearah Ace dan Luffy. Ace berdiri bersandar didepan Luffy (kayaknya Luffy jadi semacam katapel raksasa?).

Ace:”apa kau sudah siap, Luffy?”

Luffy:”ya!”

Sabo dan harimau itu sudah ada tepat didepan mereka.

Luffy:”gomu-gomu no...”

Luffy mengendurkan pegangannya, dan Ace pun terlempar kedepan.

Ace:”....rocket!!”

Berkat daya pantul dari Luffy, kekuatan pukulan Ace pun jadi bertambah berkali-kali lipat. Dengan satu pukulan, harimau itu pun...tumbang.

Ketiga bocah itu bersorak senang,”kita berhasil!!”

Sabo tampak kecewa,”jadi, Ace menjadi kapten kami, ya?! Haahh....”.

Luffy berteriak kesal,”aku sudah bekerja keras untuk ini!”.

Sabo merangkul Luffy,”sudahlah, Luffy!”.

Ace menggaruk-garuk kepalanya,”sial! Tenang saja. Aku tidak akan menjadi kapten”

Sabo dan Luffy terkejut mendengarnya.

Luffy:”kenapa?”

Ace:”karena aku tidak bisa mengalahkan harimau itu sendirian”.

Sabo tersenyum,”Ace!”

Ace:”maksudku, suatu saat nanti aku ingin kalian memintaku untuk menjadi kapten!”

Sabo dan Luffy saling melihat satu sama lain.

Sabo:”apa kau ingin memintanya?”

Luffy:”jelas tidak!”

Ace:”HAA??! KURANG AJAR!!!”

Naguri tersenyum puas mengamati kemajuan anak-anak itu,”nampak semuanya seperti berubah untuk lebih baik. Kalau begitu...”

Naguri berbalik dan hendak pergi, tapi kemudian terdengar suara Ace memanggilnya,”kakek!”

Ace:”suatu saat nanti, aku akan mengalahkanmu! Dan terus menang sampai saat itu!”

Luffy tertawa riang,”selamat tinggal!”.

Sabo:”jaga diri baik-baik ya!”

Naguri tersenyum,”aku akan menunggu kalian dilaut”. Naguri lalu melepaskan jubah hitamnya, yang ternyata adalah Jolly Roger, lambang bajak laut kelompok miliknya.

Demikian, mereka mengucapkan selamat tinggal kepada Naguri. Luffy dan yang lainnya kembali ke kehidupan mereka lagi.


Sementara itu...

Bluejam sedang berbicara dengan salah satu anak buahnya,”oi, kau tahu dia dimana,kan?”

Ya, kau tidak perlu cemas”

Bluejam:”ini cuma masalah waktu. Katakan pada ayahnya bahwa Sabo...sudah ditemukan”


BERSAMBUNG... ... ...

1 komentar: